*Jika Anda membaca cerita ini di Platform lain selain WATTPAD, Anda kemungkinan besar berisiko terkena SERANGAN MALWARE.*
*If you're reading this story on a Platform other than WATTPAD, you are most likely at risk of a MALWARE ATTACK*
######
SELAMAT HARI RAYA IDUL FITRI 1 SYAWAL 1439 H. MOHON MAAF LAHIR DAN BATHIN 🙏❤
dan selamat membaca ☺😊
●
○
●
○"Aku mempunyai yeodongsaeng tapi tak bisa diandalkan. Padahal dia masih tinggal bersamaku."dumel Jesson saat melihat isi kulkas yang kosong
Dia baru saja pulang, tapi pekerjaan rumah yang lain sudah menunggu. Tak bisakah adik kesayangannya itu berguna sedikit saja, pikirnya membatin.
"Krystal, tak bisakah kau pergi berbelanja?"teriak Jesson
Krystal keluar dari kamarnya dan menghampiri Jesson, "Aniya!! Itu melelahkan. Oppa, kau ingin makan apa? Biar aku pesankan."balasnya
"Junkfood itu berbahaya. Kau ini tergila-gila pada Seohyuk, tapi selalu melakukan hal yang tidak disukai olehnya."dumel Jesson
"Aishh.. belanja saja sendiri sana!. Aku lelah hari ini. Kau tahu oppa, aku bertemu haraboji lagi. Dan kali ini haraboji menyebalkan! Sekarang aku tahu kenapa kau selalu bertengkar dengannya."ujar Krystal kesal
"Wae Geurae? Apa dia akhirnya melakukan hal itu padamu?. Who is he? Apa aku mengenalnya?"tanya Jesson
Krystal terlihat mencibik kesal sambil menghentakan kakinya sekali dan kemudian kembali ke kamarnya. "Aku tidak akan menemui haraboji lagi."gumamnya
Jesson hanya bisa mengelengkan kepalanya melihat tingkah Krystal yang masih saja kekanakan. Dia akhirnya mengalah dan bergegas pergi ke supermarket terdekat. Dia ingin makanan sehat malam ini.
Setelah berbelanja, Jesson berjalan kaki seperti biasa dan dia melewati lagi taman. Jika biasanya dia pergi begitu saja tanpa peduli keadaan di sekitarnya, kali ini dia tidak melakukannya. Jantungnya berdebar kencang dan dia kembali teringat kata-kata Seohyuk tadi pagi. Yeoja yang tidak akan bisa digapainya. Kwon Yuri, dia sekarang ada di taman itu. Mengobrol dengan anak-anak, terlihat sangat dekat dan hangat. Tapi dia berani bertaruh kalau mereka pasti belum pernah kenal sebelumnya.
"Eonni, apa ini sakit?."
"Tentu saja sakit. Jadi jangan sampai kau seperti aku.""Noona aku ingin foto.."
"Aku juga.."
"Aku juga.."
"Geundae..."Ada empat orang anak yang mengobrol dengan Yuri.
"Waeyo?."tanya Yuri pada anak kecil yang memegang handphone
"Bagaimana cara memakainya?."tanyanya polos
"Bukankah ini milikmu? Kenapa tidak bisa memakainya?."
"Jhehe... itu milik eomma. Aku membawanya diam-diam tadi."
"Eyy, napeun namja... noona tak ingin main bersamamu."
"Andwaeyo, aku janji tidak akan melakukannya lagi.""Yagso?."
"Ne.."Jesson akhirnya mendekati mereka, "Perlu bantuan?."tanyanya
"Oppa, kebetulan sekali. Anak-anak ingin sekali berfoto. Bisa kau ambilkan yang bagus untuk kami."pinta Yuri
"Baiklah, berikan handphonenya padaku."balas Jesson
KAMU SEDANG MEMBACA
Destiny [Complete]
FanfictionTakdir... Tak ada yang tahu takdir setiap manusia... Termasuk takdir mereka yang harus terpisah atau dipersatukan...