Selamat membaca:)
Kee nampak fokus pada layar laptopnya, Ia meneliti proposal yang di buat oleh Gita. Kee berdecak sebal karena proposal yang di kerjakan Gita tak seperti apa yang di inginkan, banyak sekali typo yang bertebaran.
Ponsel Kee bergetar di samping laptopnya, ia melihat nama 'Kaila' yang tertera di layar ponselnya. Tanpa banyak kata, tangan Kee meraihnya lalu mengangkatnya.
Kee: "Assalamualaikum, Kai ada apa?" tanya Kee.
Kaila: "Waalaikumsalam kak. Kak Kee, kak Gladyss gak ada di rumah, Kaila menemukan selembar kertas di kamarnya." ucap Kaila yang membuat pikiran Kee langsung kalut.
Kee: "Kakak pulang sekarang" ujarnya seraya mematikan teleponnya sepihak.
Kee berjalan dengan setengah berlari menuju parkiran, pikirannya sangat kalut kala mendengar istrinya meninggalkan rumah.
"Kamu gak boleh tinggalin aku Dyss," gumamnya yang masih fokus menatap depannya.
Untung saja siang ini jalan raya sangat lenggng, jadi ia bebas mengebut menuju rumah.
Kee memasuki rumahnya dengan tidak sabaran, ia melihat Kaila yang duduk gelisah dengan membawa selembar kertas di tangannya.
"Kai, dimana Gladyss?" tanya Kee khawatir.
"Kaila juga gak tau kak, Kaila cuma nemu ini di kamar kakak" jawab Kaila seraya menyodorkan kertas yang ia temukan.
Kee terbelak kala membaca surat itu, ia ingin marah, namun dengan marah akan mengembalikan Gladyss. Bahkan ia meremas kertas itu hingga tak terbentuk untuk meluapkan kemarahannya.
Ia merogoh ponselnya untuk menghubungi ponsel Gladyss, namun hanya suara operator yang menyambutnya. Ponsel mewah milik Kee terpental di lantai akibat ulahnya sendiri.
"Kak, kakak tenangin diri kakak dulu. Maafin Kaila kak, kalau aja Kaila gak pergi kuliah mungkin kak Gladyss masih disini bersama kita" sesal Kaila.
"Ini bukan salah kamu Kai, ini salah wanita gila itu" jawab Kee, ia tak ingin menyalahkan siapapun disini karena kepergian Gladyss, karena pada dasarnya Gita lah yang salah dan berhasil merusak rumah tangganya.
Kee beranjak dari tempatnya, ia kembali menuju mobilnya dan di ikuti oleh Kaila di belakangnya.
"Kak, mau kemana?" tanya Kaila.
"Kita akan ke rumah papa Agung Kai" jawab Kee singkat.
****
Abra dan Gladyss baru saja sampai di rumah dinas Abra, wanita itu nampak lelah dengan perjalanan jauhnya. Sedari tadi diam tak mengeluarkan sepatah kata pun, Abra mencoba untuk mengajaknya bicara namun hanya gelengan dan anggukannya sebagai jawabannya."Dyss, kamu istirahat aja. Kasihan baby kamu pasti capek" ujar Abra, dan diangguki oleh Gladyss.
Gladyss melangkahkan kakinya ke kamarnya, ya Rumah dinas Abra memang lumayan besar, terdapat 4 buah kamar dengan kamar mandi di dalamnya, 2 kamar di lantai atas dan 2 kamar di lantai bawah.
Gladyss menyandarkan punggungnya di kepala ranjang, ia mengambil ponsel di tasnya. Memang sengaja ia mematikan ponselnya, saat ia mengaktifkannya terdapat 10 panggilan tak terjawab dari Kaila dan 17 pesan lalu 30 panggilan tak terjawab dari Suaminya.
-kak, Kai ada dimana? pulang kak, Kaila mohon!-
"Maafin aku Kai, mungkin ini yang terbaik untukku dan anakku" gumamnya seraya menatap ponselnya.
Gladyss mengeluarkan simcardnya lalu ia patahkan, ia ingin memulai hidup barunya di sini bersama anaknya kelak.
'Tok.. tok..tok'
"Masuk kak" titahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Fall In love With My Husband (END)
RomancePernikahan yang di dasari dengan perjanjian antara Keenan Pradipta dan Gladyss Amoora Winata. *Keenan Pradipta mencintai Gladyss saat pertama kali bertemu, ia menginginkan pernikahan dengan Gladyss meski itu dengan kelicikannya. *Gladyss Amoora Win...