73. Perang

15.1K 742 3
                                    

3 bulan berlalu begitu cepat, kini hari yang sudah dijanjikan telah tiba hari dimana Umat manusia akan melawan pasukan bayangan tak berotak yang ingin menyerang tanpa tau ada masalah apa

"Semua Siap?" Seru kepala sekolah dari atas Puncak menara Fuerza Academy.

"Seera, atur posisi" Seru Miss Yisa, Seera segera mengangguk dan berlari kearah pasukan dan menempatkan mereka pada posisinya.

"Earthest Front pertama, Devanor Front kedua, Gaerdes para Archer berpencar di dua titik kanan dan kiri, DarkVill Menyebar (karena pasukan yang dibawa Seera itu semuanya Vampire jadi gak perlu pake senjata), Elemen Api dan Angin kalian bantu pasukan Archer, Mage dan Tanah kalian serang dari bawah, Tim Healer sebar di Aula Utama, Menara, tepi Lapangan dan sukarelawan berjaga jaga jika ada yang terluka jauh dari posko Healer harus kalian yang datang menghampiri" Seru Seera yang menggema keseluruh Fuerza Academy.

"SIAP!!"

Seera mendekat ke arah Luna yang sudah bersiap bersama teman² nya yang lain, bahkan semua Murid Fuerza Academy mengeluarkan Fuerzero masing².

"Lun, masuk ke gedung"

"Apa?"

"Jangan ikut perang"

"Kenapa?".

"Maksudku jangan sekarang, kita akan butuh bantuan mu nanti"

"Tap--"

"Turuti aku Lun. Ini strategi" dengan berat hati Luna meninggalkan teman² nya dan berjalan ke arah gedung sekolah.

Aura hitam mulai menyeruak, pohon² mulai bergerak..

"Mereka datang" ...

.Raaawwrr... 

"SERAAAANG!!" Pasukan dari Academy mulai menyerang begitupun dengan para bayangan itu.

Dimedan tempur semuanya saling membabi buta, semuanya memperebutkan kemenangan.

Sementara itu didalam gedung Sekolah.
"Sial!! Perang udah mulai tapi aku gak boleh keluar, oh iya aku bantu pake Fuerzero aja..pusy" Dengan cepat munculah Seekor kucing api

"Bantu mereka" Pusy hanya mengangguk dan pergi keluar.

Diluar Tubuh mungilnya berubah jadi sebesar bis tingkat dengan cakar dan taring bak Macan kelaparan, api menyeruak dari tubuhnya.

"Wow.. Fuerzero ku emang good"
"Oh iya Wolfin.. Wolfin!!" Kini giliran Serigala berbulu petir itu yang ada di hadapan Luna.

"Yang mulai memanggil saya?" Ujar Serigala itu dengan hormat nya

"Ya, kamu bilang Partner hidup ku, teman² mu yang lain masih mencari ku kan?"

"Betul yang mulia"..

" kamu bisa panggil?"

"Aku rasa... Bisa naiklah kepunggung ku yang mulia" tampa pikir panjang Luna segera naik ke punggung Wolfin, mereka sekarang kaluar Gedung.

.Auuuuuuu....

Suara yang cukup keras jika didengar telinga manusia biasa, bahkan Shadow Troops yang sedang menyerang berhenti sebentar karena suara tersebut.

.Raaawrr..

.wusshh

.Drrr.. Drrrr..

Semua  terkejut dengan apa saja yang barusan datang, namun perang tetaplah perang musuh masih terus membabi buta pasukan Fuerza Academy yang lengah.

Kini ketiga hewan itu-- Naga, Kura-kura, Burung yang semuanya raksasa menunduk hormat pada Luna.

"Kalian partner hidupku kan?"

"Tentu yang Mulia" Jawab Mereka serempak

"Siapa nama kalian?" mereka hanya diam, namun di detik berikutnya seekor dari mereka ada yang mengeluarkan suara

"Saya Nix yang Mulia" ya, itu adalah seekor burung dengan warna bulu sayap berbeda itu.

"Baiklah kura² nama mu Gon, dan Naga nama mu Fang. Sekarang Nix, Gon, Fang kalian maju ke medan tempur dan habisi bayangan² itu"

"Siap yang Mulia" Naga, kura², dan burung itu segera maju ke Arena pertarungan.
.
.
.
.
Matahari sudah hampir bersembunyi dibalik horizonnya, namun perang belum juga selesai.
Bukannya habis, pasukan bayangan itu malah semakin banyak

"Cih.. Kapan selesai nya" Umpat Luna yang sudah geram dari tadi karena dilarang keluar

Fuerza Academy  (Vol.1) [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang