bagian 13

1.7K 61 0
                                    

Maafkan typo bertebaran



Devan langsung mengajak Adela ke salah satu restaurant terkenal di Jakarta senyumnya terus mengembang sepanjang jalan seperti orang yang baru pertama kali jatuh cinta.

"yaudah kamu pesen yang kamu mau"ucap Devan diangguki oleh Adela setelah memilih milih menunya Devan dan Adela memesannya

"bentar lagi kita tunangan dan nikah"ucap Devan langsung saja Adela menatapnya

"nikah..kan masih lama kak"jawab Adela oolos

"sayang kamu mau gak kalo nikahnya gak usah nunggu kamu wisuda dulu"ucap Devan

"loh kenapa kak Devan gak mau nunggu Adel kak Devan punya cewek lain gitu"tuduh Adela membuat Devan terkekeh

"kamu ada ada aja ya enggak lah ,ya maksud aku sih biar kita sama sama terus"jawab Devan diangguki oleh Adela

"iya sih bener Adel juga kesel jarak memisakhan kita terus"ucap Adela

"gimana kalo kita nikahnya gak lama setelah tunangan"usul Devan

"tapi nikah gak gampang kan kata mama kak ....perlu persiapan semuanya "ucap Adela polos lagi lagi membuat Devan gemas

"iya tapi kamu tenang aja tinggal mau apa enggak kalo di cepetin"jawab Devan tenang

"mau dong"jawbanya tersenyum bahagia

"yaudah besok aku biacarain sama orang tua kamu ya ,emangnya kamu mau pernikahan kita seperti apa"tanya Devan

"mmm yang penting simple sih kak kaya yang temen aku gitu pas aku kondangan ada bunga bunga warna putih gitu deh "ucap Adela polos

"kamu mau warna apa,biar aku mulai mengira ngira"tanya Devan

"m m m u abu abu bagus deh kak sama putih aku pernah lihat warna itu jadi satu dan hasilnya cantik banget"jawab Adela

"ok sesuai permintaan "ucap Devan langsung mengelus pipi Adela dengan pelan membuat Adela tersipu malu dengan perlakuan Devan padanya.

"kak Devan tahu aku merasa menjadi cewek paling beruntung di dunia ini dan semoga kak Devan sabar  ngadepin aku yang belum bisa bersifat dewasa"ucap Adela

"iya sayang"ucapnya lalu seorang pelayan datang membawakanya makana mereka juga minuman meja mereka terlihat penuh dengan makanan ,Devan sama sekali tidak keberatan justru dirinya senang melihat Adela makan banyak seperti itu.

"makan abisin biar pipinya chubby lagi kan gampang cubitinnya,"ucap Devan membuat Adela menyengir sambil memasukkan makanan ke dalam mulutnya
mereka makan dengan sesekali bercanda.

Adela memaksa Devan untuk kerumahnya dan menginap di rumahnya pula namun Devan tidak enak jika terlalu sering menginap di rumah gadisnya itu dan alhasil kini Adela diam di sampingnya seperti biasa Adela akan ngambek Devan memahaminya memahami kerinduan Adela pada dirinya itulah salah satu alasan mengapa Devan ingin mempercepat pernikahan mereka Devan tidak sabar benar benar ada Adela dalam kehidupannya itu.

Adela menggandeng tangan Devan masuk sementara orang tua Adela sudah menunggunya mereka menyambut Devan dengan baik dan senang jika Devan akan bermalam di rumah mereka apalagi melihat raut bahagia di wajah putri semata wajahnya kini.

"silahkan duduk"ucap papa Adela di angguki oleh Devan serta Adela yang duduk tepat di samping Devan mamanya menggelengkan kepalanya melihat Adela begitu lengket dengan Devan namun sekaligus bahagia

"oh ya mumpung kamu di sini besok kalian pergi fitting baju tunangan ya"ucap mama Adela

"begini om tante saya sudah memikirkan ini matang matang bersama putri kalian bagaimana jika pernikahan kami di adakan empat bulan setelah pertunangan, menurut kalian bagaimana"tanya Devab  dengan sopan

LDR (goals)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang