(4) Subhanallah

8.3K 353 0
                                    

Tak terasa telah sampai di pesantren gus Ryan, Nazwa berpikir Bunyai tidak biasanya mendadak ingin pergi kepesantren.

"الی اخيناالكريم محمّد ادی ريّان الی غرفۃ المقابلۃ الآن... فورًا"
(panggilan ditujukan kepada Muhammad Adi Royyan diharap kedatangannya ke ruang panggilan sekarang juga).
panggil salah seorang santri yang bertugas menjaga ruang panggilan tersebut.

"Terima kasih mas sudah dipanggilkan" ucap Bunyai kepada santri tersebut

Tak lama kemudian gus Ryan datang berjalan menuju ke Ibunda tercinta.

"Assalamualaikum... Umi..." salam Gus Ryan sambil mencium tangan Bunyai dan memeluk Bunyai

"Walaikumussalam... Anak Umi..." jawab Bunyai

Disusul dengan Nazwa yang sedari tadi juga menunggu Gus Ryan bersama Bunyai yang berada di belakang Bunyai,
Sapa gus Ryan juga kepada Nazwa hanya dengan menangkupkan ke 2 tangannya yang dibalas dengan anggukan oleh Nazwa dan kepala yang menunduk pula, dan Gus Ryan juga bersalaman kepada Kak Arif yang berkenan mengantar Bunyai kepesantren gus Ryan.

"Umi aku bulan depan mau berangkat ke mesir Umi... doakan Ryan Umi dan restui Ryan yah Umi..." ucap Ryan dengan tatapan memohon.

"Iyalah Nak... Umi selalu doakan anak-anak Umi tanpa kamu mintapun Umi selalu mendoakan anak-anak Umi" balas Bunyai sambil mengusap punggung Gus Ryan

"Maafin Ryan Umi kalau Ryan banyak salah ya..." mohon gus Ryan kepada Bunyai sambil mencium tangan Bunyai

Bunyai hanya tersenyum dan mengangguk sambil mengusap ubun-ubun gus Ryan.
Setelah mereka sedikit bercerita akhirnya Bunyai memutuskan hendak pergi ke ndalem Bunyainya Gus Ryan.

Setelah dari ndalem Bunyai memutuskan untuk pulang karna sudah keburu malam dan jalanan akan macet.

"O iya Nak kira-kira Ryan disana berapa tahun yah?" Tanya Bunyai

"Yah kalau itu insya Allah 2 tahun Mi... paling lama 3 tahun, itu saja khusus bagi yang mendapat beasiswa disana Umi.." jawab Gus Ryan

"Ya sudah kalau sudah berangkat jangan lupa nanti kabari Umi... umi gak bisa nganter kamu ke bandara" ucap Bunyai kepada Gus Ryan

"Iya Umi gak papa kok," balas gus Ryan

"Ya sudah Umi pulang dulu nanti jangan lupa pesan Umi." Pamit Bunyai kepada Gus Ryan

"Baik Umi" sambil memeluk Bunyai seperti anak balita manja, Ryan baru sadar setelah memeluk Bunyai ternyata ada salah satu santriwatinya yang dari tadi memperhatikannya dengan Bunyai, setelah Ryan baru sadar Ryan melepas pelukannya karna Ryan malu dilihat oleh santriwatinya apalagi santriwati itu baru ia tau dan belum pernah ia kenal sebelumnya.

Beda dengan Nana karna sudah lama Nana menjadi abdi ndalem di pesantrennya itu.

"Assalamualaikum..."salam Bunyai kepada Ryan

"Wa alaikumussalam..." jawab Ryan sambil mencium tangan Bunyai dan setelah itu Ryan membawa barang-barang kedalam pesantrennya.

Kini Bunyai dan Nazwa bersiap untuk pulang dan memasuki mobil.

Setelah 3 jam perjalanan cukup jauh dan melelahkan bagi Nazwa karna sesampainya di pesantren jam menunjukkan pukul 9 malam karna tadi keluar dari surabaya saja jam 6 keluar dari pesantren jam 5.

Karna sedari tadi perjalanan, Bunyai berhenti di masjid untuk melaksanakan sholat maghrib dan isya' jadi agak lama sampainya di pesantren.

Cukup melelahkan dan akhirnya Nazwa memutuskan untuk kembali ke kamarnya, ketika Nazwa kembali ke kamarnya di temui hanya 1 temannya yang belum tidur yaitu Sella....
Ya memang Sella tidak bisa kalau tidur jam 9 padahal peraturan di pesantren harus tidur pukul 9 dikarnakan takutnya mengantuk pas nantinya jama'ah subuh.

"Naj... kamu dari mana?" Tanya Sella sambil duduk di tempat tidurnya.

"Nggak... tadi diutus untuk menemani bunyai untuk pergi ke pesantrennya Gus Ryan" jawab Nazwa

Seketika itu Sella jingkat saking kagetnya yang tadinya mengantuk sampai tak jadi mengantuk.
"Benarkah..." tanya Sella semakin penasaran

"Hmm..." jawab Nazwa sambil menganggukkan kepala dan mengangkat salah satu alisnya

"O my God terus-terus gimana? Wajahnya pasti oh tidaaakk,,,, terus senyumnya apalagi.... terus wiba-" belum sempat selesai Nazwa menyumpal mulut Sella dengan selimut yang dipakai oleh Sella

"Ish.. berisik jangan rame nanti temen-temen bangun tenang besok aku ceritakan" ucap Nazwa sambil melepas kan selimut di mulut Sella

"-wanya"lanjut Sella yang sempat tadi tertunda dengan volume kecil dan ditinggal Nazwa. Sella hanya melongo dan sebenarnya masih banyak pertanyaan tapi keburu ditinggal oleh Nazwa.

Nazwa pergi ke kamar mandi untuk mengambil wudhu sebelum tidur.
Kebiasaan Nazwa memang mengambil wudhu sebelum tidur.

Nazwa memutuskan untuk segera kembali kekamar sebelum ada yang melihatnya karna belum tidur di wakti yang telah di tentukan, bisa-bisa Nazwa di takzir karna tidak mengikuti tata tertib oondok pesantren.

Sesampainya dikamar sebelum berbaring di tempat tidurnya Nazwa membaca doa seperti biasa dan akhirnya Nazwa tertidur disamping Sella ya memang tidur mereka juga bersebelahan dan gak salah juga kalau meraka memang sedekat nadi.

Eaaak...

Author

Sedikit sih tapi namanya saja menghargai hasil sejelek apapun itu...

Jangan lupa votenya yah...
Maaf masih belum seru...

Kamis 19 juli 2018
By: IllyM.Az😂😂😂

typo berantakan...

Kamus kecil

Takzir= Hukuman

I Love Gus (OPEN PO)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang