22. Berawal dari tatap

20.6K 1.2K 6
                                    

Sementara itu di Cafe Fuerza Academy ada Luna dan Gracia yang sedang mengobrol.

"Senna itu emang keren ya" ucap Gracia sambil.. Berkhayal mungkin.
"Senna? Hmm.. Oh dewa sok ketampanan itu?" ucap Luna.
"Ihh bukan sok tapi emang tampan" Jawab Gracia.
         
              Braagg!!
"Kamu!! Gadis yang mengalahkan ku di pertarungan kan?" Ucap seorang pria yang tiba² datang dan menggebrak Meja tempat Gracia dan Luna, ya.. Pria itu tak lain adalah Alen dengan Alan yang mengikut Di belakang nya.

"Ya, oh kau pria yang sombong itu ya.. Siapa sih? Alen?" ucap Gracia dengan nada kesal.
"Yayaya.. Tapi Lumayan juga, kau cukup hebat" Ucap Alen
"Ya terima kasih.. Tapi jangan bilang kau tertarik pada ku?" Ucap Gracia dengan santai nya.
"Apa? Tertarik padamu? Daripada tertarik padamu aku lebih tertarik pada teman mu itu" jawab Alen

Entah kenapa Alan ingin sekali melemparkan tatapan tajam kepada Alen, al hasil Alen yang melihat tatapan Saudara nya itu langsung kaget.
"Apa?" tanya Alen pada Alan kaget
"Maksud ku.. Teman mu yang Berkulit pucat, bermata merah itu. Siapa nama nya?" Ucap Alen
"Oh.. Maksudmu Seera" jawab Gracia
"Ya, gadis yang Hampir membunuh kakak ku bahkan tanpa menyentuh nya. Ya kan Al.." Ucap Alen sambil menengok ke arah Alan pada Akhir ucapannya, tapi belum sempat meneruskan kata² nya Alen melihat Alan yang sedang memandangi Gadis yang duduk di depan Gracia tersebut.
"Ehh.. Siapa tadi namamu nona?" tanya Alen pada Gracia tanpa melepaskan pandangannya pada Alan.
"Eh.. Aku.. Gracia, kenapa?"
"Eh.. Baiklah Gracia aku..eh maksudku kau masih harus menceritakan banyak lagi soal siapa itu.. Oh iya Seera, padaku tapi sebelum itu aku mau pesan minum ayo antarkan aku, hey Alan kau tunggu disini jangan kemana mana aku akan pergi sebentar dengan gadis ini awas saja jika Kau pergi aku takkan mau mencari mu lagi" ucap Alen sambil menarik tangan Gracia Menjauh.
"Eh.. Eh.. Tapi.." akhirnya Gracia hanya bisa pasrah tangannya di tarik menjauh oleh Alen.

Alan Perlahan lahan duduk dibangku yang berhadapan dengan Luna, sementara luna masih pada posisi Menunduknya.

"Eh.. Maaf kan aku" Ucap Alan.
Luna yang mendengar pun langsung mengangkat wajahnya sejajar dengan Alan "Untuk apa?".
"Aku... Eh.. Karena aku hampir membunuh mu dipertandingan Minggu Lalu" Jawab Alan
"Hmm.. Tidak masalah, lagipula itu juga sudah lewat kan, tidak apa²" Ucap Luna sambil tersenyum.
"Kenapa Dia tersenyum begitu sih, bikin malam² ku makin susah tidur aja" batin Alan.

"Eh.. Ya udah Aku pergi dulu" ucap Luna, saat baru selangkah akan meninggalkan meja tiba² tangan Luna ditarik oleh Alan "Eh.."
Dan Saat Luna berbalik ia melihat Alan yang sedang melihat kearahnya, tanpa sadar pandangan mereka pun bertemu Alan yang melihat mata indah Luna dan Luna yang menatap mata kecokelatan milik Alan.

"Apa ini? Kenapa pandanganku tak ingin berpaling dari nya? Kenapa jantungku berdetak kencang? Ataukah..... Dia bukan siapa² ku" Batin Alan

"Kenapa? Kenapa jantungku rasanya berdebar cepat sekali? Rasanya ingin berteriak, tapi kenapa?" Batin Luna

Dengan susah payah akhirnya Alan bisa melepaskan pandangannya dari wajah Luna "eh.. Temani aku sebentar lagi, jika Alean tau aku meninggalkan Alen di tempat ramai ini sendirian aku tak bisa berfikir apa yang akan dia Lakukan padaku" Ucap Alan sambil melepaskan tangannya yang menggenggam tangan Luna dan kembali duduk.
"Eh.. Baiklah aku juga menunggu Gracia sebentar lagi" Ucap Luna sambil terus menunduk padahal Wajahnya sudah sangat merah karena menahan malu tadi.

Sementara dari kejauhan
"Lihat, Saudaraku sepertinya menyukai sahabatmu" Ucap Alen pada Gracia yang ada di sebelahnya.

"Kita Lihat saja, sampai tahap apa mereka" sahut Gracia dengan senyum Jail nya.












Reader : Thor, ko tokoh utamanya malah kurang greget?

Author : sabar:v ini belum dimulai ;>


Jangan lupa Vote dan komen juga ya.. Dukungan dan Kritik saran kalian sangat bermanfaat bagi Author..

See you~ :*

Fuerza Academy  (Vol.1) [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang