¤ twentysix ¤

2.5K 338 34
                                    

🔹🔹🔹

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🔹🔹🔹

Bukan seperti hari-hari biasa kala Namjoon berjalan melewati koridor, hanya akan ada tatapan benci, atau bahkan sikap acuh yang Namjoon terima. Kali ini, semuanya berbeda. Kim Namjoon berubah menjadi siswa populer secara mendadak.

Namjoon memang lemah dalam bidang akademik. Namun dalam hal bermusik, nampaknya itu menjadi satu keahlian tersendiri bagi Namjoon. Itulah yang dipikirkan para siswa.

Dan langkah kaki Namjoon terhenti kala dihadapannya berdiri seorang gadis mungil yang sangat ia kenal, Eunra. Gadis itu melihat Namjoon dengan tatapan yang sulit di artikan.

"Bisakah kita menyelamatkan hubungan ini?" Alis Namjoon bersatu.

Raut wajah Namjoon masih datar. Baru sepersekian detik kemudian, Namjoon memberi respon dengan cara menggenggam tangan Eunra, mengajak gadis itu pergi ke suatu tempat guna menghindari tatapan dari siswa lain yang mungkin akan menjadikan hal ini sebagai bahan gosip karena sampai detik ini, tak ada satu siswa pun yang tau bahwa Namjoon dan Eunra pernah berpacaran, kecuali Jungin dan Bongsun, sahabat Eunra sendiri.

Eunra bisa menduga pasti Namjoon akan membawanya ke rooftop.

Benar saja. Pria yang masih enggan membuka mulutnya itu mengajak Eunra menaiki tangga menuju atap sekolah. Ia tak mempedulikan fakta tentang bel masuk yang akan berbunyi 5 menit lagi. Namjoon dan Eunra sama-sama ingin menyelesaikan masalah ini tanpa ada beban yang masih terpendam di hati dan pikiran keduanya.

"Sekarang, siapa yang ingin berbicara pertama?" Namjoon membuka percakapan mengetahui yang dilakukan Eunra hanya menunduk. Padahal gadis itulah yang pertama menghampiri.

Selama beberapa menit berlangsung, suasana tetap hening. Tak tahan seperti ini, Namjoon lah yang mulai berbicara segala tentang apa yang ia rasakan pada Eunra, "Baiklah kalau kau tak ingin berbicara lebih dahulu. Biar aku yang mengatakannya."

Eunra mulai menatap dalam mata Namjoon. Siap mendengarkan apa yang Namjoon akan katakan.

"Waktu kita pertama bertemu, aku mengingatnya walau samar. Kau yang datang ke atap berbicara omong kosong denganku, lalu kau yang memintaku untuk selalu mengingatmu, aku menepatinya."

Terasa sangat sulit bagi Namjoon untuk sekedar melakukan kata 'mengingat'. Namun ia pernah berjanji pada Eunra untuk selalu mengingat nama gadis itu dan segala hal tentang Song Eunra.

Ya. Gadis itu seperti tersimpan pada memori khusus di ingatan Namjoon. Mata indahnya, rambut hitamnya yang menawan, wajah cantik nan imut, kemudian bibir tipis berwarna merah, Namjoon mengingatnya dengan sangat baik. Setiap malam, yang ia pikirkan hanya Eunra dan Eunra saja.

"Apa kau ingat aku pernah mengatakan kalau kau boleh pergi kapanpun kau mau?"

"P-pergi?"

"Selama kita menjadi sepasang kekasih, aku tak pernah mengikatmu, Song Eunra. Aku selalu memberimu kebebasan. Kau boleh melakukan apapun yang kau mau. Karena aku sadar dari awal, kau tak pantas bersamaku."

just remember me ;knj✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang