Luna Pov
Dingin!! Dingin sekali, seperti mati rasa. Tapi kenapa? Kaki ku seperti beku. Aku coba membuka mataku dan ternyata sudah ada Felis yang bangun dan....
Seera, jadi dia yang memegang kaki ku? Aku langsung menarik kaki ku dan mengusap usap nya agar terasa lebih hangat."Dingin ya? Hahah... Seera memang begitu, dia selalu memanfaatkan tubuh dinginnya untuk membangunkan kami setiap pagi" Ucap Felis dengan tertawa kecil.
"Oh.. Begitu, memang tubuh Vampire sedingin ini ya?" batin kuAku pun langsung beranjak dari tempat tidur menuju lemari untuk mengambil Seragam, handuk dan setelah itu langsung cuss kamar mandi.
Rupa nya Seera juga sudah menyiapkan sarapan untuk kami, setelah semua nya selesai mandi dan berdandan kami ber 4 sarapan.
"Seera memang selalu perhatian ya" ucap felis"Betul, setiap hari dia selalu bangun pagi dan menyiapkan sarapan walau hanya roti dan susu" Sahut Gracia membenarkan perkataan Felis.
Tapi seperti biasa si gadis Vampir itu hanya diam.Pukul 07.00 AM Kami semua siap untuk berangkat.
"Ayooo.. Aku semangat sekali, tidak sabar mau tau kelas nya" seru Luna dengan semangat nya
"Iya iya, ayo ikut" ucap Gracia. Kami pun pergi ketempat yang di tunjukkan Gracia."Nih, namanya Kelas Sejarah, yuk masuk cari tempat paling depan yuk" ajak Gracia
"Ayooo.." tentu saja itu suara ku dengan semangat.Luna Pov End
.
.
"Mr. Frans datang" ucap salah satu murid yang sekelas dengan Luna yang datang dari arah luar.
Kelas mendadak hening sampai Suara berat seoarang pria yang katanya Mr. Frans angkat bicara.
"Pagi Anak²" kata Mr. Frans
"Pagi Mr. Frans"jawab murid² yang ada di kelas
"Aku dengar kelas ku kedatangan murid baru ya, siapa?"
Luna mengangkat tangannya.
"Ya Nona bisa maju ke depan dan perkenalkan diri anda"." Hay!! Aku Bellezza Luna Pien, kalian bisa memanggilku Luna" seru luna dengan senyum manis nya.
"Sudah cukup nona Luna?" tanya Mr. Frans, Luna hanya menganggukan kepala nya, dan Mr. Frans pun mempersilahkan Luna duduk kembali ke bangkunya..
"Baik, kita mulai pelajarannya...."3 Jam kemudian....
Bel terdengar tanda berakhirnya pelajaran pertama
"Sayangnya pertemuan hari ini harus sampai disini, sampai jumpa Minggu depan" kata Mr. frans, kemudian ia keluar kelas dan begitu pula anak² yang lain yang mulai berhamburan keluar kelas."Kantin yuk, aku lapar" ajak gracia yang sedari tadi memang sudah terlihat lapar,
"Engga ah, aku mau di kelas" jawab Felis,"aku ikut Felis" sahut Luna,
"baiklah kalau kau ra?" tanya Gracia pada Seera "Aku ikut kau" jawab seera.
Akhirnya Seera dan Gracia hanya pergi ke kantin ber 2 sementara Felis dan Luna tetap berada di kelas.Luna melihat ke arah belakang lebih tepatnya 3 meja kebelakang dari samping kiri tempat duduk luna saat ini, ia melihat seorang Pria sedang membaca buku.
"Felis? Dia itu siapa? Aku perhatikan dari awal masuk dia diem terus?" tanya Luna penasaran
"Oh.. Sssttt Dia itu Dingin tapi tetep ganteng kan?" jawab Felis sambil berbisik."Nama nya Al..." belum sempat felis melanjutkan bicara nya tiba² dari arah pintu datang seorang Pria dengan ekspresi Marah.
"ALAN!!"
Teriak pria bertubuh tinggi, berambut Hitam dengan tatapan iris hitamnya yang tajam sambil masuk dan memukul meja dengan keras hingga membuat anak² yang masih berada di kelas kaget dan lari keluar tidak terkecuali Felis dan Luna."Apa yang kau katakan kepada kepala sekolah hah?!!" tanya Pria itu sambil menarik Kerah baju pria yang tadi ia teriaki namanya itu.
"Apa? Aku hanya bilang bahwa kau curang dalam ujian Bertarung Murni kemarin" Jawab Pria yang bernama Alan."Dasar!!"
Buugh Buugh..
Terjadi perkelahian antara 2 orang tersebut.
"Kenapa tidak ada yang memisahkan?" tanya Luna
"Jangan ikut campur jika kau tak ingin Mati Luna" jawab Felis dengan nada bergetar, dan dengan perlahan ia menarik Luna keluar dari tempat duduk nya."Tapi mereka...." dengan mengumpulkan keberanian Dengan hati² Luna berteriak "BERHENTII!!!"
Sadar akan perbuatannya Luna langsung menutup mulut nya "Bagus sekarang kau akan benar² mati" ucap Felis gelisah, dengan rasa takut ia tetap menatap ke 2 pria itu.Dan perkelahian memang berhenti Tapi salah satu dari mereka mendekat ke arah Luna Dan....
"Siapa kau? Berani nya menghentikan ku" Tanya Pria berambut Hitam sambil mencengkeram tangan Luna Dengan erat..
"Aw.. Sakit" rintih Luna
Pria berambut Hitam itu mencengkeram dengan tangan kanan nya dan tangan kiri nya mulai mengeluarkan api, saat akan mengarahkan api itu ke Luna mencengkeram erat tiba².."ALEN HENTIKAN!!" ucap seorang gadis Berambut Pendek Dengan warna cokelat gelap dan iris mata yang seiras dengan warna rambutnya itu.
"Lean?" kata Alen kaget.
"Berhenti Atau kau akan benar² mati ditanganku kali ini" ancam gadis itu.Alen pun melepaskan cengkeraman dan Element apinya dari Luna.
"Bangun kau Anak Bodoh" tarik gadis itu kepada tangan Alan yang dengan susah payah bangkit,
Dengan geram Gadis itu menjewer telinga kedua pria yang habis berkelahi tadi.
"Aww.. Aw.. Lean lean hentikan" ucap Alan dan Alen bersamaan.
"Bisa tidak sih kalian sehari saja tidak membuatku Kesal.. Hah?" kata Gadis bernama Lean itu.
"Tidak" teriak Alan dan Alen bersamaan. Lean pun semakin mengencangkan Jewerannya. Sementara Alan dan Alen hanya bisa pasrah dalam rasa sakitnya"Ikut aku sekarang!! Dasar Kembar sama² Bodoh" kata Lean sambil menjewer dan menarik Alan dan Alen keluar kelas.
"Oh iya, untuk Kau nona. Maaf kan mereka ya" Lean bicara pada luna sebelum pergi dan meninggalkan senyum nya."Dia siapa sih?" Tanya Luna
.
.
.Udah panjang, gak jelas :v
Cek next chapter lah. ;)
KAMU SEDANG MEMBACA
Fuerza Academy (Vol.1) [END]
Fantasy[FA #1] Seorang Putri kecil bernama bellezza Luna pien, putri dengan kemampuan khusus harus meninggalkan istana nya karena peperangan besar yang terjadi di daerah kekuasaan ayah nya tersebut, hingga depresi membuatnya kehilangan ingatannya selama be...