¤ three ¤

3.6K 483 15
                                    

🔹🔹🔹

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🔹🔹🔹

Meja kantin telah terisi penuh sejak bel istirahat berbunyi. Acara hari kesehatan yang diisi oleh kegiatan olahraga yang dilakukan seluruh murid Seoul High School membuat mereka semua segera berlari menuju tempat tersajinya banyak makanan dan minuman ini.

"Sudahlah. Kita kembali ke kelas saja." Ajak Namjoon sembari ingin menggeret Jungin keluar dari tempat ramai itu.

"Tunggu, Joon. Itu ada 2 kursi kosong. Kita bisa bergabung."

Kini malah Jungin yang menggeret tangan Namjoon menuju tempat yang diduduki oleh anak kelas 3. Namjoon hanya memutar bola matanya malas.

"Permisi. Boleh kami gabung?" Jungin berucap sopan.

Beberapa anak yang duduk disitu memandang remeh. Bukan kepada Jungin, tapi kepada anak yang berdiri di belakangnya dengan tatapan datar.

"Katakan dulu pada yang ada dibelakangmu, si bajingan itu untuk keluar dari sekolah ini. Baru kami akan memberimu tempat duduk." Ujar salah satu di antara mereka, kemudian disauti oleh tawa bernada mengejek.

Jungin tentu saja emosi mendengar sahabatnya sendiri diremehkan, "Ya! Berhenti mengejek temanku!"

"Sudahlah, Jung. Ayo pergi dari sini." Namjoon yang memang tak terlalu peduli jika dirinya dikatai seperti itu memilih untuk mengajak Jungin segera meninggalkan tempat tersebut. Ia sendiri tak apa jika di musuhi. Tapi ia tak rela jika sahabatnya ikut diejek karena dirinya. Tidak akan pernah.

Jungin menurut saja. Namun sebelumnya, ia membeli satu botol cola dan roti untuk kemudian dimakan di kelas. Berbeda dengan Namjoon yang tak berminat makan. Jadilah di kelas ia memilih untuk mendengarkan lagu  lewat earphonenya.

Di kelas itu hanya ada beberapa anak saja. Yang lain sudah pasti menghabiskan istirahatnya jika bukan di kantin, atau di taman.

Kepala Namjoon menyender di kursi. Ia memejamkan matanya sembari mengalunkan lagu berjudul Hold Me milik Eric Nam yang ia dengar sekarang secara pelan. Hanya begini saja hatinya yang panas tadi perlahan mendingin. Ia suka kedamaian jujur.

"Ya! Kim Namjoon!" Kegiatannya tiba-tiba terganggu kala seseorang melepas earphonenya.

Namjoon melirik sejenak. Lalu mendengus kesal kala yang mengganggunya adalah gadis yang menemuinya kemarin lusa di atap.

"Apa?"

Eunra mengernyit, "Kau lupa? Biar ku ingatkan sekali lagi bahwa kemarin saat kau membolos, Hyun-ssaem menjadikan kita berdua satu kelompok dalam tugas sastra."

"Lalu?"

Astaga. Irit sekali bicaranya. Apa suaranya mahal sehingga bicara sedikit saja seperti sulit rasanya?

"Aishhh, tentu saja kita harus segera mengerjakannya hari ini. Tugas wajib dikumpulkan besok."

"Aku tidak bisa."

just remember me ;knj✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang