25 [Mianhae, jeongmal Mianhae]

742 90 17
                                    

"Hee Sun-ah katakan jika semua itu tak benar! Eoh?!"  Hanjoo berteriak dengan air mata yang sudah membasahi pipinya. Bagaimana tidak Hee Sun yang tiba tiba datang menghampiri Hanjoo yang sedang menonton serial drama favoritnya dan membicarakan hal yang sangat tidak masuk akal menurut Hanjoo.

"Jae ku masih hidup! Dan dia sekarang berada di amerika. Bahan bercanda mu sungguh sangat tak lucu Hee Sun-ah. Kau sudah tua, berhentilah bersifat kekanak kanakan seperti itu. Lihat, kau berhasil membuatku emosi dan menangis hanya karena leluconmu yang sangat tak lucu itu! Pergilah kau memghancurkan waktu luangku!" Hanjoo menghapus kasar air matanya. Kemudian memilih beranjak dari sofa dan menuju ke lantai 2. Tempat dimana kamarnya berada.

"Chakkaman Hanjoo-ah. Kau harus menerima semua ini. Kau harus mendengarkan penjelasanku terlebih dahulu. Aku... a-aku tak ingin terus membohongiku istriku seperti ini" lirih Hee Sun pelan. Hanya mereka berdualah yang berada di rumah mewah itu. Semua pelayan dan bodyguard sudah Hee Sun pulangkan terkecuali Lee yang memilih menunggu di teras rumah sampai masalah sepasang suami istri itu selesai.

"Sudah kubilang berhenti mengatakan hal yang tak pernah terjadi seperti itu!" Sebal Hanjoo.

"Jae masih hidup!" Tekan Hanjoo lalu pergi meninggalkan Hee Sun dengan perasaan bersalahnya. Ya Hee Sun menyesal telah membuat semuanya kacau seperti ini. Ia sadar, ini semua salahnya, dan harus juga menanggung semua akibat dari kesalahan yang dibuatnya.

"Jae Oppa memang sudah mati" suara seorang gadis merasuki indera pendengaran Hanjoo dan berhasil membuatnya terhenti dan berbalik kembali.

"Yeri-ah" lirih Hanjoo.

Yeri pun mendekati Hanjoo kemudian menggenggam tangan Hanjoo pelan.

"Eomma harus bisa menerimanya eomma. Jae Oppa, dia... sudah tiada" lirih Yeri pelan dengan suara seraknya.

"Dan juga, Jungkook. Dia adalah putra dari teman masa kecil Eomma, Jeon Hye Kyo. Ahjumma dan Jungkook pernah berkunjung kesini belasan tahun yang lalu. Dan...."

"Dan apa?" Desak Hanjoo dengan airmata yang tak ada habisnya keluar dengan deras.

"Pada saat kita kecelakaan, Appa juga mengalami kecelakaan Eomma, dan menabrak sebuah mobil hingga masuk ke jurang. Didalam mobil itu terdapat sepasanf suami istri dan anaknya. Jeon Hye Kyo dan Jeon Jong Ki. Dengan anaknya.... Jeon Jungkook. Namun sayang Ahjumma dan Samchon tak bisa diselamatkan" jelas Yeri dengan air mata yang kembali mengalir.

"T-tidak mungkin" ujar Hanjoo dengan suara seraknya.

Yeri dan Hee Sun pun menceritakan semuanya. Semua yang disembunyikan Hee Sun kepada Hanjoo selama ini.

"Mengapa kau tega menyembunyikan hal ini eoh?!" Teriak Hanjoo memukul mukul dada Hee sun. Sedangkan Yeri hanya diam sambil menunduk.

"Mianhae Hanjoo-ya, Jeongmal mianhae" lirih Hee Sun.

"A-aku kecewa kepada kalian berdua" seru Hanjoo menatap Yeri dan Hee Sun dengan tatapan terluka kemudian pergi menuju lantai dua. Dan menyendiri dikamarnya, mencoba menerima semua kenyataan yang tak pernah terbesit dibenak Hanjoo sekalipun.

"Apa kita harus menyembunyikam hal ini kepada Jungkook?" Tanya Yeri.

"Sebaiknya kita berpura pura saja tak terjadi apapun. Kita harus tetap menganggap Jungkook adalah Jae. Appa tak ingin melihat Jungkook terluka juga. Appa sudah menyayanginya seperti rasa sayang Appa kepadamu dan Jae-ah. Kau berilah pengertian kepada Eommamu"

***

"Jungkook-ah, i-ini sungguh kau?" Seolja tersenyum dengan sebuah cairan yang terus membasahi pipinya. Ia terus mengelus lekukan wajah Jungkook. Merasakan seberapa tampan cucunya sekarang.

DIFFERENT FEELSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang