Pagi yang cerah, secerah senyuman andalan milik Langit. Seakan-akan langit pagi ini, ikut tersenyum memandang salah satu makhluk ciptaan Tuhan.
Langit yang berada di luar kelas segera memasuki kelasnya, perempuan yang hari ini menggerai rambutnya serta menjepit poni dengan jepitan kupu-kupu itu, langsung menghampiri Keysha, seraya mengerlingkan dan menunjukan puppy eyes padanya.
"Gak usah sok imut deh, gue tau kok. Lo itu jelek! " Ketus Keysha seraya memutar bola matanya jengah.
"Ah, kamprett, jangan jadi temen aku lagi..." hujat Langit sembari memanyunkan bibirnya serta melipat kedua tangannya Di dada.
Keysha menoyor kepala langit pelan,
"Gausah sok ngambek-ngambek gitu deh."Langit kembali memanyunkan bibirnya, persis seperti jalan keluarnya kotoran ayam. "Jahat banget si, Sha. Orang ngambek bukannya dibujuk pake jajanan geratis."
Keysha hanya menggelengkan kepalanya, "Yaudah yaudah, ayok ke kantin. Nanti gue beliin es teh gelas."
Keysha dan Langit pun meninggalkan kelas mereka untuk sekedar mengisi perut kosong di kantin.
Setibanya di kantin....
"Tuh ada Anak yang udah selesai makan Lang, kita duduk disitu aja." Ajak Keysha sembari mengapit lengan Langit.
"Ayo," tanpa basa-basi Keysha dan Langit langsung berjalan menuju tempat tersebut, namun sayangnya saat ia berdua akan duduk, Aviv serta kawanannya terlebih dahlu menduduki tempat tersebut.
Langit hanya menunduk tanpa berani menatap mereka, sedangkan Keysha? Sedari tadi hanya mematung menatap seorang yang berada ditengah tengah mereka. Ya ketampanannya mampu menghipnotis mata seorang Keysha.
Langit yang menatap aneh sahabatnya itupun mengikuti arah pandangan Keysha, dan betapa terkejutnya Langit saat melihat lelaki yang ia kenali berdiri dihadapannya.
"Kak Alan?"
"Langit?"
Lelaki yang disebut oleh Langit pun tidak menyangka jika dirinya akan dipertemukan oleh gadis ini lagi.
Langit membuang muka seraya menarik lengan Keysha, "Sha, kita balik kekelas sekarang!"
"Langit tunggu!" Alan meraih lengan Langit dan menggenggamnya dengan erat.
"Biarin gue jelasin apa yang belum gue jelas-" belum selesai bicara, Langit menyela ucapannya, "Cukup ya. Aku gak mau lagi dengar alasan apapun kamu!" Langit menghempas kasar lengan Alan, dan menarik Keysha menjauh dari kantin.
---------------------
"Apa sudah jelas anak anak?" Tanya Bu Sukma yang sedang mengajar dikelas 11-Ipa, kelas Langit dan Keysha.
"Assalamualaikum." terdengar suara bariton mengucap salam dari luar kelas.
"Waalaikumsalam masuk nak, Ada apa?" tanya Bu Sukma kepada anak lelaki itu.
Lelaki yang ditanya oleh Bu sukma pun masuk kedalam kelas, semua
Siswi yang melihatnya sangat terpana dengan ketampanan dan ke manisan-nya. Terkecuali Langit. Catat! Kecuali gadis bodoh yang masih saja menatap buku cerpen dihadapannya."Saya mau izin pinjem Langit bu, Langit-nya ada?" tanya-nya di iringi dengan semua pasang mata memandangi Langit.
"Oh tentu ada, memangnya ada keperluan apa ya nak?"
"Tadi anu bu, euh, anu... Kepala sekolah meminta saya untuk memanggil siswi yang bernama Langit," guru itu hanya mengangguk paham.
Langit yang sedari tadi menjadi objek pembicaraan pun menoleh ke depan. Bertepatan dengan bu Sukma yang memperbolehkannya keluar kelas.
Gadis itu bangkit dari duduknya, ia menyalami Bu Sukma dan Langsung berjalan tanpa menunggu Alan.
"Duluan ya bu." Alan pun mengekori Langit dari belakang, tanpa minat untuk mendahuluinya.
"Lang, tunggu! " Tegur Alan dengan sedikit berteriak karna jarak mereka yang lumayan cukup jauh, Gadis itu
menghentikan langkahnya."Lang... " Alan meraih tangan Langit, menggenggamnya dengan erat,
"Aku mau jelasin semuanya."
Langit diam membisu, bahkan untuk mengeluarkan sepatah katapun lidahnya kelu.
Beberapa saat kemudian ia tersadar dari kebisuannya. Dengan segenap keberanian yang terkumpul, Langit menghempas tangan Alan untuk yang kedua kalinya, "Gak perlu ada yang dijelasin lagi, semua udah cukup jelas."
"Tadi lo bilang, gue dipanggil kepsek 'kan? Sekarang kenapa berhenti disini?"
"Sorry, itu cuma alibi biar gue bisa bawa lo keluar dari kelas."
Langit mengehela napas gusar,
"Lo cuma buang waktu gue!" Langit pun meninggalkan Alan sendirian di koridor sekolah, sebagai mana Alan pernah meninggalkannya sendirian. Dulu.Happy reading guys...
KAMU SEDANG MEMBACA
Langit (Completed)
Ficção AdolescenteKisah ini menceritakan tentang kisah-kisah pasaran yang sering berlalu-lalang di wattpad. Kisahnya Langit, seorang remaja lugu nan cantik, namun jarang sekali mendapatkan kebahagiaan. Entah apa yang salah terhadap dirinya, ataupun garis kehidupanny...