Aku memutuskan untuk kembali kendalem karna mau beresin barang-barang gus Ryan.
~Ryan~
Ketika aku keluar dari kamar Nafis aku tak sengaja melihat gadis yang ikut Umi kebandara tadi,
Aku bertanya kepadanya tapi gadis itu terlihat gugup,
Ah... mungkin saja gara-gara aku muncul dan tiba-tiba bertanya tasku yang dia bereskan tadi.Setelah itu aku berjalan hendak menuju Umi aku melihatnya lagi, dia sedang membereskan sisa-sisa barangku.
Akhirnya aku berjalan tanpa pedulikan siapapun itu yang aku lewati.
"Umi..." sapaku sambil memeluk Umi yang duduk di ruang keluarga
"Hmmm..." jawab Umi
"Umi kan udah janji, gimana Umi..?" tanyaku
"Iya nanti Ryan siap-siap ya" jawab Umi
"Hah... Untuk?" Aku mengerutkan keningku penuh tanda tanya
"Katanya Ryan mau pesen gadis tapi dokter insya Allah sholiha" gumam Umi
"Benarkah Umi?" Tanya Ryan
"Iyya... Insya Allah nanti kita kerumahnya sekalian melamarnya ya," kata Umi
"Iya Umi insya Allah Ryan siap kalau itu memang pilihan Umi.. Ryan percaya kalau itu mungkin yang baik untuk Ryan" kataku
"Umi kalo boleh tau namanya siapa Mi...?" lanjutku tanya lagi"Emmmm.... dia itu anak dari temennya Umi katanya sih dia pernah tunangan juga tapi gagal, karna di tinggal trus Umi berniat menjodohkanmu dengannya dan kebetulan juga di berprofesi sebagai dokter, kalau namanya nanti Ryan juga tau sendiri" kata Umi tersenyum
"Yaa... iya deh Ryan nurut Umi aja" ucapku
Kini waktu menunjukkan jam 7 malam setelah sholat isya' aku bersiap untuk kerumah.... entah apa aku harus menyebutnya.
"Ryan..." panggil Umi
"Iya Umi" jawabku
"Ayo Ryan nanti keburu malem" ucap Umi jari depan kamarku
"Iya Umi..." jawabku lirih sambil membuka pintu menggunakan baju biru dongker dengan peci putih tak lupa memakai sarung senada dengan kemejaku yang pernah Umi kasih untukku dan bersiap menuju mobil yang sudah disediakan Mas Arif.
Tak terasa aku telah sampai dirumah orang yang telah dijanjikan Umi
"Assalamualaikum" salam Umi didepan pintu utama yang telah terbuka
"Walaikum salam" jawab seseorang setengah baya muncul dari dalam rumah.
"Masya Allah... Fia? Alhamdulillah datang aku kira gak datang" ucap wanita separuh baya itu dengan hijab merah jambu
"Ayo masuk... silahkan duduk" lanjut wanita separuh baya itu.Disusul dengan pria separuh baya juga dari dalam rumahnya.
Aku dengan Umi duduk bersebelahan dengan penuh tanda tanya yang mengelilingi fikiranku saat ini kiranya siapa yang akan dijodohkan oleh Umi.Umi berbisik kepadaku mengenalkan wanita dan pria paruh baya itu
Tante Rani dan Om Lutfi
Sedikit lirih Umi mengatakan ditelingaku dengan jelas tapi setidaknya aku tau nama mertuaku oh tidak maksudku calon mertuaku.
KAMU SEDANG MEMBACA
I Love Gus (OPEN PO)
SpiritualKisah pengalamannya, Gus Ryan mampu bertahan dengan segala masalah yang dialaminya, namun dengan adanya masalah yang dialami Gus Ryan akan berlalu dengan mudah, semudah Allah membalikkan nasib seorang hambanya. Dimana Gus Ryan harus mengulangi perni...