(20) Di sepertiga malam

9.4K 311 11
                                    

Akhirnya akad sirripun berjalan lancar karna resepsi akan dilaksanakan ketika Nazwa telah mengetahui semuanya dan setelah Nazwa ujian akhir sekolah pastiya.

Kembalinya Ryan saat ini telah sah menjadi suami Nazwa meskipun belum sah secara negara, tapi memang ini yang direncanakan oleh Ryan sebelum Nazwa ujian akhir sekolah, Nazwa telah sah menjadi istrinya Ryan.

Seperti biasa Ryan setiap malam mengadakan penjagaan dengan beberapa santri putranya, tapi untuk malam ini berjaga di asrama putri,seperti biasa Ryan keliling-keliling komplek kamar putri dan pastinya dengan keadaan sepi karna sudah larut malam dan bagi seluruh santri putri tidak diperkenankan bergadang meskipun dengan alasan mengerjakan tugas tidak dizinkan.

waktu mulai menunjukkan jam 02.00 dini hari, ketika Ryan berjalan dan sampai di depan kamar Nazwa dan kawan-kawan, tiba-tiba pintu terbuka ditemui Nazwa yang hendak keluar dari kamarnya, memamng Nazwa setiap jam 02.00 malam, dia selalu bangun untuk menyempatkan waktunya untuk sholat tahajud.

Nazwa terkejut karna didepan pintu kamarnya didapatinya Ryan yang sedang penjagaan.

"Nazwa.... kamu belum tidur?" Tanya Ryan

"su.. sudah Gus cuma saya mau wudhu" jawab Nazwa gugup dengan wajah menunuduk seperti biasa.

"kamu mau sholat?" tanya Ryan

"iya..." jawab Nazwa dengan kepala mengangguk.

"Ya sudah kamu sekarang cepat wudhu terus kamu ke aula sekarang, saya tunggu" ucap Ryan 

Nazwa hanya mengangguk paham dan beranjak mengambil wudhu tapi difikiran Nazwa masih banyak pertanyaan mengapa tiba-tiba gus Ryan menunggunya tapi untuk apa, fikiran itu terus bertanya-tanya dalam otak Nazwa, demi taat dengan seorang guru Nazwa tidak berani untuk bertanya.

Ryan tersenyum tipis ketika Nazwa membalikkan badan memunggunginya ketika hendak berjalan ke kamar mandi, ya rencana jahilnya pun dimulai sekarang.

Setelah Nazwa berwudhu Nazwa menuju ke aula, karna Ryan telah menunggunya disana,
Ryan tersenyum tipis ketika Nazwa mulai menggelar sajadah miliknya dan disusul Ryan menggelar sajadah didepan Nazwa, Nazwa bingung ada juga rasa takut karna disini hanya ada mereka berdua,

"Gus Ryan mau sholat juga?" tanya Nazwa dengan ekspresi takut

"iya emang kenapa, jama'ah kan juga boleh" jawab Ryan sok ketus

"tapi Gus..." ucap Nazwa dipotong oleh Ryan

"sudahlah yang penting sholat dulu, kenapa kamu takut tenang aja aku gak gigit, cuma ngajak sholat tahajud jama'ah apa salahnya" potong Ryan

Nazwa hanya membalas dengan anggukan pelan.

Selesainya sholat Nazwa hendak pergi menuju kamarnya, ketika Nazwa menarik sajadahnya tiba-tiba Ryan menarik nya dari arah ujung sajadah atas Nazwa.

"Nazwa mau kemana?" tanya Ryan modus karna ingin berlama-lama dengan Nazwa memang

"saya mau kembali Gus..." jawab Nazwa ketakutan

"tapi kamu belum berdo'a, sudah disini saja derdo'a sama saya, tenang saja Nazwa aku gak bermaksud apa-apa cuma menyuruhmu berdo'a disini" ucap Ryan

"baik Gus" kata Nazwa

Nazwa duduk kembali karan permintaan Ryan yang sungguh konyol menurutnya, Nazwa khawatir karna takut ada yang melihat dmereka disana sehingga Nazwa berdo'a tidak sekhusuk biasanya karna fikirannya saat ini dibuat kacau oleh Ryan karna perlakuannya.

Nazwa berusaha menghilangkan fikiran itu dengan berdo'a dan menengadahkan tangannya sambil menutup mata, tak terasa sedari Nazwa berdo'a diam-diam Ryan menoleh kebelakang memandang Nazwa agak lama. "Cantik" batin Ryan, ketika Nazwa membuka matanya dan mengusap ke 2 tangannya kewajahnya, Ryan langsung kembali menghadap kedepan pura-pura tetap dalam keadaan berdo'a. 

(Author: iuhhhh... dasar Ryan modus)

selasainya Nazwa berdo'a, Nazwa memutuskan untuk pergi tanpa pamit kepada Ryan, karna jika pasti dia pamit, mungkin Ryan akan menahannya lagi, sedangkan waktu menunjukkan pukul 03.00 dimana sebagian besar santri putri mulai bangun untuk melaksanakan sholat tahajud, satu jam sudah mereka disana tanpa ada orang yang datang ke aula tersebut, Akhirnya Nazwa segera pergi meninggalkan Ryan yang masih tengah berdo'a memunggunginya.

kembalinya Nazwa kekamar, membuat Ryan sedikit resah ketika tidak dilihatnya Nazwa waktu Ryan berbalik untuk berbicara dengan Nazwa. lalu Ryan memutuskan untuk kembali ke ndalem walaupun hanya satu jam dia bisa punya waktu bersama sang istri tapi sudah membuat Ryan senyum-senyum sendiri, apalagi diwaktu sepertiga malam dan dimana hanya Allah, Ryan dan Nazwa yang tahu.

sesampainya di kamar Nazwa berdo'a kembali dan sempat meneteskan air matanya teringat dirinya tadi bersama Gus Ryan, merasa dirinya berdosa besar karna telah berduaan tanpa orang ke 3 di aula tersebut,

"Ya Allah ampuni aku... aku tidak bermaksud bermaksiat kepadamu..." ucap Nazwa ketika lanjut berdo'a dikamarnya sebelum adzan subuh dikumandangkan.
Karna sedari tadi Nazwa berada di aula bersam gus Ryan Nazwa merasakan jantungnya seperti dipompa dengan kecepatan tinggi, maka dari itu Nazwa berdo'a semoga Allah segera menghilangkan rasa itu dan meminta ampun kepada-Nya.

Dimalam ke 2 setelah Ryan sah menjadi suaminya Ryan mulai menyusun rencananya kembali.....

seperti biasa, Nazwa kembali kendalem untuk mengantar Neng Nafis sekolah, tapi ketika Nazwa di ndalem tidak ditemukan Ryan membuat hati Nazwa sedikit lega karna setiap melihat Ryan apalagi berbicara dengannya Nazwa selelu terlihat gugup dan itu membuat Nazwa malu dengan dirinya.

--------

Author

siap untuk rencana selanjutnya?
Ryan sudah mulai membuka hati kepada Nazwa S...
seorang santri yang sering disebut bintu jahl...

Senin.30Juli2018
By:IllyM.Az

I Love Gus (OPEN PO)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang