Maafkan typo bertebaran
"apa bagaimana bisa"tanya Devan dengan marahnya
"ya sudah siapakan semuanya saya akan segera kesana"ucap Devan mengacak rambutnya marah
"kenapa kak "tanya Adela menghampirinya memeluk dari belakang
"sayang maaf sepertinya aku harus ke luar negri"ucap Devan membuat Adela langsung melepaskan pelukanya
"memangnya ada apa"tanya Adela dengan muka masamnya Devan langsung mengajak Adela duduk kemudian menggenggam tanganya..
"ada masalah serius sayang aku gak bisa andelin Ardi kali ini gak papa kan aku tinggal"jelas Devan
"baru kemarin loh kak kita tunangan dan baru kemarin juga kak Devan balik dari singapura sekarang harus pergi lagi"ucap Adela
"Del Devan kan pergi karena ada masalah kamu gak boleh egois kamu harus bersikap dewasa sebentar lagi juga kamu nikah dan jadi istri Devan kamu harus bisa bersikap dewasa"Ucap papa Adela yang tiba tiba duduk menghampiri mereka membuat Adela menatapnya kesal
"gimana gak papa kan"tanya Devan kembali bertanya namun Adela sepertinya masih belum rela jika tunanganya itu pergi lagi
"ya sudah Dev pergi saja urus semuanya gak perlu khawatirin Adela biasa di mah ngambekan sama papa juga dulu begitu"ucap papanya membuat Devan mengangguk
"yaudah om kalau begitu ,sayang aku pergi dulu ya lebih cepat kan lebih baik selesaikan semuanya biar cepet kembali kan"ucap Devan memeluk Adela kemudian mencium keningnya dan berpamitan pada calon mertuanya
Devan pergi seketika Adela pergi ke kamarnya dengan mnghentak hentakkan kakinya sambil menangis membuat papanya hanya bisa menggelengkan kepalanya niat papanya baik hanya ingin Adel bisa bersikap lebih dewasa lagi.
Kemudian mamanya menatap Adela heran karena mamanya memang baru saja pulang dari salah satu acara tetangganya."loh kenapa lagi itu pa"tanyanya
"biasa Devan ada urusan harus keluar negri tapi biasa gak dibolehin sama Adela padahal Devan ada masalah serius tapi tetep aja Adel mah begitu"jelas papanya membuat istrinya itu mengangguk
Adela menangis sambil tengkurap di ranjang dan memeluk gulingnya.
Sedangkan Devan sudah berada di bandara untuk segera melakukan penerbangan hatinya begitu berat apalagi harus meninggalkan Adela yang tengah ngambek.Sang mama menghampiri Adela ke kamarnya melihat putrinya tengah ngambek dan menangis sudah menjadi hal biasa baginya namun kali ini dirinya harus membuat Adela mengerti semuanya mengerti bagaimana harus bersikap dewasa dan tidak egois.
"Del kamu gak bisa kaya gini terus loh setiap Devan harus pergi kamu kaya gini padahal Devan pergi karena kerjaan kamu tahukan masalah seperti itu sangat serius kamu harus bisa ngertiin Devan loh mama juga yakin Devan juga gak mau ninggalin kamu tapi dia juga harus mengurus apa yang sudah menjadi tanggung jawabnya ,ubah sifat egois kamu itu dan apa apa ngambek kamu gak takut emang kalo Devan lama kelaman gak suka sama sifat kamu itu"ucap mamanya membuat Adela yang tengah tengkurap membalikkan badannya
"ma Adel kan cuma mau kaya orang lain bisa bareng bareng gak kaya gini bentar bentar pergi apa Adela salah"jawab Adela
"mama tahu gimana mau kamu tapi kamu harus ngetiin Devan jangan Devan Yang selalu harus ngertiin kamu mama gak tanggung jawab kalo nanti Devan akhirnya kesel sama sikap kamu loh ini mama ngomong serius kamu itu baru mau mengerti apa itu kehidupan sedangkan mama sudah melewati berbagi macam masalah Del ,yaudahlah mama mau ke kamar dulu pikirin baik baik apa yang mama bilang ubah sikap kamu kalau kamu gak mau kehilangan Devan"ucap mamanya justru membuat Adela semakin menangis sesegukan matanya merah hidungnya dan wajahnya juga dengan ingus yang terus keluar bahkan kini keadaan kamarnya sangat berantakan dengan tissu dimana mana.
Adela semakin kesal bukan main bahkan setelah hampir seharian Devan tak berniat menghubunginya atau mengirimkan pesan.
KAMU SEDANG MEMBACA
LDR (goals)
Teen FictionBersamanya aku jadi tahu janji itu memang benar adanya bukan hanya sebuah kalimat penenang "Del kakak mau kamu janji satu hal" "Adel akan berjanji" "kamu akan baik baik saja dan percaya sama kakak mau itu kakak ada di dekatmu ataupun jauh" "apa itu...