IB-16

21 5 0
                                    

Air mata terus saja mengalir dari sudut mata Hana sembari memandangi sebuah lemari kaca yang terdapat sebuah guci berisi abu di dalamnya.

"Appa..." isaknya.

"Hana-ya, appa rasa ini keputusan yang tepat. Sampai kapan kau masih mau mengharapkannya? Ryeonsoo sudah tidak bisa kembali lagi Hana-ya. Maka dari itu, appa rasa itu merupakan hal yang tepat jika appa menikahkanmu dengan Seokjin" ucap tuan Jung sembari mengusap usap punggung putrinya.

Ya.. kesehatan tuan Jung sudah lebih baik dan diperbolehkan untuk pulang.

"T-tapi appa, tidak mungkin aku menghianati Ryeonsoo" isak Hana kemudian memeluk tubuh ayahnya yang terduduk di atas kursi roda.

Tuan Jung pun membalas pelukkan putrinya sembari mengelus pelan punggung Hana guna menenangkannya.

"Itu sudah hampir empat tahun yang lalu Jung Hana, kenapa kau masih terus mengharapkannya? Dia sudah tenang disana" bisik ayahnya. Tanpa sadar, setitik air mata juga lolos dengan begitu bebasnya melalui sudut mata ayah Hana itu.

"D-dia yang membantuku untuk bangkit dari masa lalu appa, dia yang selalu mengisi ngisi hariku! Kenapa semua harus berakhir dengan seperti ini?!" Ucap Hana sesenggukan sembari menatap mata ayahnya.

"Hana-ya, kau dulu juga pernah menjadi yeoja chingu Jungkook kan? Tapi kenapa kau tidak seperti ini? Itu tandanya kau bisa melupakan Jungkook dan membuka hatimu untuk Ryeonsoo kan? Itu artinya kau pasti juga bisa membuka hatimu untuk Seokjin. Membuka hati untuk pria lain, bukan berarti kau melupakan pria yang pernah mengisi hari harimu kan?"

.

"HANA-YAAAA" Suara berat khas milik Taehyung itu telah sukses mengisi pagi Hana yang sama sekali tidak indah itu.

"Kenapa lagi Taehyung-ah?! Jangan mengagetkanku! Kau mau membuatku sakit jantung hah?!" Gertak Hana yang ikut membuat Taehyung terkejut.

"Calm down babe, kau kenapa sebenarnya?" Tanya Taehyung heran sembari membaringkan tubuhnya di atas sofa yang terletak di dalam ruangan Hana.

Hana pun menghela nafasnya lelah.

"Appaku..."

"Kenapa dengan Jung sajangnim?" Tanya Taehyung saat Hana menggantungkan kalimatnya.

"Huh, dia menyuruhku untuk menikah dengan Kim Seokjin" ucap Hana lemah yang membuat Taehyung melotot seketika.

"Mwo?! Kim Seokjin?! Pemilik Kim Corp itu?!" Tanya Taehyung heboh dan Han hanya memutar bola matanya malas.

"Biasa saja, tidak usah se heboh itu!" Ketus Hana saat mendapati reaksi Taehyung jauh dari ekspetasinya.

"Woah, daebak. Semua juga tau jika Kim Seokjin itu orang yang sangat hebat Hana-ya, tidak salah appamu menyuruhmu menikah dengan dia!" Kagum Taehyung yang justru membuat Hana jengah.

"Ayolah Tae, yang benar saja. Bisa bisanya appa menyuruhku menikah dengan duda beranak satu!" Ucapan Hana barusan mendadak membuat Taehyung menampilkan wajah jahilnya.

"Itu bagus berarti" sahut Taehyung yang membuat Hana menyengrit bingung.

"Bagus? Bagus apanya?! Mana ada menikahi seorang duda itu berarti bagus?!" Tanya Hana tidak terima yang semakin menunjukkan senyum menggoda Taehyung.

"Berarti dia jauh lebih berpengalaman" sahut Taehyung yang membuat Hana semakin bingung.

"Berpengalaman bagaimana? Bicara yang jelas Tae!" Kesal Hana karena tak mampu mengerti maksud dari pembicaraan Taehyung.

"Berarti dia lebih berpengalaman dalam memuaskanmu" kali ini Taehyng menaik naikkan kedua alisnya menggoda. Namun tetap saja, Hana menampakkan wajah inconnectnya yang membuat Taehyung gemas sendiri.

"Pabo! Maksudku dia pasti sudah lebih berpemgalaman dan dapat lebih memuaskanmu di atas ranjang!" Frontal Taehyung dengan vulgar yan membuat wajah Hana memerah seketika.

"YAK! KIM TAEHYUNG, AWAS SAJA KAU! DASAR BYUNTAEEE!"

.

"Annyeong!" Sapa Hana saat gadis itu baru saja memasuki dapur tempat ibunya tengah menyiapkan makan malam.

"Astaga Hana-ya, kau bisa mengagetkan eomma" omel nyonya Jung yang membuat Hana mengeluarkan cengiran lebarnya.

"Mandi sana, agar kita dapat makan malam bersama. Appamu harus meminum obat juga nanti" ucap ibunya yang langsung dituruti oleh Hana.

Gadis itu pun berjalan menuju kamarnya dan mulai mempersiapkan diri untuk segera mencari kesegaran dengan membasuh tubuh.

"Huh, hari yang begitu melelahkan" gumam Hana kemudian melangkah masuk ke dalam kamar mandi.

Sekitar lima belas menit kemudian, Hana telah berjalan keluar kamar mandi dan menyampirkan handuknya di pundak. Seusai menyisir rambut dan meletakkan kembali handuk di tempat semula, Hana pun berjalan keluar kamar guna bergabung untuk makan malam bersama kedua orangtuanya.

Makan malam telah berakhir di iringi dengan ponsel Hana yang terus meronta seolah gadis itu harus segera mengangkat sambungan telepon dari seberang sana.

"Eomma, appa, aku kembali ke kamar duluan" pamit Hana dan kedua orangtuanya pun hanya dapat mengangguk menyetujui karena mereka berdua juga dapat mendengar suara ponsel anak gadis mereka yang terus berbunyi.

"Yeoboseyo?" Tanya Hana saat tertera nama Taehyung di layar ponselnya.

"Bersiap siaplah, aku jemput lima belas menit lagi" Ucap Taehyung langsung tanpa berbasa basi yang membuat Hana menyengrit bingung.

"Wae? Ada apa? Kenapa tiba tiba sekali?" Protes Hana dengan sebal.

"Sudalah, jangan banyak tanya dan cepat bersiap siap lah!" Sahut Taehyung yang membuat Hana semakin kesal.

"Yak! Paboya! Lalu aku harus berpamitan apa pada kedua orangtuaku kalau kau tidak memberitahu apa yang kan kau lakukan?!" Balas Hana yang jauh dari kata santai itu.

"Ne ne, aku hanya mengajakmu bertemu dan mengobrol ringan. Apa kau tidak merindukan sahabat bantet kita itu?" Tanya Taehyung dan seketika Hana teringat jika ia dan Taehyung pernah membuat janji untuk menemui Jimin. Namun karena kondisi ayah Hana yang tidak baik, gadis itu jadi melupakan janjinya.

"Ne, kalau begitu ku tunggu" ucap Hana kemudian sambungan telepon terputus saat keduanya telah saling berpamitan.

Tanpa menunggu waktu lama lagi, Hana segera mengganti bajunya dengan kaos putih polos serta celana panjang hitam kesayangannya. Tak lupa ia mengambil hoodie hitamnya yang tersampir di gantungan pakaian, kemudian menggunakannya.

Ia kembali memeriksa ponselnya saat benda pipih itu berbunyi. Ia segera berjalan menuju kedua kamar orangtuanya saat Taehyung mengatakan bahwa pria itu telah memasuki daerah tempat tinggal Hanaa berada.

"Appa, eomma, aku keluar sebentar bersama Taehyung" pamit Hana dan kedua orangtuanya kangsung menyetujuinya karena mereka, khususnya ayahnya juga sudah kenal betul siapa sosok Taehyung yang merupakan seorang sekretaris dan sahabat Hana.

"Hati hati Hana-ya"

Setelahnya, Hana pun segera berjalan keluar rumah karena Taehyung mengatakan jika ia telah berada di depan kediaman Jung.

"Annyeong Taetae!" Ucap Hana lengkap dengan cengiran khasnya.

"Cepat masuk" sahut Taehyung tanpa ekspresi yang membuat Hana mengerucutkan bibirnya.

Hana pun menurut dan berjalan ke pintu mobil yang berada di sebeah pengemudi, namun beberapa saat kemudian ia telah memekik antara senang dan terkejut.













"WOAHHH PARK BANTET!"

YOU ●JIN, JUNGKOOK [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang