3. Anna

7.5K 1K 116
                                    

Jisung Pov.

Hari ini aku harus rela berdiri dan berdesak-desakan di dalam bus, karena bus yang aku tumpangi sangat penuh. Di depanku berdiri seorang gadis aneh, namun aromanya menarikku sejak awal. Dari yang aku dengar nama si aneh ini Anna, nama yang cantik pikirku, sama seperti orangnya. Eh,

Bau itu sangat menggangguku. benar-benar sangat mengganggu. Aroma manis dari gadis aneh itu menarikku terus padanya, tapi aku harus bisa menahannya.

"Kalau sedekat ini terus rasanya aku tidak tahan lagi"

Aku mulai mengendus-endus baunya, sangat manis. Aku seperti tidak terkontrol lagi untuk tidak melakukannya. Aku mendekatkan wajahku perlahan ke arahnya, sial aku tidak bisa menahan diri lagi, Ini terlalu sulit.

Makhluk apa dia ini sebenarnya?!

Aku memejamkan mataku, sudah siap dengan segala kemungkinan yang akan terjadi, tapi pekikan seseorang segera menyadarkanku.

"Hei, kamu mau ngapain?!" Seorang gadis bernama Anna itu menatapku dengan tatapan ngeri.

Aku gelagapan, tidak tau harus berkata apa. Sial, kenapa aku bodoh sekali tidak bisa menahannya. Hidup di tahun berapa sebenarnya aku ini? Kenapa bisa-bisanya aku bertingkah seperti orang purba!

"E-eh sorry" kataku terbata, aku menundukkan kepalaku untuk menghindari tatapan gadis di depanku itu.

Aku bisa merasakan gadis itu terus melihat ke arahku, memandangku dengan tatapan takut? Aku bisa melihat tangannya yang terkepal sedikit bergetar.

Arghh tadi itu aku benar-benar kehilangan kendali!

Aku memberanikan diri mengangkat wajahku untuk melihat gadis di hadapanku. Dia benar-benar terlihat takut. Anna melangkah mundur saat mata kami bertemu, dengan cepat dia bersiap-siap turun pada pemberhentian berikutnya.

Aku hanya bisa melihat dia yang dengan tergesa-gesa turun dari bus. Aku masih terus memandanginya dari kaca bus, dia berjalan berlawan arah dari bus ini melaju. Entah apa yang membuat gadis itu menghentikan langkahnya dan memilih berjongkok di tepi jalan.

hampir saja aku melakukannya, tapi aku lega karena hal itu tidak terjadi, hanya 'hampir' saja.

Anna Pov.

"Sebenarnya apa-apaan dia itu?" Kakiku tiba-tiba terasa lemas. Aku berlutut dan menunduk, mengabaikan tatapan aneh orang-orang yang lewat di dekatku.

Kenapa rasanya kakiku begitu lemas?rasanya seperti aku tidak punya tenaga lagi hanya untuk sekedar berdiri.

"Anna"

Suara seseorang membuyarkan lamunanku, suara yang terdengar sangat familiar di telingaku.

"Jeno?" Aku mendongak hanya untuk mendapati wajah seorang cowok yang tengah menatapku dengan kerutan dalam di dahinya.

Jeno ikut berjongkok di sampingku "Kamu ngapain berlutut di pinggir jalan kayak gini sih?"

"Ngalangin orang lewat tau gak" Ocehnya.

Tentu Lee Jeno bukan orang yang manis, melihatku berlutut begini bukannya khawatir atau bertanya kenapa aku seperti ini? Dia malah langsung mengoceh membuatku kesal saja.

"Menurut kamu ngapain?" Aku bertanya sinis "aku lagi minta-minta ke orang yang lewat"

"Terus kamu ngapain ikut-ikutan ngalangin orang lewat?"

"Bantuin kamu?" Jeno menjawab asal.

Aku mendengus "Terserah" kataku pasrah mengahadapi makhluk di sampingku ini.

BLOOD [Park Jisung]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang