" Kau mencariku?" Tanya pemuda itu membuat nyali Clara yang awalnya sekuat ultraman menciut jadi Hello Kitty kegencet Giant. Apalagi saat menatap matanya yang setajam sorot elang siap menerkam mangsa. Clara menenggak salivanya susah payah
" A... aku Clara aku rasa a..ku..
Belum selesai Clara bicara,
" Kembalikan kertasku!" Potong pemuda itu dingin
Gila, ini cowok gak pernah senyum kali ya?
Auranya Horror banget
" Kertas?" Tanya Clara gelagapan. Karna sumpah demi apa, Arka benar benar terlihat sempurna dari dekat. Dan menakutkannya, dia semakin mirip dengan sketsa wajah yang ada di buku ibunya.
Jauh dalam lamunnya. Tiba tiba...
" Crash"
" Eh?"
Barulah Clara sadar saat pemuda itu tanpa permisi menarik kertas sketsa itu dari tangannya.
Kasar!
Ia hendak berbalik begitu saja, tanpa mengatakan sepatah katapun pada Clara dan membawa kertas itu bersamanya
" Tunggu!" Teriak Clara kesal. Ia mengejar Arka dan berdiri di depannya, membusungkan dada dan berkacak pinggang.
" Katakan siapa yang kau gambar di sketsa itu?" Tanya Clara mengangkat rahangnya. Tapi...
" Apa itu penting?" Arka menautkan alis
" Ya, itu penting bagiku! Sketsa wajah itu milik ibuku! Bagaimana kau mengenalnya hah? Apakah ayahmu yang memberikan foto ibuku atau ayahmu mengenal ibuku?" Tanya Clara. Mendengar itu, Arka tersenyum sinis
" Jawab!" Tekan Clara meradang. Lama lama dia bisa darah tinggi menghadapi sikap cowok itu.
Tapi...
" Minggir!" Arka malah mendorong Clara dari jalannya lalu melangkah pergi begitu saja tanpa memberikan jawaban
" HEEEEIIII!!" Teriak Clara meradang. Ingin rasanya ia meraih batu di tanah lalu melemparkannya pada Arka. Sikapnya benar benar memuakkan.
" Dasar es kutub utara!! Ngomong aja pelit! Aku sumpahin tu mulut gak bisa ngomong lagi selamanya! Nyebelin!!" Teriaknya lagi. Sebelum...
" Hahaha." Terdengar suara gelak tawa
Clara menatap sekelilingnya. Tak ada siapapun di sana
" Lah kok serem ya? Siapa yang ketawa cobak?" Gumamnya meriang.
" Aku di sini!"
Dan
" Brak"
Clara tersentak kaget saat tiba tiba seorang lagi anggota D'five meloncat ke hadapannya dari atas dahan pohon yang berada di sisi Clara, benar benar semahir kera.
Sosok yang tampak begitu berbeda dengan sosok Arka tadi. Dia tersenyum lebar menatap Clara lalu mengulurkan tangannya
" Allen." Ucapnya justru membuat Clara mengernyit
" Clara." Clara menyambut uluran tangan dinginnya sekilas
" Penasaran dengan Arka ya? Dengarkan saranku ya.. aku saja yang berteman dengannya sejak lahir belum bisa memahami sifatnya apalagi kamu. Jadi sebaiknya jangan dekati dia!" Ujarnya memainkan mata
Clara mengernyit
" Baiklah." Ucapnya hendak berbalik
" Kau mau ke mana?" Tanya Allen menghadang langkahnya
" Kembali ke asrama!" Jawab Clara ketus
Gila aja, satunya dingin satunya bikin ilfil ~ Batinnya
KAMU SEDANG MEMBACA
Clara With The Boys ( A Magic's Crown )
FantasiAku memasuki sekolah ini dengan niat mencari tahu tentang jati diriku. Tempatnya tidak begitu jauh, tapi ternyata takdir membawaku menghilang jauh dalam jalannya. Bersama mereka para pemilik mahkota legenda. Lucunya... semua siswi takut mendekati me...
