Sebelas

15.8K 811 2
                                    

Awas typo and Happy Reading...

Kini persiapan pernikahan Keenan dan Gladyss sudah siap 80%. Mulai dari gedung dan catering sudah siap, tinggal menunggu hari H nya saja.

Gladyss menatap bayangannya di cermin, ia tersenyum miris dengan kehidupan baru yang akan ia jalani.

"Sebentar lagi hidupku akan berubah, disaat semua teman-temanku melewati masa indah kuliah, aku malah harus jadi seorang istri lebih tepatnya istri kontrak selama 2 tahun" dengusnya menyisir rambutnya yang hanya sebahu.

Gladyss beranjak dari kursi rias ia mengambil ponselnya yang tergeletak di atas nakas lalu menyambar tasnya yang berada di atas kasur. Ia menuruni tangga dengan bersenandung riang, tanpa ia sadari tangannya di tarik oleh Winda dari samping.

"awh... ada apa ma?" tanya Gladyss kaget.

"mau kemana kamu rapi kaya gini?" tanya Winda meneliti pakaian Gladyss.

"Gladyss mau bertemu dengan tante Nia?" ucap Gladyss.

"mama tidak mengizinkan kamu keluar rumah" ujarnya dengan emosi.

"tapi ma, Gladyss sudah berjanji sama tante Nia" ujar Gladyss memohon, namun Winda tetap saja tak memperbolehkan Gladyss keluar.

"sekarang masuk!" bentak Winda menunjuk kamar Gladyss di atas.

dengan terpaksa Gladyss menuruti mama tirinya itu, ia mengunci pintunya dari dalam lalu merogoh tasnya  mengambil ponselnya untuk menghubungi calon mertuanya itu. Ia duduk di tepi ranjang lalu mendial nomor Nia.

Gladyss: "halo, Assalamualikum mi."

Nia: "Waalaikumsalam Dyss" ujar Nia di seberang sana.

Gladyss: "maaf ya mi, hari ini Gladyss gak bisa ke tempat mami, soalnya Gladyss ada tugas kuliah dan besok harus di kumpulkan" ujar Gladyss berbohong.

Nia: " oh, gak papa Dyss, kamu selesaikan saja tugas kamu dan untuk kebayanya mami akan suruh orang untuk mengantar ke rumah kamu" ucap Nia memakluminya.

Gladyss: "makasih ya mi, Gladyss tutup teleponnya. Assalamualaikum"

Nia: "walaikumsalam".

Gladyss meletakkan ponselnya di atas nakas, ia menuju rak buku di pojokan lalu mengambil buku untuk melanjutkan membaca novel kesayangannya.

setelah ia selesai membaca, ia menuruni tangga menuju dapur. Ia menyambar gelas di kitchen set lalu mengisi air dengan penuh.

"non Gladyss haus banget ya?" ujar Bi Inah yang tiba-tiba muncul di depan Gladyss.

"ya ampun bibi, bikin aku kaget deh" ucap Gladyss mengerucutkan bibirnya.

"non gak makan?" tanya Bi Inah yang berjalan menuju wastafel.

"nggak bi, aku masih kenyang" ujar Gladyss yang menopang dagunya dengan tangan kirinya.

"Bibi gak nyangka ya, sebentar lagi non bakal nikah sama tuan Keenan" ucap bi Inah mencuci piring.

"iya bi, aku juga gak nyangka... bakal secepat ini jadi istri" ujar Gladyss hambar.

"besok, non terakhir disini" ujar Bi Inah sedih berjalan menghampiri Gladyss yang duduk.

"besok Gladyss akan mengunjungi makam mama, Gladyss mau minta doa restu ke mama" ucap Gladyss memainkan gelas dihadapannya.

"bibi doakan yang terbaik buat non Gladyss" ujarnya mengelus bahu Gladyss.

"orang udah mati aja masih dimintain restu" cibir Gita yang tiba-tiba mucul dari ruang tamu.

Fall In love With My Husband (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang