Bujuk aku, itu mauku.
Nyatanya segala sesuatu merongrong aku.
Bahkan lamunan membuatku lelah.
Aku si seutas pita yang bisu.
Y.A
PS: Kami, entah kenapa di hati kami tumbuh rasa menyayangimu G.N. Sudah selama ini kita sama-sama menulis, dan baru kali ini serentak pesan tertuju padamu. Kata-katamu yang selalu berbeda dengan kami. Bahagiamu terukir nyata-nyata. Itu mungkin yang membuat kami resah kalau tawamu terenggut dari tulisan itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ceritera
Historia CortaBuku tua itu mempersatukan ketujuh anak muda yang menuangkan gelora rasa dalam tulisan. Mereka mengguratkan rahasia dalam kata-kata, menjadikan ruang, buku, dan pena saksi dalam keheningan. Bahkan mungkin merentangkan rahasia terkelam. Serta setiap...