Chapter ini menceritakan secara keseluruhan tentang masa lalu Jungkook dan Yeri yang sebenarnya dan juga beberapa scene sudah pernah aku spoiler di beberapa chapter sebelumnya, yang penasaran sama masa lalu mereka nih aku kasih wkwk, semoga ga bosen^.^
-Bacanya pelan2 yah biar ngerti,trus jgn dilangkah langkahin bacanya, kalo gak ngerti juga, baca dari awal chapter aja😂 kidding kok -
♡Happy Reading♡
Seorang anak kecil sedang bermain bola basketnya dihalaman belakang rumah yang cukup luas.
Duk!
"Aww!"Bocah itu meringis pelan. Ia terjatuh saat sedang mencoba memasukkan bola basketnya kedalam ring.
Tiba tiba seorang pria menghampiri bocah lelaki itu
"Jae-ah gwaenchanha?" Tanyanya membantu bocah yang bernama Jae itu berdiri.
"Gwawnchanha Samchon" ujar Jae kemudian menatap seorang pria yang dipanggilnya dengan sebutan Samchon itu.
Pria itu kemudian berlutut mensejajarkan wajahnya dengan wajah bocah kecil itu.
Ia sempat melirik kesekitar halaman itu, melihat jika terdapat seseorang selain mereka. Dan ternyata tidak ada siapapun selain mereka berdua disana.
"Jae-ah kau tahu bukan sekarang waktunya Eomma meminum obatnya?" Ujar pria itu sedikit berbisik.
"Apakah sekarang waktu Eomma meminum obatnya?" Tanha bocah itu polos tak tahu apapun.
"Ne. Jika kau ingin Eomma sembuh, berikan obat ini lagi kepadanya, dan pastikan dia meminumnya" ujar pria itu menatap Jae dengan tatapan serius.
"Kenapa tidak Samchon saja yang memberikannya langsung kepada Eomma? Kenapa harus Jae?" Tanya Jae dengan kening berkerut.
"I-itu karena Eomma ingin kau yang memberikan obatnya kepada dia. Mungkin dia berpikir jika kau yang memberikannya obat, dia akan segera sembuh dari penyakitnya" jelas pria itu tersenyum sambil mengacak rambut Jae.
"Benarkah? Baiklah Jae akan memberikannya kepada Eomma" ujarnya tersenyum kemudian berlari kecil menuju ke kamar Eommanya.
Sebelum Jae pergi, pria itu sempat memanggilnya.
"Jae-ah"
"Ne samchon" ujar Jae membalikkan badannya kembali.
"Jangan beritahu siapapun jika obat itu dari Samchon ya?"
Jae sempat berpikir bingung kemudian tersenyum dan mengancungkan jempolnya.
Tanpa keduanya sadari, sedari tadi Hanjoo mendengar perbincangan keduanya.
Hanjoopun segera berlari kecil menuju ke kamarnya saat melihat Jae akan ke arah kamarnya. Iapun berpura pura tertidur.
Beberapa saat kemudian ia dapat merasakan seseorang mengguncang bahunya pelan.
"Eomma"
Samar samar Hanjoo dapat mendengar suara Jae memanggilnya.
Iapun membuka matanya perlahan.
"Eoh Jae-ah. Wae?" Hanjoo tersenyum kemudian memilih bersandar disudut ranjang.
"Eomma masih sakit?" Tanya Jae menatap Hanjoo.
KAMU SEDANG MEMBACA
DIFFERENT FEELS
Fiksi Penggemar[2nd Story] BELUM DIREVISI "Apakah perasaanmu padaku masih sama seperti dulu?" "Tidak. Perasaanku padamu telah berubah, berubah semakin kuat, dan tak bisa kuhindari" 'Start - Oct 20,17 End - June 15, 19' [BAHASA BAKU + COMPLETED]✔