bagian 24

1.6K 58 1
                                    

Maafkan typo bertebaran

Vote

Follow

Komen





Hari ini Adela dan teman satu angakatanya melakukan acara wisuda Adela benar benar tak menyangka dirinya mendapatkan nilai yang memuaskan.
Orang tuanya dan juga suaminya begitu bangga padanya bahkan kini Adela tengah di ajak makan makan oleh mereka.

"gimana kamu mau lanjutin S2 apa gimana"tanya sang papa membuat Adela yang tengah makan sontak menatapnya

"katanya dulu pengen lanjutin S2 di Amerika"ucap mamnya membuat Adela menggigit bibirnya menatap suaminya sementara Devan masih diam sedari tadi semakin membuat Adela bingung.

"Adela gak tau"jawabnya

"ini impian kamu loh, ya kalo menurut papa sih selagi kamu baru nikah dan belum punya anak jadi apa salahnya"ucap papanya lagi

"nanti deh Adel pikirkan lagi ma pa"jawabnya mencoba meredakan suasana yang mulai tegang karena sedari tadi Devan tak bersuara

Semenjak acara makan tadi kini tak ada pembicaraan di antara keduanya Devan masih dengan diamnya meskipun kini dirinya tengah berkutat dengan pekerjaannya sekalipun itu di rumah Devan masih saja sibuk.
Adela yang mulai paham kemudian menghampiri suaminya itu dengan kopi di tangannya.

"ini kopinya kak"ucap Adela duduk di depan suaminya

"makasih"jawab Devan singkat

"duhh kak Devan serem banget sih kalo lagi diem gini"ucapnya dalam hati

"kak"panggilnya membuat Devan menatapnya

"Adel mau ngomong sebentar"ucapnya

"yaudah ngomong aja aku sibuk"jawabnya cuek membuat Adel yang sedang dalam mode PMS tersulut emosinya.

"terus aja kaya gitu aku tahu kak Devan marah tapi gak harus cuek kaya gitu dong"ucap Adel marah kemudian pergi dari kamarnya dan pergi ke kamar tamu lalu merebahkan badannya mengontrol emosinya tak lama bunyi pintu terbuka sudah dirinya yakin jika itu Devan.

"sayang"ucap Devan namun Adela masih diam dan membelakangi Devan.

"maaf udah cuekin kamu aku gak bermaksud"jelas Devan

"mending kak Devan bilang kalo emang kak Devan gak ijinin Adel ambil S2 gak pake diemin dan cuekin Adel kaya gitu kak Devan kaya anak kecil tau gak"ucap Adel dengan teriak membuat Devan yang menyadari kesalahanya langsung berbaring di samping Adel dan memeluknya dari belakang karena posisi Adel masih memunggunginya.

"iya sayang maaf aku hanya lagi banyak pikiran"ucap Devan menciumi rambut Adela

"tapi gak perlu kan lampiasin ke Adel ,"ucap Adela
Memang jika sedang dalam mode PMS Adel bisa meledak ledak emosinya seperti sekarang.

"iya sayang maaf ya"ucapnya lagi kemudian Adel membalikan badanya dan menatap Devan dengan air mata di wajahnya dengan tersenyum Devan mengusapnya dengan tangannya.

"dengerin aku ,aku gak pernah larang kamu mau lanjutin ngambil S2 kamu sayang tapi apa gak kejauhan di Amerika kamu tahu kan kita baru aja sama sama masa harus LDR lagi disaat kita udah jadi suami istri gini itu bakal sulit"ucap Devan

"gak bakal sulit toh buktinya kita bisa LDR kan sebelum menikah"ucap Adel membela diri

"kuliah itu lama bisa sampe 5 tahun memangnya kamu bisa sampai sebegitu lama cuma dua bulan gak ketemu aja kamu udah nangis nangis terus nyuslin aku loh "ucap Devan mencoba menggoyahkan keinginan istrinya itu..

LDR (goals)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang