(17) Fikiran kalut

7.8K 255 0
                                    

لاتقرب كلمةالحب لانه داء يميت نشيطة التعلم

"Jangan sekali-kali engkau mendekati kalimat cinta, karna itu akan mematikan rajinnya mencari ilmu"

-----------

Ryan hanya mengangguk dan menelan ludah seolah tidak percaya masih ada orang yang suka dengannya, tapi dengan prinsip yang tidak pernah ia dengar, padahal akhir-akhir ini Ryan seakan-akan membenci orang yang dilihatnya apalagi santri-santrinya yang caper.

karna saat itu Ryan masih belum bangkit dari peristiwa yang dialaminya beberapa bulan lalu, sehingga Ryan tidak mau menerima alasan semua orang yang menurutnya bersalah dan tidak peduli dengan pandangan mereka kepadanya.

Sella dan Ryan terdiam setelah Sella menjelaskan perihal tentang temannya, sedangkan Ryan tercengang tidak percaya, tapi ya mau bagaimana lagi suka kepada orang itu kan hak-haknya mereka.

"mas.... oeyyy......" gretak Sella karna melihat Ryan yang tiba-tiba melamun

"o,,, iya,,, ya yaaa.. ya sudah trus aku harus gimana?" tanya Ryan dengan ekspresi bingung dan gugup.

"ihhhh,,,, gitu aja dipikir... atau jangan-jangan mas Ryan penasaran ya..?" pekik Sella

"hadeewww..... apaan coba" jawab Ryan dengen memainkan hpnya kembali

"gak papa mas.... tenang aja mas tau kok orangnya, Anaknya cantik, baik, sholeha beeehhh... apalagi" ucap Sambil mengangkat alisnya bertanda memberi kode.

"yaa.... biarin lah ntar kan kalo jodoh juga gak kemana..." jawab Ryan santai

"oo..... baik lah suatu saat mas pasti tau orangnya" jelas Sella dengan cuek

"awas aja kalo jodoh baru tau rasa..."lanjut Sella dengan menahan tawanya.

"Hisssss.... Apaan coba"sewot Ryan

"Aa... Shitt.." kesal Sella sambil mengumpat tapi tak derdengar oleh Ryan

"Ada apa... kok sepertinya mama dengar ada sedikit ribut" sahut mama Sella dari dapur menuju ruang tamu dan membawa minuman.

"ini 'ammah... Sella yang mulai dulu" sahut Ryan sebelum Sella bicara

Dibalas dengan mata melotot Sella menandakan kesal. Ryan hanya terkekeh kecil,sedangkan mamanya Sella hanya menggeleng dan tersenyum.

"kalo boleh tau apa sih yang kalian bahas?" tanya mamanya Sella

"Biasalah ma urusan anak muda"jawab Sella dan dibalas dengan senyum mamanya, sedangkan Ryan sedang meneguk minum yang tadi di bawakan 'ammahnya untuk Ryan.

"ya udah mah.. aku mau pulang kasihan umi, takut nunggu Ryan lama" pamit Ryan sambil mencium tangan 'ammahnya

"oh iya.... hati-hati ya salam untuk Uminya" balas ammahnya dan Ryan hanya mengangguk

"Assalamualaikum..." lanjut Ryan dengan salam

"walaikum Salam" jawab Sella dan mamanya bersama

"o iya mas jangan lupaa.. kalo berubah pikiran nanti hubungi aku hahahaha...." ledek Sella agak keras sambil melambaikan tangannya dan dibalas dengan pelototan mata Ryan lalu tersenyum kepada ammahnya.

"Sellaaaa..." ucap mama Sella sambil menyenggol tangannya, sedangkan Sella menahan tawa dan menutup mulutnya "ups.." ucap Sella lirih sambil menuju masuk kedalam kamarnya.

Didalam perjalanan Ryan sempat memikirkan kata-kata Sella tadi, akan tetapi kini hati Ryan seolah-olah tertutup karna peristiwa beberapa bulan lalu sehingga kini hati Ryan susah untuk menerima orang lain selain Umi dan adiknya.

sesampainya dirumah Ryan sedikit banyak berfikir awalnya tapi Ryan akhirnya memutuskan untuk menghempaskan tubuhnya diatas kasur dan tidur untuk sejenak pemikirannya.

"mas Ryan..."panggil Neng nafis sambil menepuk punggung Ryan yang tengah tidur membelakangi neng Nafis

Ryan membalikkan tubuhnya dan melihat telah didapatinya neng Nafis yang sudah berdiri di sebelah kasurnya.

"ada apa adek..." tanya Ryan sambil duduk di pinggir kasurnya

"itu... mas dipanggil Umi.. trus kata mbk Nazwa Umi sakit" ucap polos neng Nafis

sontak Ryan terkejut dan langsung mencari Uminya yang berada dikamarnya, dilihat Nazwa sedang memberi beberapa obat kepada Bunyai, ketika Gus RYan dan Neng Nafis masuk kekamar bunyai Nazwa langsung keluar untuk membereskan dapur, dengan wajah khawatir Ryan langsung memeluk Uminya.

"Umi kenapa?"tanya Ryan lembut

"Umi gak papa nak.. tadi sudah minum obat Umi cuma kecapek an, tadi malam Umi kan ada acara forum Ummahat di suatu daerah mungkin Umi kecapek an karna itu saja," jawab Bunyai dengan tersenyum karna BUnyai tidak mau membuat Ryan khawatir.

"Umi istirahat saja, kalaupun ada acara seperti kemaren malam Umi lebih baik jangan ikut... Ryan kan gak bisa ikut trus siapa yang mau jaga Umi" ucap Ryan

"gak bisa nak.... karna kan Umi ketua panitia acara tersebut, jadi Umi harus menghadirinya, mungkin beberapa minggu lagi ada panggilan lagi untuk acara itu dan Umi harus hadir dimanapun daerahnya" jelas Umi sambil tersenyum

"sudahlah... Mi... cari saja pengganti Umi biar Umi gak harus bolak-balik menghadiri acara itu Umi... atau Ryan nanti yang akan bicara kepada yang punya acara" ucap Ryan

Bunyai hanya tersenyum "Ryan... bagaimana Umi mau cari pengganti sedangkan Ryan saja belum punya pendamping, sedangkan yang bisa menggantikan posisi tersebut Umi percayakan pada istrimu nanti" ucap Bunyai dengan wajah menahan senyum

Ryan tertegun saat Uminya maengatakan hal tersebut, dan berhasil membuat Ryan melamun.

"Ryan..."paggil Umi sambil menepuk pundak Ryan yang sedari tadi melamun karna mendengar ucapan sang Umi.

"emmmm... iya Umi ada apa?" jawab Ryan terkejut karna Bunyai menepuk pundaknya.

"nggak usah dipikir nak... umi cuma bercanda, ya sudah Umi mau istirahat dulu" kata Bunyai sambil mengelus pundak Ryan

"iya.. Umi Ryan tinggal keluar dulu ya..." ucap Ryan, dibalas dengan anggukan Bunyai dan Ryan menuju keluar dengan membawa neng Nafis.

--------

Ahad,28Juli2018

By:IllyM.Az

I Love Gus (OPEN PO)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang