Maafkan typo bertebaran
Setelah kepulangan Adela dan Devan dari inggris kini Devan kembali sibuk dengan rutinitasnya tentu saja dengan adanya jarak di antara mereka kembali.
Dan tepat kemaren pula orang tua Devan datang untuk melamarnya secara langsung tentu saja hal tersebut di sambut antusias oleh kedua keluarga namun ada yang sedikit mengalihkan perhatian Adela karena Devan tidak bisa hadir dirinya sedang menghadiri acara penting yang tidak bisa di tunda.
Awalnya Devan langsung kena marah orang tuanya namun Devan menjelaskanya dengan sebenernya hingga dengan berat hati mereka mengalah, dan Adela hanya mampu menghela nafasnya pelan.
Orang tuanya membicarakan acara pertunangan mereka yang akan berlangsung satu minggu lagi semuanya orang tua mereka yang turun tangan Adela dan Devan hanya menerima beres kecuali baju.
Dirinya kini bersama Tiffa di salah satu cafe di jakarta makan sekaligus mengerjakan tugasnya.
Adela mengembuskan nafasnya kasar dirinya merasa lelah di kejar kejar tugas yang selalu bertambah di tambah rasa rindu pada Devan yang tak kunjung temu meskipun baru beberapa hari dirinya berpisah dengannya."kenapa muka lo suntuk banget si dari tadi kak Devan lagi"tanya Tiffa
"tauu ah capek Adel deh Tif "jawabnya
"bentar lagi juga tunangan salah siapa diajak langsung nikah gak mau sok sok nolak baru di tinggal beberapa hari aja udah begini Del."ledek Tiffa
"jahat banget jadi temen"sahut Adela membuat Tiffa terkekeh pelan
Tak lama ponsel Adela berbunyi rupanya panjang umur baru saja di bicarakan Devan sudah menelfonnya.
Adela menatap Tifaa yang sedang mengejeknya lewat tatapnnya itu."hallo kak,"sapa Adela
"ada yang kangen kak ciyeeee panjang umur baru juga di omongin"sahut Tiffa disamping Adela membaut Adela menjauhkan ponselnya dari sisi Tiffa sahabatnya itu memang terkenal usil
"ishh ganggu aja deh Tif"sungut Adela membuat Devan juga Tiffa terkekeh
"kangen ya hemm"tanya Devan disebarang sana
"kayaknya gak perlu di jawab deh pertanyaan itu,"jawab Adela ketus
"kok ketus kenapa hmmm marah"tanya Devan
"maaf ,Adel cuma lagi capek tugas numpuk kangen lagi sama kaka Devan"ucapnya dengan nada sedih
"dramaaa ihh Adel lebay"sahut Tiffa
"istirahat jangan lupa makan gak boleh lupa sekarang lagi dimana emang"tanya Devan
"lagi sama Tiffa di cafe sambil ngerjain tugas"jawab Adela
"kak kapan ke sini kata mama kita mau fitting baju pertunangan"ucap Adela
"ahh alesan Adel aja tuh bilang aja kangen pengen cepet ketemu"sahut lagi Tiffa sambil tertawa
"itu temen kamu berisik tau del"ledek Devan
"tau tuh efek pacaran rasa jomblo deh "sahut Adela
"ihh kaya situ enggak aja ...punya pacar berasa jomblo LDR sih yaaa" ledek Adel
Telfon terus berlanjut sambil Adela mengerjakan tugasnya sementara Tiffa hanya acuh dan juga fokus pada laptop di depannya.
Dua jam berlalu banyak sekali yang Adela ceritakan pada Devan dari hal yang biasa hingga obrolan obrolan yang aneh pun jadi topik pembicaraan mereka.
Adela dan tiffa menutup laptopnya dan langsung pulang karena hari sudah semakin sore.
Tiffa mngantarkan Adela terlebih dahulu karena Adela tidak membawa mobil atau di antar supir.
KAMU SEDANG MEMBACA
LDR (goals)
Teen FictionBersamanya aku jadi tahu janji itu memang benar adanya bukan hanya sebuah kalimat penenang "Del kakak mau kamu janji satu hal" "Adel akan berjanji" "kamu akan baik baik saja dan percaya sama kakak mau itu kakak ada di dekatmu ataupun jauh" "apa itu...