*Jika Anda membaca cerita ini di Platform lain selain WATTPAD, Anda kemungkinan besar berisiko terkena SERANGAN MALWARE.*
*If you're reading this story on a Platform other than WATTPAD, you are most likely at risk of a MALWARE ATTACK*
######
Hubungan Jesson dan Yuri berjalan begitu saja, mereka masih merahasiakannya sampai satu tahun lamanya. Hyoyeon dan Yoona juga berpura-pura tak tahu tentang hubungan mereka. Begitu juga dengan Sooyoung dan Stephan. Krystal yang pernah memergoki mereka juga merahasiakannya.
"Jhaha, oppa. Geu..man..hae..."
"Berhenti? Setelah apa yang kau lakukan padaku? Yang benar saja?."
~Ting
"Oppa, itu kuenya matang.. yakk, kue nya bisa gosong. Lepas!."
"Poppo."
"Aishh... isi kepalamu hanya berbuat mesum. Dasar dokter mesum."
Yuri sedang membuat kue di apartement Jesson. Awalnya mereka serius tapi lama-lama jadi bercanda, wajah Jesson penuh dengan tepung. Yuri juga tak kalah kotor dengan adonan kue.
Yuri berhasil lepas dari dekapan Jesson dan langsung mengeluarkan kue yang mereka buat dari oven.
"Apa aku bilang, jadi gosong."dumel Yuri
"Aku akan menghabiskannya."ujar Jesson
"Tentu kau harus menghabiskannya. Awas saja kalau tidak!."ancam YuriSetelah membersihkan dapur dan membersihkan diri, mereka kembali ke ruang tv dan menonton sambil makan kue.
"Akhh.. pahit.."
"Salah siapa menahanku!."
"Kenapa juga kau menabur tepung diwajahku."
"Aishh.. kau tak mau kalah! Dasar kekanakan."Jesson tersenyum dan menatap Yuri yang duduk di sebelahnya. Yuri jarang beraegyo, tapi dia selalu terlihat imut secara alami. Jesson sangat menyukai itu.
"Mwo? Jangan menatapku seperti itu."ujar Yuri
"Neomu yeoposo."puji JessonYuri tersenyum kecil, tapi dia menutupinya dengan pura-pura kesal dan cemberut. Dia kembali fokus pada kue dan memisahkan bagian yang gosong agar bagian yang lainnya bisa di makan.
"Bagaimana kalau kita berkencan di luar negeri? Kita tidak pernah pergi kemanapun. Sekali-kali kita pergi keluar. Kau pasti bosan, kita tak bisa pergi jauh dari apartement."saran Jesson
"Aniyo. Aku tak bosan selama bersamamu."
Yuri kembali menghadap Jesson dan menyuapkan kue padanya.
"Mashita."ucap Jesson
"Geotjimal. Tadi kau bilang pahit."Yuri
Mereka berdua terkekeh pelan.
Bunyi passcode yang salah terdengar.
"Oppa, ada yang datang."
"Biarkan saja, itu mungkin Stephan atau Sooyoung."
"Kenapa kodenya diganti lagi?. Tadi juga aku tidak bisa masuk."
"Daripada kita diganggu. Aku juga tak mengerti, kenapa mereka selalu bisa tahu passwordku?."
"Mungkin karena kau orang yang mudah di tebak."
KAMU SEDANG MEMBACA
Destiny [Complete]
FanficTakdir... Tak ada yang tahu takdir setiap manusia... Termasuk takdir mereka yang harus terpisah atau dipersatukan...