🔹🔹🔹
Para guru di SMA Seoul saat ini tengah mengadakan rapat kelulusan. Tentunya dengan dipimpin langsung oleh Kim Sukwoon, sang kepala sekolah.
“Ini sangat mengejutkan, Sajangnim.” Kini wakil kepala sekolah di bidang kesiswaan yang menjelaskan.
“Murid Kim Namjoon memang mendapat nilai rendah pada bidang akademik. Namun dalam bidang musik, dia mendapat nilai tertinggi.”
“Paralel?” Tanya Sukwoon ragu.
Mr. Lee mengangguk mengiyakan, “Ya, Sajangnim. Bahkan murid Kim mendapat tawaran beasiswa kuliah jurusan seni musik di SNU. Video saat dia mengikuti ujian musik menyebar dengan cepat dan sampai ke telinga rektor kampus terbaik di Seoul tersebut. Ini untuk pertama kalinya ada siswa kita mendapat beasiswa penuh disana.” Para guru yang menghadiri rapat tersebut dibuat berdecak kagum. Selama ini sebagian dari mereka hanya dibuat kewalahan oleh sikap Namjoon yang agak berandalan. Namun ternyata bisa membanggakan nama sekolah. Anak itu berhasil lulus tanpa membuat hal buruk.
“Dan juga. Murid Kim mengalami peningkatan. Jika pada ujian percobaan dia mendapat urutan terbawah. Kali ini, dia meningkat mendapat urutan ke 278, yang artinya naik 22 peringkat. Ini cukup signifikan.”
Sukwoon mengetuk-ngetukkan pulpen yang ia pegang di atas kertas laporan nilai milik Namjoon. Menunjukkan nilai ujian musik yang sempurna. Paling bagus diantara siswa lain.
Ia menatap jam yang melingkar di pergelangan tangannya, “Baiklah. Sudah jam 12 tepat. Kita jeda sejenak rapat ini untuk istirahat makan siang.”
“Baik, Sajangnim.”
🔹🔹🔹
Sudah hari ketiga Namjoon dirawat di ruang ICU, akhirnya pada hari ini ia dapat dipindahkan ke ruang rawat biasa karena kondisinya yang cukup membaik. Ia hanya perlu menunggu sebentar hingga bisa pulang.
Tapi sepertinya, pulang adalah suatu kemungkinan kecil. Dalam arti Namjoon harus melakukan banyak pengobatan dan terapi akibat penyakit yang Namjoon derita tak bisa dianggap remeh. Sekali pengobatan tak akan mampu membuat penyakit itu musnah seketika. Dan semua itu membuat tubuh Namjoon lelah. Bahkan pernah terpikir baginya untuk menyerah saja.
Tapi ketika pemikiran itu menghampiri, selalu kedua Hyungnya datang. Memberi senyuman cerah, juga kata-kata penyemangat agar Namjoon mampu melewati ini semua, seolah memberi tau Namjoon ada mereka yang ingin Namjoon berjuang.
“Hai, Joon.” Namjoon menoleh kala seseorang menyapanya. Bukan Seungbin maupun Jinhwa. Melainkan seorang gadis cantik bertubuh mungil, datang dengan seulas senyum getir di bibirnya.
Perlahan gadis itu mendekat kearah Namjoon yang menatapnya datar, “Aku Song Eunra jika kau lupa. Teman kelasmu.”
“Oh..” hanya seperti itu tanggapan yang Namjoon berikan. Semakin membuat Eunra bingung harus melakukan apa.
KAMU SEDANG MEMBACA
just remember me ;knj✔
Fiksi Penggemar[Bahasa] Mengingat adalah satu hal tersulit di dunia ini bagi Kim Namjoon, hingga seorang gadis cantik bernama Eunra didatangkan oleh semesta sebagai "ingatannya". Start: 6 May 2018 End: 2 December 2018