"Hana-ya, gwaenchanayo?" Tanya Taehyung untuk yang kesekian kalinya. Sedari tadi Taehyung terus berusaha menghibur Hana, namun tak satupun sahutan ia dapatkan dari gadis itu.
Dengan ragu, akhirnya pria itu membawa Hana ke dalam pelukannya. Pada akhirnya, gadis itu mulai terisak yang membuat Taehyung spontan mengusap kepala bagian belakang gadis itu.
"Gwaenchanha, ada aku disini" bisik Taehyung yang membuat Hana terisak semakin kencang.
"G-gomawo Taehyung-ah" ucap Hana setelah beberapa saat.
"Nee Hana-ya, apapun yang kau perlukan, katakan padaku, aku akan selalu membantumu" sahut Taehyung dan tidak lama setelahnya, ia mendengar suara dengkuran pelan.
Taehyung pun melihat ke arah Hana, dan yaa, gadis itu kinisedang tertidur. Wajahnya yang polos meskipun terdapat jejak jejak air mata disana membuat Taehyung tersenyum tipis. Tanpa basa-basi lagi, pria itu mengusap wajah Hana guna menghilangkan bekas-bekas air mata disana.
"Gwaenchana, aku akan membantumu mengakhiri semua ini" bisik Taehyung meskipun ia tau jika Hana tidak akan bisa mendengarnya.
.
"Samcheon, aku ingin membicarakan sesuatu padamu" ucapnya ketika memasuki sebuah ruangan yang cukup elegan.
"Oh annyeong Taehyung-ah, sudah lama sekali sejak terakhir kau kemari." sahut pria itu sembari tersenyum hangat.
"Mianhae, akhir-akhir ini aku terlalu sibuk" Sahut pria bernama Kim Taehyung itu dengan merasa bersalah.
"Gwaenchanha. Memangnya ada apa kau sampai jauh-jauh kemari? Apa ada masalah di kantor?" Tanya pria itu lagi.
"Aniya, ini jauh lebih serius daripada pekerjaan" sahut Taehyung yang membuat pria di hadapannya itu memandangnya dengan pandangan bertanya.
Tanpa menunggu sahutan, Taehyung pun mulai menjelaskan mengenai tujuannya datang kemari.
"Kim Seokjin, kurasa kau harus mencari informasi lebih dalam tentang dirinya, karena pria itu, telah melukai hati putrimu dan hampir saja menghancurkan masa depan putrimu" ucap Taehyung, namun lagi-lagi pria di hadapannya itu tak mengerti akan maksud dari perkataannya.
Akhirnya, Taehyung pun mulai menceritakan segalanya dengan rinci, tanpa ada yang ia tambahi, maupun kurangi.
.
Hana terbangun dan melihat ke arah sekelilingnya baru menyadari jika ia berada di kamarnya. Otaknya pun berpikir, bagaimana bisa gadis itu kini berada di rumah? Bukannya seharusnya ia berada di kantor?
Baru sepersekian detik ia memikirkannya, ia mengingat kejadian yang cukup mengerikan yang kini membuatnya waswas. Perasaan takut iku kembali hadir dan menyelimuti hatinya. Tanpa ia sadari, ia melamun dengan pikiran kosong persis seperti orang linglung. Lamunannya itu berakhir ketika seseorang melambai-lambaikan tangannya di depan wajah gadis itu.
Hana pun refleks menoleh dan bingung, kenapa Taehyung bisa ada di sini?
"Kenapa kau ada di sini?" Tanya Hana dan Taehyung pun tersenyum tipis sebelum menjawab.
"Kau lupa? Aku mengantarmu kemari tadi. Lalu aku berbincang dengan samcheon" Jelasnya dan Hana pun mengangguk paham.
"Gwaenchanha?" Tanya Taehyung yang mendadak ingat akan penyebab utama pria itu kini berada di rumah sahabatnya. Hana pun menggeleng pelan yang membuat Taehyung kembali mendekap gadis itu.
"Gwaenchanhayo, aku akan melindungimu" ucap Taehyung dan Hana hanya dapat mengangguk-nganggukkan kepalanya.
"Bagaimana jika kita pergi berlibur terlebih dahulu?" Tanya Taehyung namun Hana masih nampak berpikir.
"Apa lagi yang kau pikirkan? Lagipula besok hari sabtu kan? Kau tidak perlu repot-repot memikirkan pekerjaan"
"Ne, tapi kita akan kemana? Dan pergi dengan siapa saja?" Tanya Hana.
"Bagaimana jika ke Pulau Jeju? Nanti aku akan mengajak di bantet"
"Hmm baiklah, kita hanya pergi bertiga?" Tanya Hana memastikan.
"Ani, aku yakin jika si bantet itu akan mengajak seseorang"
"Seseorang?" Tanya Hana sembari menaikkan satu alisnya.
"Ne, kau akan tahu nanti"
"Siapa?" Tanya Hana lagi yang masih penasaran karena tak mendapatkan jawaban yang ia mau.
"Kau akan mengetahuinya nanti Park Hanaaa" sahut Taehyung kemudian mengacak rambut gadis itu sebelum dirinya sendiri kabur dari kamar Hana. Lagipula, berduaan terlalu lama di dalam kamar perempuan sangat tidak baik kan? Meskipun Hana dan Taehyung sendiri yakin mereka tidak akan melakukan apapun.
Tanpa basa-basi lagi, Hana pun segera mengejar Taehyung yang merupakan pelaku utama dalam memberantakan rambutnya. Mungkin gadis itu lupa jika rambutnya memang berantakan karena ia baru saja bangun dari tidurnya.
"Yak! Kenapa kau memberantakan rambutku!" Kesal Hana saat gadis itu mendapati Taehyung tengah terduduk di sofa ruang tamu mereka.
"Sudahlah, mau rambutmu rapi atau tidak, kau tetap jelek" ejek Taehyung sembari menjulurkan lidahnya, dan sebuah bantal sofa pun sukses mendarat di wajah pria itu. Untung saja sebuah bantal sofa tidak akan menghancurkan wajah tampannya.
"Appo" ucap Taehyung yang berpura pura kesakitan itu. Hana yang sudah terbiasa dengan akting pria itu pun hanya bersikap acuh, dan memilih untuk duduk di samping Taehyung.
"Kau mau berakting seperti apapun, tidak akan mempan. Aku tidak akan mempan dengan tipuanmu lagi" ucap Hana malas dan Taehyung justru mengerucutkan bibirnya merajuk.
"Kau jahat sekali Hana-ya" ucapnya sok imut yang justru membuat Hana bergidik ngeri.
"Jangan menakut-nakutiku Kim Taehyung!" Lalu sebuah bantal sofa kembapi mendarat di wajah Taehyung.
"Yakk, kenapa kau melempariku lagiii" rengek Taehyung seperti anak kecil.
"Jangan bertingkah menjijikan seperti itu!" Peringat Hana lagi dan kini justru membuat Taehyun terbahak.
"Wajahmu, wajahmu sangat lucu Hana-ya" kemudian Taehyung kembali terlarut dalam tawanya yang membuat Hana semakin kesal.
"Gomawo, aku memang lucu!" Sarkas Hana yang membuat Taehyung langsunh menghentikan tawanya.
"Maksudku kau lucu, kau imut!" Elak Taehyung sebelum wajahnya kembali menjadi sasaran.
"Aku memang lucu!" Ucap Hana cuek sembari mengibaskan rambutnya yang membuat Taehyung kembali tak dapat menahan tawanya.
"Yak! Apa yang lucu Kim Taehyung?!" Amuk Hana, namun kini Taehyung tak mampu menghentikan tawanya dan justru mencubit gemas kedua pipi Hana.
"Apa aku perlu membelikanmu kaca Park Hana?" Tanya Taehyung di sela-sela tawanya.
"Ani, apa yang kau tertawakan KIM TAEHYUNG?!" Sahut Hana dengan menekan nama lengkap Taehyung.
"Kau jelek, bagaimana bisa kau yakin jika kau imut dan lucu?" Ceplos Taehyung, dan benar saja. Sebuah batal sofa kembali mendarat di wajahnya.
"Untung wajahku tidak akan jelek seperti wajahmu hanya karena bantal sofa" goda Taehyung, dan kemudian pukulan bertubi-tubi dengan menggunakan bantal sofa pun menyerang seorang Kim Taehyung.
KAMU SEDANG MEMBACA
YOU ●JIN, JUNGKOOK [COMPLETE]
Fanfiction[COMPLETED!] . JIN/JUNGKOOK X OC . . . SELAMAT MEMBACA! .