"Assalamualaikum" salam Ryan hendak menutup telpon
"Walaikum salam" jawab Umi
--------
Hari ini dimana aku harus kembali ke tanah air karna aku sudah berjanji kepada Umi untuk segera kembali ke tanah air jika Umi sudah menemukan pendamping yang pas untukku.
Kini aku berada ditanah air kulihat disebrang sana keluargaku telah menungguku Umi dan adikku kulihat mereka seperti menahan rasa rindu yang sangat dalam kepadaku.
Segeraku menuju Umi dengan langkah ku yang cepat segera aku mencium tangan umi aju menundukkan kepalaku ketika aku hendak mencium kaki Umi, namun tangan Umi memegang kedua lenganku segera mungkin Umi memelukku kini rasa rinduku terbayar lunas melihat adik dan Umiku turut senang atas kembalinya aku ke tanah air.
Kulihat dibelakang Umi memang ada sesosok wanita yang biasa menemani adikku ketika Umi tidak ada dirumah.
Aku menuju mobil yang telah diparkirkan dan siap untuk kembali ke rumah yang selama ini aku rindukan suasananya, suasana pesantren, suasana ketika berkumpulnya keluargaku, suasana dimana aku dulu di didik oleh Abi tapi kini Abi sudah tiada.
"Umi gimana pesananku" ucapku sambil menahan tawa
"Masya Allah Ryan baru saja sampai sudah Ryan tagih giman umi mau membawanya orang masih anaknya orang Ryan..." kata Umi sewot
"Hahahahah.... iya Umi maaf" tawaku terpecah saat melihat Umi apalagi pas Umi sewot, tambah manis
~Nazwa~
Segera mungkin aku menundukkan kepala ketika Gus Ryan mendekat ke arah Bunyai aku lebih memundurkan diriku di belakang Bunyai sambil memegang tangan neng Nafis.
Saat itu aku diajak Bunyai untuk menjemput gus Ryan karna Bunyai juga mengajak neng Nafis jadi aku harus ikut juga untuk menjaga neng Nafis.
Didalam mobil menuju pulangpun hening tidak ada yang memulai bicara dan akhirnya gus Ryan memulainya karna gus Ryan meminta pesanan kepada Uminya.
Aku hanya diam 1000 kata dan tidak tau dengan apa yang dimaksud Bunyai tentang kalimat tadi yang dilontarkan "Masya Allah Ryan baru saja sampai sudah Ryan tagih giman umi mau membawanya orang masih anaknya orang Ryan..." saat ini yang ada difikiranku hanya itu.
Tapi ya sudahlah ini kan urusan pribadi dan aku tidak punya hak untuk mengetahuinya.
Sesampainya di pesantren aku segera turun dan membantu kak Arif membawa barang-barang gus Ryan rasanya tubuhku remuk apalagi harus membawa barang-barang berat.
Kulihat gus Ryan menggendong neng Nafis yang dari tadi tidur selama perjalanan dan dibawa oleh gus Ryan menuju ndalem.
Akhirnya barang-barangnya sudah masuk kendalem semua.
Kulihat dimobil juga sudah tidak ada barang lagi, tapi ketika kulihat di job depan aku menemukan tas kecil hitam dan modelnya seperti punya orang laki-laki.
"O iya aku lupa" sambil menepuk jidatku tadi kan disini tempat duduk gus Ryan selama perjalanan pulang, karna ketika gus Ryan turun ia tidak memperdulikan barang-barangnya dan langsung menggendong neng Nafis masuk kendalem.
Akhirnya ketika aku hendak membawa tas itu masuk dan menaruhnya dimeja ruang keluarga ndalem aku bergegas untuk kembali ke kamarku,
Tiba-tiba pas aku berbalik ternyata dikejauhan 3 meter kira-kira kulihat gus Ryan baru keluar dari kamar neng Nafis, ia menghampiriku aku segera mungkin menundukkan kepala,
"Mbk... tadi tasku mbk taruh mana" ucap gus Ryan datar
"Di meja gus di ruang keluarga" jawabku agak gugup,
"O iya mbk makasih" balas gus Ryan datar dengan sedikit senyum karna tertutup oleh wajah lesunya.
Aku segera kembali ke kamar aku tidak henti-hentinya kepikiran ucapan gus Ryan tadi dan tidak berani memandang wajahnya,
Aku tidak munafik memang sih wajahnya tampan, kulitnya putih dengan sedikit janggut didagunya menambah kesan manis diwajahnya.
Ya Allah kenapa aku harus gugup ketika ditanya, ya Allah dosa besar jika aku menyukai orang yang tidak halal bagiku ampuni aku Ya Allah...
Hilangkan fikiranku yang tadi ya Allah tentang dia aku tidak pantas mendapatkannya. Hilangkan juga rasa gugupku kepadanya.
Tirakad apa aku ini jika memang dia jodohku, semoga engkau memberi yang terbaik untukku, batinku setelah tadi apa yang aku lakukan yaitu membayangkan orang yang belum halal bagiku itu dosa besar.
Segeraku mengelus dada dan mengucap istighfar sebanyak mungkin.....
Tak terasa air mata mengalir,
Semoga Allah tetap menjaga pandanganku."Hayooo... dari mana..?" Tanya mbk Ulfi teman sekamarku dan sebagai kakak seniorku tiba-tiba memecahkan lamunanku
"Masya Allah mbk" kataku terkejut
"Ciyee... yang tadi baru jemput gus Ry-." Bicaranya terpotong karna aku menutup segera mulutnya
"Sssst... Mbk jangan ramai ini tidak ada yang tahu kalau aku ikut" kataku sambil melepaskan tanganku
"Iya deh maaf... yasudah mandi aja dulu nanti habis mandi cerita aja sama mbk" kata mbk Ulfi sambil bergegas untuk keluar
"Iya mbk" kataku bersiap untuk pergi kekamar mandi
Tapo dari tadi kenapa aku gak lihat Sella ya biasanya aja dia paling heboh apalagi kalau aku diajak keluar sama Bunyai
"Hadeh... mungkin itu anak ngantri di kantin kali ya... " decakku sambil menggaruk rambutku yang tidak gatal
Aku memutuskan untuk kembali ke ndalem karna harus beresin barang-barang yang gus Ryan bawa.
----
Author
Huft nafas dulu....Sabtu.21juli2018
By:IllyM.Az😂😂😂
KAMU SEDANG MEMBACA
I Love Gus (OPEN PO)
SpiritualKisah pengalamannya, Gus Ryan mampu bertahan dengan segala masalah yang dialaminya, namun dengan adanya masalah yang dialami Gus Ryan akan berlalu dengan mudah, semudah Allah membalikkan nasib seorang hambanya. Dimana Gus Ryan harus mengulangi perni...