Kumandang suara adzan subuh membuat Gladyss mengerjapkan matanya lalu melirik jam diatas nakas. Dengan segera ia menuju ke kamat mandi guna membersihkan tubuhnya lalu menjalankan kewajibannya, yaitu solat subuh. Namun sebelum ia solat, ia membangunkan suaminya untuk berjamaah.Gladyss berjalan menghampiri suaminya yang masih tertidur dengan pulasnya, dengan sabarnya Gladyss membangunkan Kee.
"Mas bangun ayo kita solat berjamaah" Gladyss menepuk lengan suaminya pelan.
"Engh" Kee mengerjapkan matanya, ia melihat istrinya tersenyum yang sudah menggunakan mukena berwarna putih.
"Solat yuk" ucap Gladyss diangguki oleh Kee.
Kee beranjak ke kamar mandi, sementara Gladyss menyiapkan baju koko dan sajadah untuk solat.
Mereka berdua menjalankan solat dengan khusyuk.
****
Gladyss tampak asik menonton kartun di televisi, ia terkikik sendiri kala menontonnya.Handphone yang ia letakkan di meja nampak berdering, ia menyambar lalu menekan tombol hijau untuk mengangkatnya.
Gladyss: "Halo, Assalamualaikum Met." Gladyss menerima panggilan dari sahabatnya.
Meta:" Waalaikumsalam Dyss, begini Dyss gue boleh gak hari ini main ke apartement lo. Gue bosan sendiri?" tanya Meta diseberang sana.
Gladyss:"Boleh banget tau, cepet gih kesini gue kesepian" pinta Gladyss dengan asyik mengunyah keripik ditangannya.
Meta:"Kasihan banget sih sahabat gue. Ok gue otw ke sana! jangan lupa siapin banyak camilan ya" ucap Meta dengan nada memerintah.
Gladyss:"Apa sih yang gak buat lo. Mangkanya cepet kesini. Assalamualaikum" Gladyss mematikan sambungannya sepihak tanpa menunggu jawaban dari Meta.
Tak lama perbincangan mereka tadi, kini Meta sudah menginjakkan kakinya di apartemen sahabatnya itu.
Disinilah mereka, tertawa karena membincangkan masa-masa kuliahnya dulu.
"Dyss, gue baru sadar kenapa muka lo pucet banget sih. Kaya mayat hidup aja" Meta meneliti wajah pucat sahabatnya.
"Masa sih, tapi dari tadi emang perut gue sakit banget, terus baikan habis itu balik sakit lagi" keluh Gladyss.
"Mau gue anterin ke rumah sakit?" tanya Meta khawatir pada sahabatnya.
"Gak usah mungkin cuma magg gue aja yang kambuh" tolak Gladyss.
"Yakin? gue tuh gak tega lihat lo pucet kek gitu" Meta terus membujuk sahabatnya agar mau periksa.
Gladyss memegang kedua tangan sahabatnya, ia tau sahabatnya sangat menghawatirkannya. Gladyss bersyukur mempunyai Meta.
"Gue baik-baik aja Met, percaya deh sama gue" ucap Gladyss diiringi senyum manisnya.
"Btw... cerita dong sama gue hidup liku pernikahan lo" pinta Meta kepo.
"Kepo banget sih lo... ok gue ceritain ke elo" Mulailah Gladyss menceritakan kehidupan rumah tangganya dengan Kee selama beberapa bulan ini.
"Gue jadi pengen nikah juga Dyss" ucap Meta yang mulai mengkhayal.
"Emang ada yang mau nikahi lo?" tanya Gladyss dengan pedasnya.
"Lo jahat banget sih sama gue" Meta menjeda ucapannya lalu memegang kedua tangan Gladyss "Gladyss, kamu jahat" ucap Meta mendrama.
"Lo lebay, tapi gue tadi cuma bercanda kok. Pria mana yang mau nolak lo secara lo cantik Met." ujar Gladyss jujur, membuat mata Meta berbinar mendengan pujian Gladyss.
KAMU SEDANG MEMBACA
Fall In love With My Husband (END)
RomantikPernikahan yang di dasari dengan perjanjian antara Keenan Pradipta dan Gladyss Amoora Winata. *Keenan Pradipta mencintai Gladyss saat pertama kali bertemu, ia menginginkan pernikahan dengan Gladyss meski itu dengan kelicikannya. *Gladyss Amoora Win...