Khayalan yang tak terbentuk.
Impian yang tak terbendung.
Selalu beriringan, selalu berdampingan.
Manik bak terik matahari, melumpuhkan, menyapaku lewat senyuman.
Aku tersesat.
G.N
"Wahh, apa-apaan ini? Kenapa gue kayak tertusuk baca punyanya si E.M?" Gadis itu memukul-mukul ringan kepalanya. Matanya mengerjap, "Enggak, enggak. Ini pasti karna karyanya full emosi. Oke, dia penyair handal." Rambutnya ikut bergoyang naik turun mengikuti anggukan kepala.
"Aaah, gila," rutuknya ketika sadar sudah bertanya, dan menjawab sendiri pertanyaannya. Cepat-cepat gadis itu bangkit berdiri, ia berjalan menjauh mencapai area luar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ceritera
Historia CortaBuku tua itu mempersatukan ketujuh anak muda yang menuangkan gelora rasa dalam tulisan. Mereka mengguratkan rahasia dalam kata-kata, menjadikan ruang, buku, dan pena saksi dalam keheningan. Bahkan mungkin merentangkan rahasia terkelam. Serta setiap...