🔹🔹🔹
Pagi ini, Jinhwa sudah siap dengan pakaian loreng hijaunya. Lengkap dengan topi dan sepatu, membuatnya menjadi lelaki gagah juga tampan. Ia juga telah menyiapkan sebuah map di tangannya, dibantu oleh Seungbin, “Kau yakin dengan keputusanmu ini, Hyung?”
“Aku tak pernah main-main jika menyangkut dengan pekerjaanku, Bin-ah.” Jinhwa kembali member pengertian kepada adiknya ini.
Ia tau Seungbin khawatir tentang dirinya. Tentang bagaimana reaksi sang ayah nanti apabila mengetahui Jinhwa mengundurkan diri dari dunia militer yang telah dimasukinya selama 5 tahun ini.
“Kau akan memberi alasan apa kepada Appa? Dia belum tau kan, kalau kita telah berkumpul lagi dengan Namjoon? Apa kau akan jujur tentang alasanmu yang sebenarnya?”
“Itu sudah kupikirkan. Lagipula, suatu hari nanti Appa juga akan tau bahwa Namjoon telah kembali pada kita. Dengan aku mengundurkan diri dari tentara, aku akan bisa merawat Namjoon dan menjaganya.”
“Tapi, Hyung. Bagaimana kalau reaksi Appa akan sama seperti yang kupikirkan? Maksudku, kau tentu tau kan, apa yang kukatakan ini? Bagaimana kalau 11 tahun yang lalu terulang kembali? Bagaimana kalau Appa masih tak menyukai Namjoon?” ketakutan kentara sekali dari sorot mata Seungbin. Ia telah membayangkan soal Sukwoon yang sepertinya masih belum bisa menerima Namjoon jika si bungsu hadir kembali ke dalam keluarga Kim.
“Kau pikir aku akan membiarkan begitu saja jika Appa kembali memisahkan kita dengan Namjoon? Tidak akan. Dan ini sudah 11 tahun lamanya, Bin-ah. Jika selama itu Appa masih saja menyalahkan Namjoon atas kematian Eomma, maka aku tak akan bisa menerimanya. Itu bukan salah Namjoon. Sama sekali tidak. Kau tau itu, kan?”
Seungbin mengangguk ragu.
“Sudahlah. Sekarang kau bersiap pergi ke kampus. Aku akan berangkat. Dan kau tak perlu khwatir karena aku telah menyewa seseorang untuk mengawasi Namjoon. Jika terjadi apa-apa pada Namjoon, maka aku akan langsung turun tangan. Dia tak boleh kelelahan sedikit, atau kondisinya akan memburuk.”
“Kau juga harus memberitauku, Hyung, jika terjadi sesuatu pada Namjoon.”
“Tentu.”
🔹🔹🔹
“Ini, Jung. Sweater mu.”
Namjoon menyerahkan sebuah sweater biru pada si pemiliknya. Sedangkan Jungin menerimanya sambil cengar cengir, “Hehehe. Maaf, Joon. Aku salah ambil.”
“Darimana nya yang sama antara sweatermu yang berwarna biru dengan jaket merah tebalku? Apa itu mirip sampai kau tak sadar kalau kau malah mengambil punyaku?”
Jungin berdecak kesal, “Kau ini bisa tidak, sih, tak marah padaku seperti itu? Sekali-kali kau pasang ekspresi cute seperti saat kau bersama Eunra. Seperti ini, nae maeumsoge jeojang.” Ucap Jungin dengan ekspresi di imut-imutkan dan tangan berpose seperti yang dilakukan oleh Jihoon Wanna One ketika ber aegyo.
KAMU SEDANG MEMBACA
just remember me ;knj✔
Fanfiction[Bahasa] Mengingat adalah satu hal tersulit di dunia ini bagi Kim Namjoon, hingga seorang gadis cantik bernama Eunra didatangkan oleh semesta sebagai "ingatannya". Start: 6 May 2018 End: 2 December 2018