23. Story

4.2K 733 99
                                    

Aku tidak akan kaget lagi kalau Jisung bisa membawaku Ke ujung dunia sekali pun. Karena aku tau dia memang bukan manusia biasa sepertiku. Kalau waktu itu saja dia bisa membawaku Ke kanada dengan waktu kurang dari satu detik, lalu kenapa tidak dengan sekarang?

Saat bersamanya semuanya memang menjadi tidak masuk akal. Sesuatu yang dulu aku pikir tidak mungkin, akan menjadi mungkin. Kalau eksistensinya saja nyata, lalu apa lagi yang bisa aku pertanyakan?

Hanya satu yang menggangguku, yaitu segala kenyataan tentang Mark Lee yang terasa baru. Aku cukup kaget melihatnya berdiri dihadapanku dengan jubah berwarna merah darah yang dia kenakan. Penampilannya adalah yang paling mencolok disini, dia sangat mengesankan aura pemimpin dari pakaian dan juga pembawaannya yang berwibawa. Benar-benar berbeda dengan Mark Lee yang ku kenal selama ini.

"M-mark?" aku menyebut namanya dengan suara yang nyaris tak terdengar.

"Iya, ini aku" ada senyum yang ku kenali terukir di wajahnya.

"Hyung, bagaimana kita memulainya?"

Memulai apa? Aku tidak mengerti yang Jisung bicarakan. Sadar dengan kebingunganku Mark mengeluarkan suara "Kita bahas itu nanti, ada banyak sekali yang harus aku ceritakan pada Anna hari ini"

"A-aku?"

Mark mengangguk "Iya, memangnya kamu tidak ingin tau ini tempat apa dan kenapa kamu bisa disini?"

"Ahh.." Aku hanya berguman dan balas mengangguk. Sejujurnya aku tidak terlalu peduli aku sedang berada dimana sekarang, itu hanya karena aku percaya pada orang yang membawaku sampai ke tempat ini. Aku percaya dia bukan orang yang akan membahayakanku, aku mempercayainya sebagai seorang teman.

"Memang bukan aku bahayanya disini, tapi jelas dengan membawamu kesini itu berarti dengan perlahan aku sudah menyeretmu dalam bahaya yang sebenarnya"

Aku langsung menoleh untuk menatap Jisung yang masih Setia berdiri disampingku "Maksudmu?" tanyaku tidak mengerti.

Aku bisa melihat samar sudut bibir Jisung sedikit terangkat "kamu akan tau nanti" pandangan mata Jisung lurus menatap Mark "Hyung, aku serahkan semua padamu" setelah mengatakan itu Jisung berbalik dan melangkah pergi meninggalkan aku dan Mark yang masih terdiam memandangi punggungnya yang terus menjauh.

"Kita masuk sekarang?" suara Mark terdengar kaku.

Aku memandangi banguanan di hadapanku sesaat sebelum beralih memandang Mark yang menunggu jawabanku "Ini tempat apa?" tanyaku akhirnya.

"Kamu akan tau setelah masuk ke dalam"

Walaupun ragu, aku tetap mengangguk "oke"

Aku mengikuti langkah kaki Mark yang membawaku masuk ke dalam bagunan besar itu. Setelah berada di dalamnya aku semakin dibuat terperangah. Astaga, semua barang yang ada disana tampak antik dan mahal. Aku tidak bisa menyembunyikan rasa kagumku saat menyaksikan orang-orang di dalam ruangan megah itu membungkuk padaku dan Mark saat kami berjalan di antara mereka. Mark membawaku ke hadapan kursi besar yang lebih seperti sebuah singgasana untuk seorang Raja. Semua ini.. Aku merasakan diriku sedang masuk ke dalam buku dongeng anak-anak.

Mark menepuk tangannya tiga kali, dan dengan waktu kurang dari satu detik semua orang yang awalnya berada di ruangan besar itu menghilang. Benar-benar menghilang. Maksudku menghilang! Mereka semua secara menakjubkan berubah menjadi gas dan menyatu dengan udara. Ya Tuhan tolong kuatkan aku.. Semua ini terlalu gila.

"Apa yang pertama kali kamu pikirkan begitu memasuki ruangan ini Anna?" Mark berdiri menghadapku. Kami berdiri saling berhadapan di tengah ruangan yang sangat besar ini, sehingga suara Mark terdengar bergema.

BLOOD [Park Jisung]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang