¤ twentyseven ¤

2.5K 323 42
                                    

🔹🔹🔹

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🔹🔹🔹

Terakhir kali Namjoon merasakan sakit kepala hebat seperti ini ia lupa. Hidupnya sangat berat. Tapi ia menjalaninya seperti air. Terus mengalir walau kadang ada bebatuan menghadang. Maka Namjoon dengan cepat bisa melupakan rasa sakit itu.

Tapi hari ini, penyakit sialan itu kambuh. Padahal sekarang Namjoon tengah mengerjakan ujian kelulusan terakhir.

Sekali lagi, Namjoon tak pernah menghiraukan. Ia tetap mengerjakan ujian sebisanya, semampu otaknya mengingat apa yang Hyung nya ajarkan tadi malam.

Jinhwa selalu mengatakan pada Namjoon agar jangan pernah dipaksakan. Kerjakan apa yang menurutnya ia mampu. Jinhwa tau Namjoon tak akan bisa menjadi peringkat satu yang mungkin saja akan membuat hati Sukwoon, sang Ayah yang masih saja membenci Namjoon hingga saat ini, luluh seketika dan mulai menerima Namjoon kembali di Keluarga Kim. Jinhwa faham bagaimana kemampuan otak Namjoon kini yang tak seperti dulu ketika ia masih kecil, Namjoon merupakan bocah hyperaktif dan jenius. Akibat penyakit Alzheimer, harapan hidup Namjoon mulai musnah seiring berjalannya waktu.

Mengingat hal itu saja mampu membuat Jinhwa maupun Seungbin bisa menangis tiba-tiba. Ketika mereka merawat Namjoon dengan menyuruhnya rutin meminum obat, bernafas saja rasanya berat. Ingin rasanya memusnahkan vonis dokter yang berkata hidup Namjoon mungkin tak lama lagi. Memang siapa dia? Tuhan? Seolah mengucapkan sisa hidup manusia adalah hal mudah.

Seandainya bisa, mereka ingin menukarkan hidup Namjoon dengan hidupnya. Mereka ingin si bungsu hidup dengan baik, bukan seperti kemarin-kemarin. Menjalani kehidupan layaknya remaja kebanyakan di luar sana. Bukannya memikirkan hal-hal yang harusnya orang tua pikirkan seperti bekerja. Itu terlalu berat untuk remaja seperti Namjoon.

Akan tetapi di samping itu, ada rasa syukur tak terhingga ketika Namjoon akhirnya kembali pada mereka, bersama-sama lagi dengan sang kakak. Karena setidaknya di saat-saat masa terpuruk Namjoon, ada 2 orang kakak yang setia ada walau Namjoon tak membutuhkan sekalipun.

🔹🔹🔹

Hei kau, ciptaan Tuhan yang begitu kukagumi akan keindahannya..

Dari aku yang pernah bersinggah di hatimu walau sebentar.

Tentang kita yang pernah saling mencintai, aku ucapkan terima kasih.

Aku pernah meminta pada Tuhan untuk memberiku satu orang yang mencintaiku apa adanya, tapi tak pernah kuminta agar orang itu kumiliki selamanya.

Itu kau.

Yang lebih indah dari sinar bulan sampai kapanpun.

Aku ucapkan terima kasih.

Jika kau bertanya apa kita usai? Tanyakan pada Sang Penguasa Malam. Mungkin dia tau.

🔹🔹🔹

just remember me ;knj✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang