Bell sekolah berbunyi tanda pelajaran telah usai, para Siswa dan Siswi, serta Guru-guru sedang merapihkan barang bawaannya masing masing.
"Langit kemana ya? dari tadi gak keliatan batang idungnya?" tanya Keysha pada dirinya sendiri.
"Eh, nyari temen lo yang sering berduaan sama lo, ya?" tanya seorang lelaki yang tiba-tiba menghampiri Keysha.
Keysha menoleh ke sumber suara itu, lalu mengernyitkan dahinya, "Lo Kakak Kelas songong yang rebut bangku gue dikantin kan? Kok lo tau?"
lelaki itu mengangguk, seraya memasukan tangannya kedalam saku celana. "Nama gue Aviv bukan songong. Btw siapa si yang gak kenal tuh anak, bocil yang doyan bolos keruangan musik. "
"Lo mau tau temen lo dimana? Mau gue anter kesana gak?" tawar lelaki itu yang langsung disetujui Keysha.
Mereka pun berjalan bersisian, untuk menghampiri Langit.
"kok taman?" gumam Keysha pelan, yang ternyata masih dapat didengar oleh Aviv.
"Iya, lo lihat perempuan yang lagi duduk dibawah pohon beringin itu?" Aviv menunjuk seorang wanita yang tengah duduk dibawah pohon besar nan seram karena terletak dipojok taman sekolah.
"Ish bego!" reflek Keysha memukul lengan Aviv pelan, "Itu pohon mangga, bukan beringin!"
"Eh?!" Aviv menggaruk tengkuknya yang tidak gatal, "Ya ... Yaudah lah sama sama pohon gede, samperin gih sono."
Keysha menatap Aviv dengan tatapan yang agak sedikit... Menyelidik?
Aviv dengan segala kepedeannya, terkekeh saat mengetahui Keysha sedang menatapnya dengan penuh selidik, "Iya tau gue ganteng. Woles aje dong liatinnya."
Keysha tersentak, lalu membulatkan bola matanya, "Najis ... Pede banget lo jadi cowok! Gue ngeliatin lo gara-gara gaya bahasa lo, Setu parah." Keysha melengos pergi tanpa berterima kasih dahulu.
"Dasar upil mimi peri! Udah dibantu malah ngeledek!" geram Aviv.
"Iya dah, thanks ya udah bantu gue." teriak Gadis itu saat jarak mereka sudah sedikit jauh.
"Kira kira, dia tau Langit ada disini, dari mana yak?" Batin Keysha, namun tak ia hiraukan lagi.Keysha berjalan sangat pelan agar Langit dapat terkejut oleh kedatangannya. "Ngapain sha? Jalan kayak gitu kayak mau nyopet aja." namun kini, malah Keysha yang dibuat terkejut oleh Langit.
"Gak seru lo ah, gue pengen bikin lo kaget malah gue yang kaget."
Langit masih saja menatap lurus kedepan, tanpa memperdulikan gadis itu berbicara.
********
"Jreng...jreng...." terdengar suara gitar dari dalam kamar Langit.
katamu cintaku berlebihan
cemburuku tak beralasan
membuat dirimu tak nyaman
maafkan aku sayang..."Langit..." tiba-tiba Keysha masuk kedalam kamar langit, membuyarkan konsentrasinya bermain gitar.
"Huft." wajah Langit berubah menjadi pias, ia melirik jam dinding.
"Udah malem, ada keperluan apa deh?"Keysha duduk diatas ranjang Langit sambil memanyunkan bibirnya,
"Ish Galak banget si. Gue cuma penasaran. Kenapa lo bisa kenal kak Alan."Langit terkekeh, "Yaelah, aku kira mau ngapain ..." jeda Langit, ia mengalihkan pandangan lalu tertunduk, dan mulai menarik napas dalam-dalam.
"Jadi gini sha."
KAMU SEDANG MEMBACA
Langit (Completed)
Teen FictionKisah ini menceritakan tentang kisah-kisah pasaran yang sering berlalu-lalang di wattpad. Kisahnya Langit, seorang remaja lugu nan cantik, namun jarang sekali mendapatkan kebahagiaan. Entah apa yang salah terhadap dirinya, ataupun garis kehidupanny...