10 [I'll Protect You]

758 120 17
                                    

Happy 1k readers HEHE🎉

Chapter 10nya aku up lebih cepet bcs untuk perayaan 1k readers gitu😆😂
Votenya juga dong jadiin ribuan hehe.

Happy reading

"Samchon bolehkah aku mengajukan sebuah pertanyaan?"

"Hm tentu"

Yeri mengigit bibir bawahnya ragu untuk bertanya.

"Eung apa yang dilakukan tuan jeon di amerika? Selama 3 bulan aku disini, kulihat sudah 3 kali pula tuan jeon pergi ke amerika. Apaka itu pekerjaan yang terjadwal setiap bulan?"

Lee hanya tersenyum menanggapi pertanyaan yeri.

"Emm mengapa kau menanyakan pertanyaan begitu? Tentu karena masalah pekerjaan. Tuan jeon memiliki pekerjaan terjadwal setiap bulan ke amerika. Dan tentu pekerjaan yang sangat penting baginya"

Gadis berambut pendek itu menganggukkan kepalanya mengerti.

"Mian samchon aku sudah keterlaluan menanyakan hal privasi seperti itu" yeripun menggaruk tengkuknya yang sama sekali tak gatal.

"Aniyo. Tak apa. Bukankah sekarang waktumu berangkat ke sekolah?" Tanya lee sambil melirik jam tangan yang melingkar di tangan kirinya.

"Ah ne. Aku akan berangkat. Selamat pagi" setelah memberi bow, yeri langsung berjalan dengan langkah yang lumayan cepat.

Namum sebelum kaki yeri benar benar keluar rumah, lee memanggil yeri.

"Yeri-ssi kau tak mau kuantar?" Tawar lee

Yeripun memberikan bow sekali lagi.

"Kamsahamnida. Tapi tak usah aku bisa menaiki bus" tolak yeri.

"Baiklah. Yeri-ssi aku ingin meminta tolong satu hal untukmu. Tolong perhatikan jungkook saat disekolah. Ia masih belum sembuh sepenuhnya. Aish jinjja Anak itu tak pernah berubah. Selalu saja keras kepala" leepun memijit pelipis kepalanya pusing.

Sebenarnya jungkook masih belum diperbolehkan untuk keluar rumah karena ia belum sepenuhnya sembuh. Namun saat lee dan yeri memeriksa jungkook dikamarnya, namja tampan tersebut sudah tak ada disana. Dan salah satu pelayan melihat bahwa jungkook keluar rumah saat subuh dengan pakaian sekolah yang sudah lengkap.

"Siap samchon. Yasudah aku akan berangkat"

🐰
🐢
🐰
🐢

Sudah 30 menit lebih yeri menunggu bus untuk berhenti di halte, namun selalu saja bus yang lewat penuh.

Sebuah bus pun berhenti dihalte tersebut.
"Huft akhirnya" yeri bisa bernapas lega dan melangkah menuju bus tersebut.

Namun saat yeri akan menaiki bus tersebut seorang pemuda terlebih dahulu naik.
"Maafkan aku noona aku terburu buru karena ada latihan dance" ujar pemuda tersebut langsung menaiki bus tersebut.

Yeri hanya menatap bingung dan kembali melanjutkan langkahnya. Namun lagi lagi langkahnya terhenti karena supir bus tersebut berujar.

"Maafkan saya nona. Busnya sudah penuh. Pemuda tadilah yang terakhir. Kau bisa menunggu bus selanjutnya datang"

"Mwo?!"

Yeri langsung melangkah mundur.

Bus berwarna hijau itu langsung melenggang pergi dari halte bus yang menyisakan yeri seorang.

"Heol daebak. Chukkae kim yerim kau akan terlambat" cerutuk yeri.

Saat yeri telah kehilangan mood untuk menunggu bus tiba tiba sebuah mobil sedan berhenti didepam halte tersebut.

DIFFERENT FEELSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang