#bonus chapter #YeB #SinRin #04 #End

60 5 0
                                    

*Jika Anda membaca cerita ini di Platform lain selain WATTPAD, Anda kemungkinan besar berisiko terkena SERANGAN MALWARE.*

*If you're reading this story on a Platform other than WATTPAD, you are most likely at risk of a MALWARE ATTACK*


°

°


"Liburan bersama mereka bukan hal bagus."bisik Joy, "mereka asik sekali pacaran di depan kita bertiga."tambahnya masih berbisik

"Mereka orangtua kita."balas Yejoon berbisik

Rose menoleh pada kedua kakaknya dan kemudian berlari menuju orangtuanya.

"Appa, eomma. Mereka mengosipkan kalian."bisik Rose pada kedua orangtuanya tapi Yejoon dan Joy masih bisa mendengarnya

"Yakk Rose-ya..."

"Wae? Kalian iri?. Joon, Kenapa tidak ajak Sinb?."tanya Taeyeon sambil melirik jail pada putra sulungnya
"Ck.. eomma..."

"Eomma juga sudah melarangmu jadi trainee, Joyie-ya. Kalau tidak jadi trainee, kamu tidak akan sendirian sekarang."
"Aishh, eomma... jangan mulai lagi."

"Sayang, kamu ingin apa?."tanya Taeyeon pada putri bungsunya
"Itu... boneka itu lucu, eomma."

"Eomma, kenapa sejak tadi Rose terus?. Aku juga mau."rengek Joy sambil mendekati ibunya dan merangkul tangan ibunya yang satu lagi
"Kamu sudah besar, sayang."
"Eomma...."

"Yejoon-ah... jangan sampai kau tertinggal."seru Steffan

Yejoon berjalan berdampingan dengan ayahnya. Tidak banyak hal yang mereka bicarakan semenjak Yejoon beranjak dewasa.

"Kau iri pada kami?."
"Aniya!!."

"Suatu saat nanti, dia akan melihatmu."
"Appa bicara ngawur."
"Percaya pada appa kali ini."
"Ck..."

S
K
I
I
P

Joy dan Rose terdiam di depan kasur kakaknya. Disana Yejoon dan Sinb tidur bersama.

"Apa yang mereka lakukan?."gumam Joy, "kalau uncle melihat ini. Habis sudah."tambahnya semakin gusar

"Memangnya kenapa, mereka hanya tidur?."ujar Rose dengan polosnya

"Gadis yang baru berusia 20 tahun sepertimu tidak akan mengerti."balas Joy

Sinb terusik mendengar suara bisik-bisik di dekatnya. Setelah membuka mata, dia kembali melihat Yejoon. Tangannya kembali mengelus kepala Yejoon.

"Eonni..."panggil Joy tak percaya, bagaimana bisa Sinb terlihat santai setelah kepergok tidur bersama kakaknya?

Sinb menatap tajam keduanya, dia memberi isyarat dengan jarinya dan membuat keduanya keluar dari kamar.

######

"Kakak kalian insomnia selama ini. Aku hanya memastikannya tidur. Dia terlihat sangat lelah kemarin."jelas Sinb

Rose mengangguk mengerti, berbeda dengan Joy yang masih curiga.

"Apa oppa akan ke dokter?."tanya Rose
"Dia tidak mau, tapi aku akan mendiskusikannya dengan daddy. Biar ayahku yang mengobatinya nanti."jawab Sinb
"Gomawo eonni, kau memang dewi penolong kami."Rose berterimakasih lagi
"Tidak perlu berterimakasih, harus berapa kali aku mengatakan ini?."

Destiny [Complete]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang