part 9

1.9K 59 1
                                    

Maafkan typo bertebaran



Terimaksih untuk kebahagian yang selalu kamu berikan

Adela memandang cincin indah yang kini melekat di jarinya cincin dengan bentuk bunga di atasnya dirinya sangat menyukai modelnya.
Devan pria itu selalu tahu cara membuat dirinya bahagia betapa beruntungnya Adela memilikinya.

Setelah acara lamaran kepada dirinya kemaren malam kini dirinya mendapatkan kejutan lagi namun kejutan kali ini membuatnya gugup karena Devan akan mengajaknya ke London ,Inggris menemui orang tua Devan Pikiran Adela benar benar takut ,takut jika keluarga Devan tidak bisa menerimanya apalagi dirinya adalah gadis manja tidak bisa apa apa berbanding terbalik sekali dengan Devan.

Adela sudah menyiapkan semua keperluanya yang di rasa di perlukan selama beberapa hari dirinya di London.

Orang tuanya sangat mendukungnya saat Devan mengatakan akan mengajak putri semata wayangnya itu menemui calon mertuanya orang tua Adela sudah sangat yakin jika Devan yang terbaik untuk putrinya.

"Del.. Devan udah nunggu di bawah,"ucap mamanya menghampiri putrinya itu

"ma Adel takut gimana kalau keluarga Kak Devan gak suka sama Adel apalagi Adel kan manja gak mandiri gak bisa apa apa"ucapnya memeluk mamanya

"sayang mama yakin keluarga Devan suka sama kamu sayang papa sudah bicara lewat telfon dengan papa Devan sayang mereka bilang mereka sangat menunggu kamu ,kamu gak perlu ragu karena keraguan dalam hati kamu bisa buat kamu merasa gak tenang sayang"ucap sang mama mengelus rambut putrinya itu supaya tenang dirinya mengetahui bagaimana kegugupan Adela.

"yuk turun kopernya biar di bawa supir"ucapnya di angguki oleh Adela.

Adela dan sang mama menghampiri papa dan Devan yang sedang mengobrol dengan sesekali bercanada.

"maaf ya sayang papa gak bisa antar kamu ke bandara papa ada rapat penting setelah ini"ucap sang papa

"iya pa gak papa lagian kan Adel gak sendiri Adel sama kak Devan kalian gak perlu khawatir,"ucapnya sambil Adel bergelayut manja di lengan sang papa

"pa nanti kalau Adel kangen sama papa dan mama gimana "tanyanya dengan polos membuat siapapun yang mendengarnya terkekeh

"kamu ini masa beberapa hari aja kangen lebay deh"sahut sang mama

"ishh mama mah gitu"ucapnya kesal

"haha Del kamu gak malu kaya gitu di Devan "tanya sang papa sedangkan Adela menatap Devan sambil menyengir malu

Kini saatnya Adela dan Devan berangkat Adela memeluk mama dan papanya bergantian dengan tatapan sendu rasanya akan meninggalkan orang tuanya itu lama padahal hanya beberapa hari saja anggaplah Adela lebay.

di dalam mobil Adela memandang tangannya dan mengambil foto jarinya mengenakan cincin pemberian Devan tersebut.

Devan tersenyum saat mendapati Adela tengah menatap cincin tersebut lalu merengkuh Adela dari samping dan mengecup keningnya dengan penuh kasih sayang.

Akhirnya mereka sampai di bandara soekarno hatta tangan mereka saling bertautan satu sama lain sedari tadi menginjakkan kakinya dibandara hingga kini mereka masuk ke dalam pesawat.

Adela menggenggam erat tangan Devan saat pesawat akan take off jujur saja Adela takut meskipun bukan pertama kali Adela naik pesawat namun tetap saja ketakutan akan hal hal negatif berkeliaran di kepalanya.

*****

Setelah menempuh perjalanan sangat lama akhirnya Adela bisa bernafas lega dirinya tengah duduk di bandara menghela nafasnya sambil menunggu jemputan yang Devan katakan.

LDR (goals)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang