29. Seminggu

32 7 0
                                    

Bagian 29 : Seminggu

Sudah beberapa kali dia menghubungi Juna hanya untuk memastikan kalau Diandra baik – baik saja. Beberapa hari terakhir dirinya tak masuk sekolah hanya karena melakukan masa skorsing seminggu karena ketahuan tawuran. Dan karena itu juga, dia tak bisa menulis balasan surat untuk Diandra.

"Tuh cewek kaya orang gila karena lo tau ga?!"

"Maksudnya?"

Juna mendecak kesal, "Dia nyari surat balasan dari lo, tapi nihil. Bahkan dia sampe ngajak gue akhir – akhir ini. Bikin gue frustasi aja!"

Laki – laki itu menyengir kuda, "Sorry deh Jun."

"Lo lagian kalo main – main doang sama Rara, mending ga usah ya. Gue peringatin tuh. Kalo lo bikin dia nangis, gue tampol muka sok ganteng lo itu," kata Juna kesal.

"Iya, Jun tenang aja napa si."

Laki – laki itu langsung pergi ke perpustakaan, pasti Diandra ada di sana. Dan dia akan mengajak Diandra mengobrol walaupun perempuan itu akan mendecak saat waktunya terganggu. Tapi itu memang tujuannya, agar mendapat perhatian dari perempuan berambut sebahu itu.

Saat kakinya sudah mantap masuk ke dalam perpustakaan, matanya langsung mengarah ke titik tujuan. Benar saja, Diandra selalu berada di sana dengan roti coklat yang menemaninya supaya tak kelaparan.

Dasar anak bandel tak tau aturan.

Tanpa ragu kakinya melangkah ke arah perempuan yang sekarang membaca buku yang sering dia taruh surat di dalamnya.

Some Letters For YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang