🔹🔹🔹
Umurnya baru saja menginjak 20 tahun disaat Namjoon masih betah tertidur pulas. Perayaan diusianya yang sudah beranjak dewasa, dalam artian Namjoon bisa melakukan apa saja yang sebelumnya tak bisa ia lakukan. Seperti mendapat SIM resmi, meminum alkohol, diijinkan masuk klub malam. Namun hal menyenangkan itu tak akan bisa Namjoon rasakan.
Ia sudah dewasa. Bahkan sebelum inipun pemikirannya sudah sangat dewasa untuk anak seusianya. Ia pertahankan apa yang menurutnya benar, apapun yang terjadi walau itu melanggar hukum. Tetapi Namjoon berbeda. Dia terlahir jenius. Hanya suatu keadaan saja membuat ingatannya menurun. Tapi pola berpikirnya tak mampu Sukwoon pahami. Namjoon akan melakukan apapun demi seseorang yang ia sayangi. Apapun walau itu akan membahayakan nyawanya.
Bukan bodoh. Tapi Namjoon hanya ingin hidupnya bermanfaat untuk orang lain. Itu membuat hatinya bahagia walau masalah datang tak kunjung henti, bahkan berasal dari ayahnya sendiri yang sangat membencinya.
Tepat pada pukul 12 tengah malam, Sukwoon, Seungbin dan Jinhwa berjalan masuk menuju sebuah ruangan dominasi putih tersebut dengan sebelumnya telah memakai pakaian steril yang telah disediakan oleh pihak rumah sakit. Seungbin sendiri membawa sebuah kue berukuran kecil dengan lilin berangka 20 diatasnya.
Dan Namjoon masih saja betah tidur. Bukan koma. Tadi pagi ia bangun walaupun hanya separuh kesadarannya yang terkumpul. Dalam arti Namjoon selalu bingung bila diajak bicara, kebanyakan hanya merespon dengan diam. Dan siang hari, kondisinya sempat menurun dan membuatnya harus diberi bius total agar tak lagi merasakan kesakitan. Juga obat tidur dengan efek Namjoon bisa tidur sedikit lebih lama setelah pemeriksaan usai dilakukan.
Mereka bertiga mendekat ke arah si bungsu yang saat ini kondisinya cukup menyedihkan. Pipinya tirus setelah seminggu lamanya dirawat. Wajahnya pucat pasi, tubuhnya pun juga mengurus. Bisa dilihat dari tangannya yang semakin kecil. Rasanya ingin menangis melihat pemandangan seperti ini.
"Kau tak ingin bangun, Namjoonie? Sudah lebih dari 10 jam kau tidur. Ini hari ulang tahunmu. Tak ingin merayakannya bersama Appa dan Hyung?" Ujar Sukwoon. Ia duduk di kursi samping brankar bungsunya sembari menggenggam ringan tangan kurus Namjoon. Terasa dingin di genggamannya.
Ia terus berbincang dengan Namjoon walau nyatanya si bungsu tak membuka mata sekedar untuk menjawab segala ucapan Sukwoon. Kata dokter pneumonianya semakin parah saat dibawa ke rumah sakit. Untungnya mereka sigap sehingga nyawa Namjoon dapat tertolong.
"Appa. Sudah jam 12 tepat."
Tepat jam itu pula Namjoon lahir. Ya. 12 September 19 tahun yang lalu, di tengah malam pada pergantian hari dari tanggal 11 ke tanggal 12.
Ketiganya mendekat. Mulai menyanyikan lagu selamat ulang tahun dan menyalakan lilin pada angka 20 di atas kue tar berbentuk koala biru menggemaskan.
Selamat ulang tahun
Selamat ulang tahun
Selamat ulang tahun, Namjoon
Saengil chukka hamnida.."Semoga di umur Namjoonie yang ke 20 tahun ini, teruslah menjadi anak yang sehat. Teruslah berada bersama Appa dan Hyung apapun yang terjadi. Kemudian jadilah penyemangat untuk kami." Sukwoon berbicara di dekat telinga Namjoon sembari mengelus surai coklat si bungsu, "Namjoonie harus kuliah dan menjadi apa yang Namjoon impikan. Kau bilang ingin menjadi pemusik yang hebat, kan? Pasti. Pasti itu akan terjadi. Maka setelah ini, Namjoonie harus terus berjuang, ya? Untuk Appa, Hyung, lalu untuk temanmu Jungin. Dia datang sejam yang lalu, mengucapkan ulang tahun sebelum berangkat ke London untuk meneruskan kuliahnya disana. Dia merindukanmu katanya. Cepatlah sehat." Sukwoon mencium kening putra terakhirnya itu lama sebelum bergantian dengan Seungbin dan Jinhwa yang ikut mengucapkan birthday wish untuk sang adik yang masih betah saja tidur pulas. Harapan mereka berdua kurang lebih sama dengan Sukwoon. Sama-sama ingin Namjoon sehat kembali.
KAMU SEDANG MEMBACA
just remember me ;knj✔
Hayran Kurgu[Bahasa] Mengingat adalah satu hal tersulit di dunia ini bagi Kim Namjoon, hingga seorang gadis cantik bernama Eunra didatangkan oleh semesta sebagai "ingatannya". Start: 6 May 2018 End: 2 December 2018