Drtt... drtt...
Hana terbangun ketika ia mendengar suara getaran ponselnya yang ia letakan di atas nakas. Gadis itu pun lantas melihat siapa seseorang yang meneleponnya sepagi ini. Dia sedikit kesal saat nama Kim Seokjin lah yang muncul di layar ponselnya. Selain ia kesal karena pagi harinya terganggu, gadis itu juga masih berada dalam mode malas untuk bertemu, melihat, bahkan hanya sekedar bercengkrama melalui telepon dengan pria itu.
"Yeoboseyo?" Ucap Hana dengan malas.
"Yeoboseyo, hana-ya" sahut Seokjin yang sangat berkebalikan dengan Hana. Kini pria itu justru menyahut sapaan malas Hana dengan sebuah semangat, meskipun hal itu sama sekali tidak mempengaruhi mood seorang Park Hana.
"Ada apa?" Tanya Hana langsung tanpa berbasa basi.
"Sora sedang sakit, ia sangat ingin dirawat olehmu. Bahkan sedari tadi ia tidak mau makan" Sahut Seokjin yang terdengar pedih itu. Hal tersebut tentu tidak membuat Hana percaya. Pasalnya, ada yang aneh dari cara dan nada Seokjin saat berbicara.
"Aku akan kesana saat jam pulang kerja, aku masih memiliki banyak urusan" ucap Hana cuek. Bukannya tidak peduli akan keadaan Sora, namun Seokjin cukup mencurigakan saat ini. Entah memang mencurigakan, atau memang Hana yang terlalu waswas dan takut akan keberadaan Seokjin.
"Aniyaa, kesinilah pagi ini. Sora tidak mau makan jika bukan kau yang mendulangnya, aku taut demamnya semakin tinggi" Ucap Seokjin yang membuat Hana menghela nafasnya pelan.
"Ne ne, aku akan kesana pagi ini" ucap Hana kemudian mematikan sambungan telepon secra sepihak karena kesal.
Baru saja gadis itu meletakkan kembali ponselnya, sebuah getaran kembari masuk yang menandakan ada sebuah pesan baru. Dengan malas Hana pun membuka pesan tersebut.
Setidaknya, pesan singkat barusan membuatnya sedikit lebih tenang.
.
"Bagaimana keadaan Sora?" Tanya Hana setibanya mereka di rumah Seokjin.
"Dia masih demam dan masih belum mau sarapan, lebih baik kau membantuku untuk membujuknya makan"
"Dimana sekarang ia berada?" Tanya Hana sembari berjalan memasuki rumah megah itu.
"Dia berada di kamarku" ucap Seokjin yang membuat Hana menoleh dan menatap aneh ke ara pria berusia dua puluh enam tahun itu.
"Tumben Sora berada di kamarmu?" Tanyanya was-was.
"Dia sedang sakit dan tidak ingin tidur sendirian di kamarnya" sahut Seokjin tenang.
Dengan ragu-ragu, Hana pun melangkahkan kakinya ke arah kamar Seokjin. Awalnya ia hanya mengintip dari balik pintu sebelum sebuah tangan mendorongnya masuk. Ya, tentu saja tangan itu adalah milik seorang Kim Seokjin. Kini pria itu juga berasa di daam ruangan yang sama, bahkan ia mengunci pintu ruangan tersebut yang membuat Hana mulai ketakutan.
"A-apa yang kau lakukan? D-dimana Sora?" Tanya Hana dengan takut.
"C'mon , Sora sedang sekolah. Kini adalah waktunya untuk kita berdua bukan?" Tanya Seokjin dengan senyum mesumnya sembari berjalan mendekat ke arah Hana.
"Jangan mendekat!" Pekik Hana yang sama sekali tidak dihiraukan oleh Seokjin. Dalam waktu sepersekian detik, tubuh gadis itu sukses terdorong ke atas kasur dengan posisi tubuh Seokjin yang menindihnya.
"Kenapa chagi? Bukankah tidak lama lagi kita akan menikah?" Tanya Seokjin dengan suara beratnya.
"YAK! AKU TIDAK-
BRAKKK
Ucapan Hana terhenti ketika suara dobrakan pintu terdengar, dan dalam hitungan detik, tubuh jangkung Seokjin tidak lagi menindihnya.
"Gaesaekki-ya!" Maki pria yang mendobrak pintu itu kemudian melayangkan sebuah tinjuan ke pipi kanan Seokjin.
"Aku, tidak akan pernah memaafkanmu!" Ucapnya lagi kemudian kembali meninju ke pipi sebelah kiri pria bermarga Kim itu hingga ua tersungkur ke lantai.
"Ayo kita pergi, Hana-ya" ucap pria itu, namun tidak ada sahutan maupun reaksi apapun. Pria itu pun akhirnya menoleh dan melihat keadaan Hana. Gadis itu nampak mengenaskan dengan pandangan kosong dan tubuh yang bergetar karena ketakutan.
Tanpa berbasa basi lagi, ia pun segera berjalan mendekat dan segera menggending gadis itu meninggalkan sebuah ruangan yang tidak akan pernah mau ia masuki lagi.
.
"Yeoboseyo, Taehyungie" sahutnya dari ujung telepon.
"Yak, tumben sekali kau sudah bangun jam segini? Kukira kau akan telat bangun dan menyiksaku lagi dengan pejerjaan yang kau telantarkan" ucap pria bernama Kim Taehyung itu dengan nada mengejek.
"Yak, aku tidak sedang ingin berdebat denganmu!" Sahutnya.
"Woah benarkah? Tumben sekali? Akhirnya aku bisa hidup dengan tenang meskipun cuma sehari" goda Taehyung di iringi dengan kekehannya yang membuat gadis di seberang telepon itu mempoutkan bibirnya meskipun Taehyung tidak akan bisa melihatnya.
"Yaa, jangan marah. Aku hanya ingin membangunkanmu saja tadi" ucap Taehyung sesaat setelah ia tidak mendengar jawaban apapun.
"Mwo?! Hanya itu saja?! Kau benar-benar meneleponku hanya karena kau mau membangunkanku?!" Tanya gadis itu tidak percaya. Taehyung pun terkekeh pelan sebelum kembali menjawab.
"Ne, entah mengapa aku ingin memastikan kau sudah bangun" Sahut Taehyung.
'Entah mengapa firasatku tidak baik' batin Taehyung tanpa sepengetahuan Hana.
"Ah kalau begitu, pagi ini kau tidak sibuk kan?" Tanya gadis itu saat mengingat panggilan Seokjin sebelumnya.
"Ani, wae? Kau butuh bantuanku?"
"Nee, aku butuh bantuanmu" sahutnya.
"Apa yang bisa kubantu Hana-ya?"
"Bisakah kau menjemputku pagi ini?"
"Ne, aku bisa. Tapi tumben sekali?" Tanya Taehyung penasaran.
"Seokjin baru saja meneleponku dan mengatakan Sora sedang sakit dan sangat menantikan keberadaanku"
"Mwo?! Kau yakin kau akan kesana?"
"Aniyaa, aku tidak yakin. Maka dari itu, antarkan aku. Aku merasa ada yang janggal. Seokjin menyapaku dan mengajakku bicara dengan semangat, namun mendadak berubah menjadi berbicara dengan nada sedih ketika membicarakan Sora. Bukankah jika ia memang khawatir dengan keadaan anaknya itu, ia bahkan tidak akan sempat untuk berbicara dengan penuh semangat?" Jelas Hana dan Taehyung pun seratus persen menyetujuinya.
"Kalau begitu, saat kau tiba dan masuk ke rumah Seokjin, sambungkan telepon dengan ponselku. Jangan memutuskan sambungan apapun alasanya. Dengan begitu, aku bisa mengetahui apabila terjadi hal bahaya disana."
"Ne, tapi kenapa kau tidak itut masuk saja?" Tanya Hana bingung.
"Itu tidak mungkin. Kau kira Seokjin akan membiarkanku masuk? Kurasa tidak"
KAMU SEDANG MEMBACA
YOU ●JIN, JUNGKOOK [COMPLETE]
Fanfiction[COMPLETED!] . JIN/JUNGKOOK X OC . . . SELAMAT MEMBACA! .