*Jika Anda membaca cerita ini di Platform lain selain WATTPAD, Anda kemungkinan besar berisiko terkena SERANGAN MALWARE.*
*If you're reading this story on a Platform other than WATTPAD, you are most likely at risk of a MALWARE ATTACK*
######
"Saya mohon bantuannya Jesson-ssi."
"Ini menyalahi aturan Taeyeon-ssi. Saya tidak bisa.""Saya mohon.. sekali saja. Saya akan bayar berapapun. Tolong bantu kami. Anda hanya harus disebelah saya dan mengiyakan penjelasan saya soal kondisi Yuri yang kecelakaan, mengalami koma. Dan dia hanya trauma karena kecelakaan itu. Saya mohon..."
Taeyeon dan dokter yang menangani Yuri sedang berdiskusi cukup alot.
Nama dokter itu Jesson Jung, dia sangat lurus dan menuruti semua aturan yang berlaku. Ketika pihak rumah sakit setuju untuk menutupi semuanya, hanya dia yang tidak setuju. Dan anehnya lagi mereka semua menyerahkan semuanya pada dokter muda itu. Pikir Taeyeon Sebenarnya siapa dia?, kenapa petinggi rumah sakit tidak bisa membuatnya tutup mulut.
"Hanya kau, dan karena kau mereka menjadi berubah pikiran. Kau ini sebenarnya siapa?."tanya Taeyeon mulai kesal, dia sudah banyak memohon sejak tadi, siapa yang tidak akan kesal?
"Saya hanya dokter biasa. Anda terlalu berlebihan nona Kim."balas Jesson
"Apa nominalnya masih kurang?."tanya Taeyeon angkuh
"Aigo... ternyata seperti ini leader dari Girl Grup Nasional kita?."sindir Jesson dan memberikan senyuman pada Taeyeon, terkesan merendahkan
"Kau..."
"Maaf nona, ini jam saya bekerja. Saya harus mengecheck pasien lain."ujar Jesson dan pergi, tak peduli dengan Taeyeon yang marah
Taeyeon juga keluar dari ruangan dokter itu, tapi dia langsung berlari ketika melihat Jesson berlarian bersama seorang suster menuju salah satu ruangan yang dia kenal.
"Yuri, apalagi sekarang?."gumam Taeyeon
"Hik.. hiks.. Taeng."tangis Sunny dan kemudian memeluk Taeyeon yang sudah ada di depannya
"Wae Geurae?."
"Aku meninggalkannya sebentar, tapi saat aku kembali, Yuri sudah pingsan dan berlumuran darah."
Taeyeon menghela nafasnya kasar, dia kemudian mengusap-ngusap punggung Sunny untuk menenangkannya.
"Dia akan baik-baik saja, tenanglah."
Flashback On -->
Hyoyeon sedang menggantikan Taeyeon berjaga di Rumah Sakit, sejak tadi dia berbicara sambil sesekali melihat wajah tenang sahabatnya yang sedang terbaring koma.
"Yul, ini sudah hari ke - 20 Kau koma. Kau benar-benar tak ada keinginan untuk bangun. Yoona semakin kurus saja sekarang, dia tak enak makan karena selalu memikirkanmu. Taeyeon tidak mengambil job apapun agar selalu bisa bersamamu, dia bahkan kena denda karena membatalkan beberapa pekerjaan. Hari ini dia aku suruh pulang untuk beristirahat. Sedangkan Sunny, dia menggantikanmu di berbagai variety yang sudah terlanjur terteken kontrak atas namamu."
Hyoyeon menatap Yuri yang sedang berbaring di depannya dengan tatapan yang sendu.
"Dan aku tak bisa bekerja dengan tenang karena kau disini... Hitam, kenapa kau sulit sekali bangun?, kau sedang dimana sekarang?"
![](https://img.wattpad.com/cover/145606356-288-k410657.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Destiny [Complete]
FanfictieTakdir... Tak ada yang tahu takdir setiap manusia... Termasuk takdir mereka yang harus terpisah atau dipersatukan...