(10) Pernikahan

9.8K 259 5
                                    

Tiba saat nya Ryan harus mengesahkan seorang wanita untuk menjadi istrinya.

"Ya Allah lancarkannlah acara ini Ya Allah...." doa Ryan sebelum keluar dan pergi kerumah calon istri Ryan.

-----

Nazwa yang sedari tadi menyisir rambut neng Nafis yang mulai menyiapkan neng Nafis juga akan ikut dalam acara akad yang akan diselenggarakan hari itu.

Neng Nafis memakai baju yang senada dengan Bunyai dan siap untuk berangkat menuju rumah calon istri Ryan.

Sebenarnya Nazwa sudah lama memendam rasa nya kepada Ryan tapi kini orang yang ia cintai dalam diam harus menikah dengan orang lain.

Tapi Nazwa adalah sosok wanita yang tegar mampu menutupi segala masalah dengan senyum yang ia beri kepada semua orang sehingga orang melihat Nazwa merasa tenang karna senyumnya tulus tapi dibalik itu hati Nazwa serasa hancur.

Nazwa juga sadar dia tidak akan pernah pantas mendapatkan seorang seperti Ryan, sebisa mungkin Nazwa menghilangkan rasa itu kepadan Ryan tapi lagi-lagi mau tidak mau dia harus bertemu dengannya setiap kali Nazwa menjaga neng Nafis,

"Ya Allah berilah selalu kesabaran untukku" ucap Nazwa lirih sebelum ia kembali kekamar dan lagi-lagi Bunyai memintanya untuk menemani Bunyai untuk menjaga neng Nafis.

----

Ryan keluar dari kamarnya siap untuk berangkat dengan menggunakan kemeja berwarna biru dan dasi berwarna abu-abu dan jas yang memperlihatkan tubuh tegap, gagah Ryan, dengan peci hitam dan tak lupa sarung yang senada dengan dasinya.

Mereka Bunyai,neng Nafis dan Nazwa sudah masuk kedalam mobil dijob tengah terlebih dahulu disusul dengan Ryan duduk dijob depan sebelah Kak Arif.

Setibanya dirumah Nahya mereka berjalan masuk kedalam rumah dan telah dipersiapkan tempat dimana Ryan akan melontarkan ijab sah.

Ketika ijab akan berlangsung sambil menunggu mempelai perempuan datang.

Menunggu sang penghulu tidak kunjung datang.

~Nazwa~

Hari ini hari dimana aku merasakan hatiku dihancur tapi aku sadar.
Karna aku memang bukan apa-apa dibanding wanita yang akan bersanding dengan Gus Ryan.

Tapi setidaknya Allah mau mencabut rasa sukaku kepada orang yang tidak halal bagiku apalagi sebentar lagi dalam hitungan menit atau jam lebih tepatnya suami orang.

Ya Allah ampuni dosaku Ya Allah telah mencintai orang yang belum halal bagiku bukan belum tapi lebih tepatnya tidak.

Tak terasa air mataku menetes seketika itu juga ada sebuah tangan kecil mendarat dipipiku dan mengusap air mata yang sedari tadi telah meluap.

"Mbk Nazwa kenapa" ucap neng Nafis sambil mengusap ke 2 tangannya dipipiku

"Mbk gak apa-apa neng"balasku sambil membalikkan badan neng Nafis sehingga kini posisi neng Nafis membelakangiku.

"Tapi mbk kenapa nangis"rengek Neng Nafis sambil mengangkat kepala sehingga wajahnya mendongak dan menatapku

"Nggk papa neng tadi mbk kelilipan aja" ucapku sambil tersenyum kepada neng Nafis

"Ooo... masa mbk cuma kelilipan tadi air matanya banyak lo..." tanya lagi neng Nafis

"Masya Allah neng masak iya diacara besar kayak gini mbk nangis nanti cantiknya mbk ilang lagi" godaku sambil sedikit tertawa dan memeluk neng Nafis

I Love Gus (OPEN PO)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang