IB-34

26 2 0
                                    

"Sudah lama?" Tanya Taehyung setibanya mereka di salah satu kafe yang agak jauh dari kantor Hana.

"Ani, baru sekitar sepuluh menit" sahut pria tersebut sembari memamerkan gigi kelincinya.

"Dimana si bantet?" Tanya Taehyung lagi.

"Dia sedang memesan makanan, duduklah terlebih dahulu" kini pria bermarga Jeon itu menatap Hana dengan senyum gigi kelincinya. Sedangkan Hana? Gadis itu justru tidak tau harus bereaksi seperti apa. Sudah lama sekali rasanya kali terakhir pria itu menunjukkan senyuman tersebut untuknya.

"Tumben ada dia?" Bisik hana tepat di samping telinga Taehyung agar Jungkook tak dapat mendengarnya.

"Kenapa kau tanya padaku? Tanyakan saja sendiri pada dia." Ucap Taehyung tanpa mengecilkan suara sedikit pun yang membuat Hana langsung melotot padanya. Bukannya kenapa, tapi jika seperti ini kan, Hana menjadi semakin tidak enak pada Jungkook karena ketahuan jika ia tengah berbicara mengenai pria itu secara diam-diam.

"Wae? Ada yang ingin kau katakan?" Tanya Jungkook yang membuat Hana rasanya ingin lenyap detik itu juga. Awas saja, apa nanti yang akan Hana lakukan untuk menyiksa Taehyung.

"A-ani, a-ku tidak berbicara apa-apa" dustanya yang membuat Jungkook tersenyum menahan tawanya. Gadis di hadapannya ini sama sekali tidak pintar berbohong.

"Katakan saja, aku tidak akan memarahimu hanya karena hal seperti ini" ucap Jungkook yang membuat Hana semakin bingung dan tidak enak hati pada pria bermarga Jeon itu.

"Hana bertanya, tumben sekali kau ikut berkumpul bersama kami?" Sahut Taehyung yang lagi-lagi sukses mendapatkan pelototan tajam dari Hana.

"Wae? Kau keberatan aku berada di sini? Jika iya aku akan pergi" sahut Jungkook yang sukses membuat Hana gelagapan dibuatnya.

"A-ani, aku tidak keberatan, tetaplah di sini saja" sahutnya. Jungkook pun membalasnya dengan sebuah senyuman. Menurutnya, gadis di hadapannya itu sama sekali tidak berubah. Tetap sama menggemaskannya seperti dulu.

Tak lama setelahnya, Jimin datang dan duduk di samping Jungkook.

"Kau sudah memesankanku kan?" Celetuk hana dan Jimin pun mengangguk pelan.

"Tentu aku memesankanmu, tapi kalau Tae... sepertinya aku lupa memesankannya" sahut Jimin yang membuat Taehyung menatapnya tajam.

"Awas saja jika kau benar-benar tidak memesankanku!" Ancam Taehyung yang membuat Hana hanya dapat menggeleng gelengkan kepalanya pelan sembari terkekeh pelan. Dua orang ini, benar-benar tidak bisa terhindar dari kata bertengkar.

.

Lagi-lagi Hana ingin merutuki Taehyung. Setelah mengganggu pekerjaannya, kali ini pria itu bisa-bisanya meninggalkan dirinya hingga akhirnya ia terjebak duduk berdua bersama Jungkook. Masih di kafe yang sama, hanya saja Taehyung dan Jimin telah meninggalkannya terlebih dahulu.

Suasana diantara keduanya cukup hening. Mereka benar-benar canggung. Sudah lama keduanya tidak duduk berhadap hadapan di kafe seperti ini.

"Bagaimaba kabarmu?" Tanya Jungkook basa-basi sembari menggruk tengkuknya yang tidak gatal.

"Baik" sahut Hana singkat.

"Ehm..." Jungkook sempat bergumam pelan sebelum Hana kembali berucap.

"Sebenarnya apa maumu?" Tanya Hana dingin yang membuat Jungkook tak mampu berkata lagi.

Rupanya dugaannya salah. Ia kira, Hana masih dapat berlaku baik padanya. Yaa.. meskipun hal demikian memang sangat kecil kemungkinannya. Jungkook memang salah, Jungkook memang bodoh. Menyia-nyiakan gadis baik nan cantik seperti Hana. Mungkin selama ini, jalur yang ia anggap paling baik tidak selamanya berlaku demikian. Hingga akhirnya, takdir berkata lain dan semua hal yang Jungkook anggap baik, berubah menjadi bumerang bagi dirinya sendiri.

"Aku antar kau kembali ke kantormu" ucap Jungkook akhirnya setelah keheningan terjadi beberapa saat di antra keduanya.

"Apa maksudmu Kookie-ya?" Sahut Hana dengan suara melemah. Jungkook yang mendengarnya pun lantas menatap gadis itu. Dan benar saja, mata gadis itu kini telah berkaca kaca.

"Apa maksudmu pergi dan meninggalkanku begitu saja?! Dan sekarang ini apa?! Kau kembali seolah tidak terjadi apa-apa?! Kau kira aku ini apa? Mainanmu? Cih" ucap Hana sinis meskipun satu per satu air matanya mulai membasahi wajahnya.

"B-bukan begitu maksudku" cicit Jungkook yang membuat Hana semakin menatapnya dengan sinis.

"Lalu apa?! Apa maumu?! Pergi meninggalkanku seolah aku seorang sampah yang tidak pantas dihargai, dan kembali lagi seolah kau memungutnya tanla rasa bersalah? Jangan samakan pikiranku dengan pikiranmu! Kita ini berbeda, aku bukanlah orang, yang akan melupakan begitu saja setiap rasa sakit yang kau berikan!" Sahut Hana panjang lebar.

Untung suasana kafe tersebut kini tidak terlalu ramai berhubung jam istirahat telah berakhir.

"Mianhae, Hana-ya" ucap Jungkook sembari menundukkan kepalanya.

"Kau kira kata maaf cukup? Setelah bertahun-tahun membuatku hidup menderita? Setelah kau membuat diriku merasa seperti sampah? Aku bukan mainanmu, dan tolong hentikan ini semua. Aku benci dengan setiap omong kosong yang kau berikan"

"H-hana-ya" lirih Jungkook. Kini, Hana sedikit tersentak ketika melihat mata Jungkook yang berkaca-kaca. Ada apa dengan pria di hadapannya ini? Bukannya pria itu yang menyakitinya? Namun kenapa kini justru ia yang menangis?

"Untuk apa kau menangis? Bukankah aku yang tersakiti di sini?" Sinis Hana untuk yang kesekian kalinya.

"Beri aku waktu, beri aku waktu sampai aku bisa menjelaskan semuanya" lirih Jungkook.

"Waktu? Aku sudah membuang begitu banyak waktuku untukmu Jeon Jungkook. Aku rasa, tidak ada lagi waktuku yang tersiksa untukmu"

"Hana-ya, biarkan aku memperbaiki semuanya. Mari kita ulang semuanya dari awal"

Tatapan mata Jungkook terlihat begitu serius, namun Hana tak ingin percaya begitu saja.

"Aku tidak ingin membuang waktuku lebih banyak lagi"

"Jika kau memang tidak memiliki waktu lagi untukku, setidaknya, jangan menyia-nyiakan waktumu lagi untuk pria seperti Kim Seokjin" lirih Jungkook.

"Kau siapa Jeon Jungkook? Aku bukan mainanmu, aku bukan siapa-siapamu lagi. Berhenti mengurus hidupku, dan jangan campuri urusanku! Park Hana yan kau kenal sebelumnya, tidak akan pernah kembali lagi seperti yang kau pikirkan!"

"You know? You hurt me so deep, and you come at the freaking bad time. And than, you act like nothing happen. Stop to being bastard dude!"

YOU ●JIN, JUNGKOOK [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang