¤ thirteen ¤

2.6K 347 26
                                    

🔹🔹🔹

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🔹🔹🔹

Pagi-pagi sekali Namjoon bangun lebih awal daripada Eunra. Hal yang pertama ia lakukan adalah mengambil ponsel di meja samping tempat tidur.

Ponsel yang sengaja tak ia beri lock ini ia buka folder rahasia berisi foto-foto dari orang yang harus ia kenal. Mulai dari seorang wanita tua, "Halmeoni. Tentu saja aku hafal yang ini." Gumamnya.

Lalu ia menggeser lagi layar ponselnya, "Jungin." Pria ini mudah dihafal. Untuk saat ini.

Foto selanjutnya adalah seorang gadis cantik yang sedang tertidur di sampingnya, "Song Eunra," ejanya. Ia menatap ke arah gadis itu, "Selamat pagi, Eunra-ya."

Terus begitu sampai yang terakhir, yang baru dikenalnya, Song Wonwoo, kakak dari Eunra.

Beberapa hari yang lalu, ia membuat sebuah folder rahasia. Entah, akhir-akhir ini, ingatannya menurun. Ia jadi gampang melupakan nama orang. Bahkan saat akan menuju ke rumah Eunra kemarin, ia sempat tersesat.

Pada akhirnya, ia harus menulis memo di ponselnya ini segala hal penting dalam hidupnya untuk sebuah persiapan. Ia tulis nama orang yang berharga baginya, kemudian alamat rumahnya dan Eunra, juga alamat tempat kerjanya. Dan yang terpenting, hal pribadi tentang dirinya seperti kelas, tanggal ia lahir, dan lainnya.

Selesai menghafal, ia melangkahkan kaki jenjangnya menuju dapur guna membuat sarapan. Ia sedikit terkejut kala seseorang tengah mondar mandir di dapur mencari sesuatu.

"Wonwoo Hyung?" Panggil Namjoon sembari terus menyisir rambutnya yang berantakan dengan jemari.

"Eh? Joon? Sudah bangun?"

"Hm. Mencari apa, Hyung?" Namjoon mengambil sebuah gelas untuk diisi air kemudian diteguk habis olehnya.

"Aku ingin memasak ramyeon. Lapar."

"Ramyeon? Pagi-pagi?"

Namjoon agak heran. Bukankah rumah ini menyediakan banyak bahan makanan? Kenapa harus memasak mie? Apa mungkin..

"Aku tak bisa memasak, Joon."

Nah. Benar dugaan Namjoon. Tentu saja ia bisa menebak ketika pria ini lebih memilih sarapan ramyeon daripada nasi.

"Tadi malam aku memasak nasi, Hyung. Masih ada banyak di rice cooker. Kau ingin memakan apa?"

"Kau bisa memasak?" Wonwoo meletakkan kembali bungkusan ramyeon yang telah ia pegang ke meja.

"Lumayan. Bagaimana kalau nasi goreng kimchi? Kulihat di kulkas ada kimchi."

"Boleh. Kalau begitu aku ke kamar dulu untuk mandi."

Namjoon hanya mengangguk. Ia berjalan menuju kulkas guna mengambil bahan-bahan yang akan ia masak.

"Eh, Joon?" Panggil Wonwoo ketika akan naik tangga menuju kamarnya.

just remember me ;knj✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang