Maafkan typo bertebaranDevan mengacak rambutnya kasar emosinya tertahan terlihat dari rahanyanya dan tangannya yang mengepal ternayata ada yang sedang berusaha menghancurkan perusahaan pusatnya Devan langsung menyuruh anak buahnya menyelidiki semuanya.
Semenjak dirinya kembali beberapa lalu Devan juga jarang menghubungi Adela duluan karena benar benar sedang sibuk membereskan masalah yang terjadi Devan tahu pasti Adela marah padanya namun yang terpenting sekarang adalah perusahaanya dirinya tidak akan membiarkan hancur begitu saja perusahaan yang dirinya dirikan dengan susah payah dari nol tanpa bantuan orang tuanya.
"tuan istri dari orang yang ingin menghancutkuan perusaan anda di sebuah club di ***** "ucap orang itu
"baik saya akan kesana"ucap Devan langsung memutuskan telefonnya itu.
Devan melajukan mobilnya dengan cepat menuju sebuah club tak jauh dari apartemennya.
Dirinya sudah menahan emosi supaya tidak meluap apalagi ingat jika yang dirinyan hadapi adalah seornag perempuan sebenci bencinya Devan pada perempuan itu Devan tidak akan main fisik.Devan masuk ke club tersebut hingar bingar terdengar sangat mengusik pendengaranya kini matanya menatap seoarang perempuan yang tengah minum dan duduk di salah satu bar tersebut Devan langsung saja menghampirinya.
"selamat malam nona"sapanya dengan nada dingin perempuan itu terkejut saat mendapati Devan di sampingya langsung saja wanita itu gelagapan dibuatnya hanya dengan tatapan kejam yang Devan tunjukan padanya
"a a anda siapa"tanyanya gugup
"anda terlalu basa basi bukankah anda sudah tahu saya siapa saya hemm"ucap Devan namun tanpa disadari sejak tadi keluar dari mobilnya Devan sudah diikuti oleh salah satu wartawan tv swasta di negri itu dengan cepat wartawan itu mengabadikan banyak moment saat Devan tengah berbincang panas dengan wanita itu.
"ingatkan suami anda jangan prnah bermain dengan seorang DEVAN ALDERICKO jika anda masih ingin hidup bebas"ucap Devan menekankan namanya setelah itu dirinya pergi tanpa menunggu jawaban dari wanita tersebut
Devan kembali dengan diikuti pengawalnya memang tadi Devan tidak pergi sendirian karena pengawalnya mengintainya dari jauh.
****
Devan benar benar marah kali ini saat pegawainya memberinya kabar jika Devan masuk di salah satu berita namun kali ini bukan berita tentang pecapaian atau kesuksesaan dirinya melainkan berita yang membuatnya naik pitam bagaimana tidak berita tersebut sudah menyebar luas hingga surat kabar dan tabloid juga masih banyak lagi.
Devan langsung menonton di tv benar benar gosip murahan baginya bagaimna tidak dirinya tertangkap kamera saat sedang bertemu wanita tersebut di club kemaren padahal niatnya hukan macam macam tapi lihatlah judul kabar yang beredar
"SALAH SATU PENGUSAHA KAYA RAYA TERTANGKAP KAMERA SEDANG BERSAMA SEORANG PEREMPUAN DI SEBUAH CLUB MALAM"
begitulah judul berita yangs sedang menjadi berita panas pagi ini dan Devan langsung mendapat telfon dari orang tuanya Devan menjelaskan kejadian yang sebenarnya dan untungnya orang tuanya percaya namun satu pikiran Devan Adela bagaiaman dengannya arhhhhgggh. Devan membanting remot yang sedang di genggamnya hingga hancur.
****
Sementara Adela yang tumben sekali ada di depan tv dengan cemilan di tanganya sedang menonton tv di ruang tamu entah mengapa dirinya mendadak ingin menontonnya.
Matanya membulat saat melihat berita dengan judul yang langsung membuat Adela marah juga kecewa.
"SALAH SATU PENGUSAHA TERKENAL DI BERBAGAI NEGARA INI TERTANGKAP KAMERA DI SALAH SATU CLUB BERSAMA SEORANG PEREMPUAN SIAPAKAH DIA KIRA KIRA. BERITA TERSEBUT DI DAPAT LANGSUNG DARI PENYIARAN TV SIANGAPURA"
begitulah judul berita yang sedang Adela tonton setelah menonton dan melihat beberapa foto Devan dengan wanita itu tak disadari air matanya keluar begitu saja Adela langsung membanting toples di tangannya hingga menimbulkan suara nyaring dan mamanya menghampirinya kaget melihat toples pecah dan Adela buru buru naik ke kamarnya sedangkan sang mama matanya langsung melototo tak percaya dengan berita yang ada di depannya kini Devan...?
Namun sang mama memilih diam mencoba tidak ikut campur dengan urusan anaknya dirinya akan melihat sejauh mana Adela akan menyelesaikan masalah itu dirinya ingin Adela mencoba belajar dewasa dengan bisa mneyikapi setiap masalah yang ada.
Adela langsung mengambil ponselnya tanpa berniat menelfon. , Adela memilih mengirimkanya pesan pada Devan.
My future
Oh jadi ini kak alasan kenapa beberapa hari ini kak Devan berubah
Bagus loh adel nonton tv barusan hihi😂😂😂Begitulah pesan yang Adela kirimkan setelah itu Adela menonaktifkan nomer telefonya dan membuang kartunya tersebut Adela memukul mukul gulingnya dirinya benar benar marah dan kecewa pada Devan apa yang dilakukanya padanya.
"kak Devan jahat"ucapnya terisak Adela benar benar kesal dirinya memporah porandahkan kamarnya untuk meluapkan semua emosinya terserah orang lain jika akan menganggapnya tidak dewasa menganggapnya seperti anak kecil terserah Adela tak peduli yang penting emosinya tersalurkan.
Di tempat lain Devan sudah mulai membereskan masalah berita itu dan mengklarifikasinya langsung di depan banyak sekali media salah satunya media dari Indonesia pun banyak yag hadir karena tidak di pungkiri Devan adalah pebisnis yang di kenal di manca negara selain karena kesuksesannya tapi juga dengan ketampannya itu.
Setelah acara konfrensi press itu dirinya merebahkan badannya di soffa ruang kerjanya dirinya mengambil ponsel dari saku celana bahannya dan matanya menndelik mendapati pesan dari Adela yang jelas Devan tahu Adela marah padanya Devan dengan cepat menelfonnya namun sialnya nomer telefonnya tidak aktif.
"arghh kamu salah paham sayang"ucap Devan melempar bantal di sampingnya setelah berkali kali mecoba menghubungi Adela namun tetap saja nomernya tidak aktif.
Tinggal dua hari acara pertunanganya akan di laksanakan namun masalah sialan ini harus segera di selesaikan hingga benar benar bersih meskipun Devan sudah melakukan konfrensi perrs dirinya tidak yakin berita itu akan cepat selesai Devan langsung menelfon ornag kepercayaanya untuk mencabut semua berita dari segala media.
****
Sang mama menghampiri Adela di kamarnya mamanya langsung terkejut melihat keadaan kamar dan Adela tentunya sang mama langsung menghampirinya dan memeluknya.
"sayang kamu gak papa kan"tanya sang mama sementara Adela hanya menjawabnya dengan gelengan kepalanya namun sang mama paham putrinya itu berbohong.
"sayang kamu gak boleh langsung ambil kesimpulan gitu kamu udah tanyain sama Devannya langsung hemm"tanya mamanya langsung saja Adela menggeleng
"mama gak mau ikut campur sayang tapi mama cuma mau pesen kamu udah dewasa kamu harus bisa menyelesaikan masalah kamu apalagi bentar lagi kamu nikah gak boleh egois terus coba tanyakan langsung sama Devan dengerin penjelasan dia"nasehat sang mama namun Adela hanya diam.
Ponsel sang mamanya berdering dan mamaya langsung melihat nama Devan tertera disana sang mama menyodorkan ponselnya pada Adela namun Adela langsung menolaknya yidak berniat sama sekali bicara dengannya rasa kecewanya kini benar benar sedang diatas normal.
"sayang gak baik loh "ucap mamanya
"Adel gak peduli ma ,mama bisa kan tinggalin Adel sendiri Adel perlu waktu ma"ucap Adela sang mama mau tak mau menuruti kemauan Adela itu.
Sang mama langsung keluar menjawab telefon dari Devan sang mama langsung menanyakan perihal kabar itu dengan jelas sejelasnya Devan menjelaskan kejadian sebenarnya pada mama Adela dan sang mama mengangguk mengerti sang mama juga memberitahu tentang Adela yang mengamuk di kamarnya membuat Devan benar benar merasa bersalah pada Adela setelah berbincang banyak dengan Devan mamanya langsung mematikan telefonnya dirinya lega ternyata kabar tersebut hanya bohong belaka.
Setelah mendengar penjelasan mama Adela devan bingung Devan takut Adela akan membatalkan pertunanganya itu karena kesalahanya itu pikiranyan benar benar semakin kacau..
Hayoo gimana nasib mereka akan berlanjut atau enggak ya kira kira
Jangan lupa vote dan koment
KAMU SEDANG MEMBACA
LDR (goals)
Teen FictionBersamanya aku jadi tahu janji itu memang benar adanya bukan hanya sebuah kalimat penenang "Del kakak mau kamu janji satu hal" "Adel akan berjanji" "kamu akan baik baik saja dan percaya sama kakak mau itu kakak ada di dekatmu ataupun jauh" "apa itu...