D'Five

1.6K 226 35
                                    

Gadis itu menarik napas panjang saat langkahnya menapaki asrama besar dengan aksen tua tua Classic mirip kastil Harry Potter di semua penjurunya. Perlahan, ia menarik koopernya menuju kamar yang telah di tentukan

" Huft berat!" Ucapnya kesal. Tak ada sosialita di sana. Semua siswi seakan hanya melihatnya aneh, tak menyapa dan tak ada senyum basa basi. Benar benar tempat yang angker buat hati.

" Ruanganmu di kamar nomer 206 lantai 7"

" Sial! Aku harus menaiki tangga sejauh itu? Kenapa tidak di bangun lift saja!" Kesalnya menarik napas.

Bagaimana lagi? Dia harus menerima semua itu saat memutuskan untuk mendaftar di sana.

Sore menjelang...
Dan satu hal aneh lagi, sekolah di sana hanya di buka saat malam hari. Peraturan aneh yang dibuat entah oleh orang gila mana. Siang hari di sana terasa sangat sepi, sebaliknya... saat matahari terbenam, aktifitas mulai ramai. Seluruh siswi bersiap siap keluar Asrama menuju sekolah Goldern.

Dan saat itulah... takdirnya di mulai!

" Hai bisa beri tahu aku di mana ruangan Ipa?" Tanya Clara pada setiap siswi yang ia temui di koridor. Sekolah itu di luar ekspetasinya. Begitu mewah dan besar. Dan lagi lagi sama, tak ada yang memberinya jawaban. Semua jiwa di sana hanya sibuk dengan dirinya sendiri.

" Hai... bisa beri tahu aku di mana kelas Ipa?" Tanyanya lagi pada seorang siswi yang tampak melangkah dengan permen karet di mulutnya

" Bisa gak gak usah ganggu?" Jawabnya acuh mendorong Clara yang bersungut sungut kesal

" Hai bisa beri tahu aku di mana kelas Ipa?" Tanyanya lagi pada seorang siswa yang hanya mengernyit lalu lagi lagi berlalu

Hingga...

" Hahahahaa!!" Seseorang tampak menertawakannya.

" Ops sorry." Ucapnya saat Clara menatapnya dingin.

Dia seorang gadis berambut blonde sebahu
Wajahnya cantik dan memiliki sepasang mata yang indah
Jujur saat pertama bertemu dengannya. Aku sama sekali tak menyukainya.

" Mau bertanya pada siapapun, di sini tidak akan ada yang menjawabmu. Kau tahu kenapa? Karna di sini tempat orang orang gila." Ucapnya melangkah santai ke arah Clara yang memalingkan wajahnya.

Dan satu lagi. Dia mengenakan rok mini yang jauh lebih pendek dari seragam siswi lainnya dengan 6 tindikan di telinga

" Aku Angela!" Ucapnya mengulurkan tangan

" Clara!" Jabat Clara enggan

Tapi benar kata orang. Jangan menilai siapapun dari penampilannya

" Ayo! Aku antar ke ruanganmu. Kebetulan aku juga satu ruangan."

" Benarkah?" Clara berbinar binar

Dan aku pikir dia sangat baik
Pada A w a l n y a

Merekapun melangkah bersama menyusuri koridor demi koridor sekolah besar itu.
Tanpa Clara sadari, Angela tersenyum mengangkat sebelah alis di belakangnya

" Kau sudah lama di sini?" Tanya Clara mensenyapkan sepi

" Ya, aku paling gila di sini jadi tak ada keluarga yang mau menjemputku." Jawab gadis itu kemudian menyalakan rokok yang terselip di celah bibir mungilnya

Keliatan sih

" Oh ya kamarmu di mana?" Tanya Clara lagi

" Lantai 1 nome 007. Kenapa? Capek naik tangga? Mau tukeran?" Angela tersenyum ke arah Clara

Clara With The Boys ( A Magic's Crown )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang