¤ thirtythree ¤

2.9K 384 31
                                    

🔹🔹🔹

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🔹🔹🔹

Mari sedikit saja kembali ke masa belasan tahun lalu ketika bagi Namjoon, masa depan perlahan terkikis dengan sendirinya.

Namjoon kecil nan polos yang tengah bermain dengan Kang Jungin si narsis anak tetangga sebelah berada di radius terlalu jauh dari rumah. Tanpa ia sadar, dengan polosnya ketika ia terpisah dari Jungin guna mengambil bola yang menggelinding jauh, seorang wanita mendekatinya dan mengiming-imingi permen. Dengan dalih bisa mempertemukan Namjoon dengan orang yang ia rindukan, si anak kecil menggemaskan ini menurut karena telah lama ia merindukan ibunya.

Si wanita itu, kau bisa memanggilnya gila. Ya. Beberapa tahun yang lalu ia kehilangan anaknya sendiri yang saat itu berusia sama seperti Namjoon. Anak itu bisa dibilang adalah korban dari pertengkaran orangtuanya.

Akibat emosi sudah berada di puncaknya, dengan berlandaskan amarah, suaminya tega memukul anak laki-lakinya sendiri dengan tongkat baseball dan akhirnya tak dapat diselamatkan lagi.

Setiap hari wanita yang masih terbilang cukup muda itu selalu terbayang akan wajah sang anak. Bahkan suaminya sendiri ia bunuh dengan cara memberi makanan yang dibubuhi racun mematikan. Ia dipenjara selama 5 tahun dan baru saja keluar beberapa hari yang lalu.

Tak lagi memiliki rumah maupun harta, si wanita tersebut hanya terus melangkahkan kakinya tak tentu arah. Hanya terus berjalan sampai ia bertemu dengan anak kecil tengah mencari sesuatu di semak-semak.

Ia tersenyum melihat bagaimana si anak itu banyak memiliki kemiripan dengan sosok yang sangat ia rindukan bertahun-tahun ini.

Tingginya. Rambut kecoklatannya. Lalu hidung kecilnya. Hampir benar-benar mirip kecuali mata dan sesuatu yang muncul di pipi anak itu.

"Siapa namamu?"

"Namjoonie. Kim Namjoon." Jawab anak itu bersemangat. Ia memang tipe anak yang tak mengenal rasa takut walau bertemu dengan orang asing. Namjoon cepat dalam beradaptasi.

"Kim Namjoon? Wah.. Nama yang lucu."

Namjoon merespon dengan cengiran khasnya hingga nampaklah lesung pipi pada kedua sisinya sekaligus.

"Mau ikut bibi? Katanya kau ingin bertemu dengan ibumu?"

Mata Namjoon seketika membulat lebar, "Benarkah? Namjoonie bisa bertemu dengan Eomma?"

"Tentu saja. Ayo ikut bibi."

"Ne!" Namjoon mengangguk antusias. Uluran tangan wanita bernama Eunah itu diterimanya dengan senang hati. Sambil mengemut permen pemberian Eunah, ia berjalan sembari bersenandung tanpa tau apa yang akan terjadi berikutnya.

🔹🔹🔹

Namjoon bahkan tak berpikir apa dampak dari ikutnya ia dengan Eunah.

just remember me ;knj✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang