26. Roti

26 6 0
                                    

Bagian 26 : Roti

Sesering mungkin Diandra pergi ke perpustakaan hanya ingin mencari siapa orang di balik pengiriman surat cinta untuknya. Sampai tiga hari ini, dia selalu pergi ke perpustakaan. Entah saat istirahat pertama, kedua atau pulang sekolah. Bahkan dia sempat di tegur Jingga karena ketahuan membawa roti ke dalam perpustakaan.

"Heh, lo harus berapa kali diperingati sih?"

Diandra terlonjak kaget saat baru menggigit ujung roti coklat kesukaannya, lagi – lagi Jingga berhasil membuatnya tak bisa memakan roti itu.

Jingga menarik paksa roti itu, tanpa diduga Diandra dia malah menggigit roti bekas gigitan Diandra, "Buat gue aja."

Diandra hanya melongo melihatnya, sementara Jingga dengan tak merasa bersalahnya menghabisi roti yang Diandra perjuangkan untuk bisa masuk ke dalam perpustakaan. Sungguh menyebalkan, pikirnya.

Diandra mendumel berkali – kali membuat Jingga langsung melotot ke arahnya, "Kenapa?"

"Kakak harus ganti roti ku."

Jingga mengangguk, "Iya nanti gue ganti, berarti lo anter gue ke Gramedia dulu."

Astaghfirullah, ngeselin banget.

Diandra mau tak mau mengangguk patuh. Membuat Jingga mengulas senyum tipisnya sebelum meninggalkan Diandra dengan segala kemarahan dalam hatinya.

Some Letters For YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang