¤ twentyone ¤

2.3K 312 16
                                    

🔹🔹🔹

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🔹🔹🔹

Keraguan di hati Namjoon semakin bertambah besar tentang apa benar Kim Sukwoon adalah ayah kandungnya?

Kalau iya, kenapa pria ini bersikap padanya seolah ia memang orang lain? Jika ia nakal, bukankah seorang ayah harusnya menasehati, tak hanya menghukum?

Karena seorang Kim Namjoon sendiri adalah pria berkepala batu. Mau dihukum seberat apapun, ia tak akan segan-segan melakukan lagi kesalahan.

"Baik. Akan saya lakukan." Dan Namjoon menerima hukuman itu. Ia tak akan membantah. Percuma juga jika dirinya menolak, bukan?

Sesegera mungkin ia keluar dari ruangan tersebut, berlari menuju lapangan sekolah dengan diiringi tatapan dari siswa. Ia mengerti, pasti berita tentang dirinya yang mengikuti balapan demi mendapat uang taruhan telah tersebar luas walaupun kenyataannya, ia sama sekali tak mendapat taruhan itu. Namjoon mendapatkannya dari Jinhwa.

Ah, 2 pria itu. Jinhwa dan Seungbin. Apa benar mereka berdua adalah Hyung nya? Karena kini, pikiran Namjoon tentang kedua orang itu menjadi buruk. Tentang, apa mungkin mereka bersekongkol dengan Sukwoon untuk membuatnya menderita dan akhirnya tersingkirkan?

"Kim Namjoon!" Panggilan seorang gadis membuat jalannya harus terhenti. Di depan sana, dari jarak yang tak jauh dari tempatnya berdiri, Eunra tengah menatapnya dengan mata memerah seperti habis menangis.

Gadis itu kemudian berjalan mendekat. Hingga yang membuat Namjoon terkejut, gadis itu melayangkan sebuah tamparan ke pipi nya.

"Apa yang kau lakukan, ha?! Kau menghancurkan kepercayaanku! Kau mengingkari janjimu! Kau pernah berjanji padaku, kan, untuk tak pernah mengikuti balapan?"

"Maaf." Lirih Namjoon. Wajahnya datar menatap lurus ke arah Eunra.

"Ketika orang yang kucintai mengikuti balapan, itulah ketakutan terbesarku, Joon! Mengapa kau tak mengerti?!"

"Maaf." Ucap Namjoon lagi.

"Kau benar-benar membuatku kecewa, Joon. Dengan kau mengikuti balapan, dan kau menyimpan sendiri masalah terbesarmu, benar. Sepertinya aku bukan kekasih yang baik untukmu sampai kau tak mau menceritakannya dan berbagi denganku. Baiklah," Eunra menghela nafasnya sejenak, "Sebaiknya kita berakhir sampai disini."

Tak ada tanggapan dan reaksi apapun yang Namjoon berikan. Bahkan sampai Eunra pergi pun, wajahnya masih saja datar.

"Ya! Namjoon-ah!"

Itu Jungin. Datang dengan nafas terengah-engah.

"Ada apa?"

Jungin mendekat ke telinga Namjoon, kemudian membisikkan sesuatu yang membuat mata Namjoon membola mendengarnya, "Tadi Eomma ku meneleponku. Dia bilang, Halmeonimu terkena serangan jantung. Katanya Halmeoni tengah berada di rumah sakit Seoul sekarang."

just remember me ;knj✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang