6. Baikan

518 28 1
                                    

"Oke anak anak, karena pelajaran ibu masih 1 jam lagi. Namun ibu sudah dipanggil keruang rapat, jadi materi ini dilanjutkan dirumah dengan tugas berkelompok." ucap bu Jasmeen sembari membereskan barang-barangnya.

"Kenapa gak dipanggil sama yang maha kuasa aja coba?" gumam Ojil,
ia langsung mendapat cubitan keras dipinggangnya oleh Oscar.

"Gila! Lo nyumpahin guru mati!!" pekik Oscar tertahankan.

"Ish Oscar mah. Lo salah paham, maksud gue itu dipanggil sama yang maha kuasa untuk melaksanakan haji!"sergah Ojil.

"Alah alasan aja lo!" ketus Oscar,
Ojil hanya nyengir memperlihatkan deretan giginya yang memiliki gingsul.

"Sekarang ibu akan membagikan kelompoknya di catat ya, Kelompok 1:
Ahmad Khoiri, Bianca Risa, Carisa Margareth, Devandra Rafly, dan Ela Risnia.

Kelompok 2: Farid Ayubi,
Gevirdha, Hamid Abdullah, Intan Permata, Dan Julian Putra.

Kelompok 3: Keysha Anggun, Langit Xaverra Qiandra, Muhammad Ozril, Nafito Bagaskara, Oscar Letora.

Baik anak anak tugas yang saya berikan harus dikumpulkan lusa,"
Ucap bu Jasmeen sembari melangkah keluar kelas.

"Ojil, Oscar, Fito, sini!" seru Langit, mengajak mereka untuk berdiskusi.

"Apa?" tanya Ojil sembari menduduki meja Langit, disusul pula oleh Oscar dan Fito.

"Eum, kita mau kerkom dimana?" tanya Langit seraya memundurkan kursinya agar tidak terlalu dekat dengan Ojil yang berada dihadapannya.

"Dirumah gue aja Lang, kan ada wifi jadi gak perlu ke warnet iya gak?" seru Keysha yang meminta persetujuan kelompoknya, mereka ber 4 hanya menganggukan kepala.

"Yaudah, pulang sekolah langsung kerumah gue ya?" pinta Keysha.

"Iya!"sahut mereka serempak.

Keysha hanya mengulas senyum, Merekapun bubar karena bell istirahat sudah terdengar.

"Langit, kantin yuk?"ajak Keysha.

Langit hanya mengulum senyum tanda ia setuju, mereka pun berjalan menuju kantin.

******

Setibanya dikantin, seperti biasa keysha mengedarkan pandangannya mencari cari bangku kosong.

"Nah tuh ada didekat kak Alan, setidaknya dengan begini gue bisa membuat kak Alan dan Langit bersahabat lagi."-batin keysha.

"Ayo, Lang?" Keysha menarik pergelangan tangan Langit menuju bangku tersebut. Namun saat Keysha duduk, Langit mencekal tangan keysha sembari menggelengkan kepalanya.

"Udah duduk aja Lang." se-akan mengetahui Langit tak ingin duduk bersama Alan, Aviv pun angkat bicara.

Lagi-lagi Langit hanya menggelengkan kepalanya. "Udah duduk aja Langit
Kiyot." goda Key dengan mengedipkan sebelah matanya.

"Eth gobloq, jangan godain Langit, lo tai!! Dia masih polos!" ketus Aviv.

Mereka semua menatap Aviv dengan bersamaan, "Kenapa? Ada yang salah ya, sama omongan gue barusan?" tanya Aviv dengan tampang watadosnya.

"Anjir! Lo demen sama Langit bro?" goda Fajar sembari merangkul bahu Aviv.

"Banyak omong lo pada! Udah ah gue mau makan." sungut Aviv, Ia pun menyendokan mie ayam ke mulutnya.

"Udah Langit duduk aja disini gak ada bangku lain!" sewot Keysha sembari menarik pergelangan Langit agar mau duduk.

Dengan ragu-ragu ia duduk disebelah Keysha dan berhadapan langsung dengan Alan.

Langit (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang