1. Pertama Kalinya

129 24 18
                                    

Apa perasaanmu jika tiba - tiba menemukan sepucuk surat di laci mejamu?

Itu membuat perempuan yang lima menit masuk kelas sebelum bel pertanda jam pelajaran pertama dimulai langsung memandang ke segala arah dengan tatapan menebak - nebak. Sungguh, ini baru pertama kalinya dia mendapat surat dengan amplop berwarna merah muda. Apalagi mengingat dirinya yang lebih suka berdiam seorang diri dan berusaha untuk tak terlihat di sekolah, membuat dia duduk dengan wajah yang mengerut karena bingung. Dipandangnya amplop merah muda itu sambil berpikir.

Mungkin ada yang salah naruh kali ya?

Masa iya, ini buat aku?

Emang ada orang yang kenal aku?

Begitulah kira - kira yang dipikirkannya. Bukan apa - apa, tapi dia hanya memiliki satu teman selama bersekolah di sini. Dan itupun sudah dipastikan bukan dia orangnya.

"Buka engga ya? Tapi kalau ga dibuka, penasaran si," gumamnya pelan sesekali menggaruk lehernya yang tak gatal.

Diandra - perempuan berambut pendek sebahu itu - dengan pasrah membuka lekatan lem yang ada di amplop untuk mengambil secarik kertas yang dilipat rapi di dalamnya.

Hai, kamu.

Si perempuan berambut sebahu,
Yang terlihat cantik walaupun senyummu kaku.
Bolehkan aku menulis beberapa surat untukmu?
Tolong izinkan aku, kutunggu jawabanmu.

JP.

PS: Kamu yang kumaksud itu, Diandra. Anak kelas 10 IPA 2. Kalau salah naruh, tolong kasih ke orangnya.

"Jadi buat aku? Tapi siapa ini? Kok kenal aku?"

- Some Letters For You -

Some Letters For YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang